Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update Gempa Malang M 6,1: 8 Orang Meninggal, Puluhan Luka-luka, 85 Rumah Rusak Berat, dan Rusak 150 Fasilitas Umum

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.COM/Dok. PMI Kabupaten Malang
Petugas PMI Kabupaten Malang saat asesmen dampak kerusakan akibat gempa yang terjadi di laut selatan Kabupaten Malang, Sabtu (10/4/2021).
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Gempa bumi bermagnitudo 6,1 yang mengguncang wilayah Malang dan sekitarnya pada Sabtu (10/4/2021) siang mengakibatkan setidaknya delapan orang meninggal dunia.

Bukan hanya korban jiwa, setidaknya puluhan orang lainnya juga mengalami luka-luka, dengan rincian 36 orang luka ringan dan 3 orang luka sedang hingga berat.

"Perkembangan terkini yang dicatat BNPB hingga Minggu (11/4), pukul 08.00 waktu setempat," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati, sebagaimana dalam rilis yang diterima Kompas.com, Minggu (11/4/2021) pagi.

Sementara itu, gempa yang tergolong merusak tersebut juga berdampak di sektor pemukiman di 15 kabupaten dan kota di wilayah Jawa Timur.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Mengapa Indonesia Kerap Dilanda Gempa Bumi?

Dampak kerusakan

Total rumah rusak dengan kategori berbeda berjumlah 1.189 unit, dengan rincian rusak berat (RB) 85 unit, rusak sedang (RS) 250 dan rusak ringan (RR) 854.

"Kerusakan juga dialami fasilitas umum (fasum) dengan total kerusakan sejumlah 150 unit," kata Radit.

Dia melanjutkan, dilihat dari peta guncangan dengan skala MMI, Kabupaten Malang dan Kabupaten Blitar mengalami intensitas guncangan pada IV MMI.

BPBD Kabupaten Malang, kata Radit, melaporkan rumah RR 525 unit, RS 114, RB 57, sedangkan kerusakan di fasilitas pendidikan 14 unit, fasilitas kesehatan 8, tempat ibadah 26 dan jembatan 6 titik.

Baca juga: Berkaca dari Gempa di Rangkasbitung dan Jepara, Mengapa Indonesia Kerap Dilanda Gempa Bumi?

Penanganan darurat

BPBD Kabupaten Blitar melaporkan kerusakan rumah RR 217 unit, RS 85 dan RB 10, sedangkan kerusakan fasum kantor 9 dan balai desa 3.

Tak hanya di dua kabupaten itu saja, sejumlah kerusakan lain juga dilaporkan oleh beberapa BPBD di Provinsi Jawa Timur.

Di antaranya seperti wilayah Kabupaten Lumajang, Pasuruan, Trenggalek, Probolinggo, Ponorogo, Jember, Tulunggagung, Nganjuk, Pacitan, sedangkan wilayah kota yaitu Blitar, Kediri, Malang dan Batu.

Baca juga: Gempa Malang, Analisis, dan Potensi Gempa Susulan...

Sejauh ini, penanganan darurat masih terus berlangsung di lapangan.

Radit menambahkan, BPBD Kabupaten dan Kota telah mendirikan pos komando (posko) untuk melakukan penanganan darurat secara efektif pascagempa.

"Posko ini membantu dalam pengelolaan pelayanan kepada warga terdampak, seperti dapur umum dan pengungsian. Salah satunya BPBD Kabupaten Lumajang yang mendirikan 2 tenda pengungsian. Lokasi pengungsian berada di Desa Kaliuling, Kecamatan Tempursari," ujar Radit.

Di samping itu, BPBD juga bekerja sama dengan Taruna Siaga Bencana (Tagana) untuk mengoperasionalkan dapur umum.

Baca juga: Menilik NYIA, Bandara Pertama yang Diklaim Tahan Gempa dan Tsunami

Monitoring dan koordinasi

Pelayanan permakanan ini melayani warga yang mengungsi di Ampelgading, Kabupaten Malang, dan Desa Kaliulung, Kabupaten Lumajang.

"BPBD Provinsi Jawa Timur telah mendorong logistik, beras, lauk pauk, makanan siap saji, makanan tambahan gizi, mie instan, sembako lain, selimut, terpal," jelas dia.

"Tak lupa BPBD juga mengirimkan masker kain dan hand sanitizer sebagai upaya pencegahan Covid-19. BPBD kabupaten dan kota pun mengerahkan sumber daya untuk penanganan darurat, termasuk logistik bantuan," imbuh Radit.

Pascagempa M 6,1, terangnya, hingga Minggu (11/4/2021) pagi, BNPB mendapat laporan dari BPBD mengenai gempa susulan sebanyak 8 kali dengan magnitudo berbeda.

BNPB terus memonitor dan melakukan koordinasi dengan BPBD di wilayah terdampak.

Baca juga: Penjelasan soal Potensi Gempa Megathrust dan Perlunya Mengakhiri Kepanikan...

Guncangan gempa terasa hingga Lombok, bagaimana bisa?

Diberitakan sebelumnya, guncangan gempa bumi Malang yang terjadi pada Sabtu (10/4/2021) siang tidak hanya dirasakan di Jawa Timur dan sekitarnya, tetapi juga di sejumlah wilayah seperti Yogyakarta hingga Bali dan Lombok.

Berdasarkan hasil analisis Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) gempa bumi Malang berkekuatan M 6,7 dan memiliki magnitudo terkoreksi, M 6,1.

Menurut ahli geologi Universitas Gadjah Mada (UGM) Gayatri Indah Marliyani, ada alasan mengapa guncangan gempa Malang dapat meluas hingga ratusan kilometer jauhnya.

Hal tersebut dikarenakan magnitudo dan kedalaman gempa bumi tersebut cukup besar, sehingga rambatan gelombang gempa bisa mencapai area yang luas.

"Melihat magnitudo gempa yang terjadi dan kedalaman gempa, kecil kemungkinan terjadinya gempa susulan dengan besaran yang signifikan," kata Gayatri dikutip dari pemberitaan Kompas.com, Sabtu (10/4/2021).

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Mengenang Peristiwa Tsunami Aceh 2004

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Antisipasi Gempa Bumi

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi