Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update Gempa Malang: 6 Orang Meninggal, 1 Luka Berat

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.COM/Dokumentasi BPBD PONOROGO
Tembok sisi rumah milik Hadi Purnomo (36), warga Desa Siman, Kecamatan Siman roboh terdampak bencana gempa di Malang, Sabtu (10/4/2021)
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com – Gempa bumi bermagnitudo 6,1 yang mengguncang wilayah Malang dan sekitarnya pada Sabtu (10/4/2021) siang mengakibatkan setidaknya enam orang meninggal dan satu orang luka berat.

Perincian korban jiwa yakni 3 orang meninggal di Kabupaten Lumajang, 2 orang di antara wilayah Lumajang dan Kabupaten Malang, dan seorang lainnya di Kabupaten Malang.

"Itu data hingga pukul 18.00 WIB," ucap Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati, sebagaimana dalam rilis yang diterima Kompas.com, Sabtu (10/4/2021) malam.

Baca juga: Mengapa Indonesia Kerap Dilanda Gempa Bumi?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejauh ini, petugas masih terus melakukan pendataan terkait dampak dan kebutuhan pascagempa.

Dari informasi BPBD Kabupaten Lumajang, tercatat adanya sejumlah titik pengungsian di Desa Kali Uling, Kecamatan Tempur Sari. 

"Jumlah warga yang mengungsi masih dalam pendataan," katanya lagi.

Baca juga: Gempa Malang, Analisis, dan Potensi Gempa Susulan...

Dampak kerusakan

Untuk wilayah Kabupaten Malang, Blitar, Trenggalek dan Tulungagung, Radit menyampaikan belum ada laporan warga yang mengungsi.

Terkait dengan dampak kerusakan akibat gempa tersebut, menurutnya masih dalam proses pendataan.

Informasi sementara untuk wilayah Kabupaten Tulungagung, BPBD setempat mencatat kerusakan rumah rata-rata pada tingkat rusak ringan.

Baca juga: Gempa Magnitudo 6,7 Guncang Malang, Berikut Wilayah yang Ikut Merasakan

“Di wilayah Kabupaten Trenggalek dan Kota Malang, kerusakan rumah pada kategori rusak ringan hingga sedang,” kata dia.

Sementara itu, di Kabupaten Lumajang, Malang dan Blitar, tingkat kerusakan rata-rata ringan hingga berat.

“BNPB terus berkoordinasi dan memantau kondisi di lokasi bencana dengan berkoordinasi dengan BPBD di wilayah Provinsi Jawa Timur,” imbuhnya.

Baca juga: Berkaca dari Gempa di Rangkasbitung dan Jepara, Mengapa Indonesia Kerap Dilanda Gempa Bumi?

Pusat gempa berada di laut

Sementara itu, Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami Daryono mengatakan, episenter gempa hari ini berada di laut pada jarak 96 km arah Selatan Kota Kepanjen, Malang, Jawa Timur, pada kedalaman 80 km.

Pihaknya juga menyampaikan gempa Malang ini bukanlah gempa Megathrust, namun merupakan gempa menengah di Zona Beniof.

Hal ini karena berdasarkan analisis, deformasi atau patahan batuan yang terjadi berada pada slab lempeng Indo-Australia yang menunjam dan tersubduksi menukik ke bawah Lempeng Eurasia di bawah lepas pantai selatan Malang.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Gempa M 7,7 di Gujarat Sebabkan 20.000 Orang Meninggal

Sementara mekanisme sumber gempa tersebut, imbuhnya berupa pergerakan sesar naik (thrust fault).

“Mekanisme sumber sesar naik ini sebenarnya sensitif terhadap potensi tsunami, namun patut disyukuri bahwa gempa ini berada di kedalaman menengah dan dengan magnitudo 6,1 sehingga tidak cukup kuat untuk mengganggu kolom air laut, sehingga gempa ini tidak berpotensi tsunami,” ujarnya seperti dalam rilis yang diterima Kompas.com, Sabtu (10/4/2021).

Daryono menjelaskan gempa ini memiliki spektrum guncangan yang luas yang dirasakan hingga daerah Banjarnegara di barat dan Bali di timur.

Menurutnya hal itu karena adanya kaitan dengan hiposenter gempanya yang cukup dalam.

Baca juga: Penjelasan soal Potensi Gempa Megathrust dan Perlunya Mengakhiri Kepanikan...

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Antisipasi Gempa Bumi

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi