Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Fakta Gempa di Malang dan Selatan Jawa Timur Menurut Catatan BMKG

Baca di App
Lihat Foto
https://inatews.bmkg.go.id/
Gempa berpusat di Malang yang terjadi pada 10 April 2021.
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com - Gempa bumi berkekuatan 6,7 magnitudo mengguncang Malang, Jawa Timur, pada Sabtu (10/4/2021) pukul 14.05 WIB.

Titik episentrum gempa diketahui berada di laut dengan jarak 96 kilometer selatan Kota Kepanjen, Malang, pada kedalaman 80 kilometer.

Selain di selatan Jawa Timur, gempa itu juga dirasakan di Solo, Yogyakarta, Wonogiri, dan sekitarnya.

Baca juga: Gempa Malang, Ini Analisis dan Rekomendasi BMKG

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berikut sejumlah fakta terkait gempa di Malang dan Selatan Jawa Timur, menurut catatan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika:

1. Gempa menengah, bukan megathrust

Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami Daryono mengatakan, gempa tersebut bukan termasuk gempa megathrust, melainkan gempa menengah di Zona Beniof.

Hal itu disebabkan deformasi atau patahan batuan pada lempeng Indo-Australia yang tersubduksi menukik ke bawah Lempeng Eurasia di bawah lepas pantai selatan Malang.

Menurut Daryono, mekanisme sumber gempa ini berupa pergerakan sesar naik (thrust fault).

"Mekanisme sumber sesar naik ini sebenarnya sensitif terhadap potensi tsunami, namun patut disyukuri bahwa gempa ini berada di kedalaman menengah dan dengan magnitudo 6,1," kata Daryono dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Sabtu (10/4/2021).

2. Dampak gempa

Ia mengatakan, dampak gempa ini mencapai skala intensitas maksimum V-VI MMI (dalam peta tingkat guncangan berwarna kuning) sehingga berpotensi merusak.

Estimasi peta tingkat guncangan BMKG yang dikeluarkan 15 menit setelah gempa cukup akurat dan ternyata benar bahwa gempa ini banyak menimbulkan kerusakan bangunan rumah.

"Gempa ini memiliki spektrum guncangan yang luas yang dirasakan hingga daerah Banjarnegara di barat dan Bali di timur," jelas dia.

Spektrum guncangan yang luas ini, kata Daryono, berkaitan dengan hiposenter gempanya yang cukup dalam.

Baca juga: Gempa Magnitudo 6.7 Berpusat di Malang, Terasa di Sejumlah Wilayah di Jawa

3. Gempa susulan

Hasil monitoring BMKG hingga Sabtu sore menunjukkan adanya 3 kali gempa susulan (aftershock).

Ketiga gempa susulan itu berkekuatan kurang dari magnitudo 4,0 yang tidak berdampak dan tidak dirasakan.

4. Tak memicu aktifnya gunung api

Daryono menjelaskan, gempa selatan Malang ini kemungkinan sangat kecil untuk dapat memicu aktifnya gunung api, kecuali gunung api tersebut memang sedang aktif.

"Jika gunung api sedang tidak aktif maka gempa tektonik akan sulit memengaruhi aktivitas vulkanisme," ujar Daryono.

5. Kerap terjadi gempa

Zona gempa selatan Malang merupakan kawasan aktif gempa dan sering terjadi gempa dirasakan.

Catatan sejarah gempa menunjukkan bahwa gempa selatan Malang ini berdekatan dengan pusat gempa merusak Jawa Timur yang terjadi pada masa lalu, yaitu 1896, 1937, 1962, 1963, dan 1972.

Baca juga: Gempa Malang M 6,7 Dirasakan hingga Yogyakarta, Berdampak ke Merapi?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi