KOMPAS.com - Gempa bumi dengan Magnitudo 6,1 yang berpusat di kedalaman 80 km perairan selatan Kepanjen, Malang, Jawa Timur, Sabtu (11/4/2021) disebut bukan sebagai gempa jenis mehathrust.
Hal ini disampaikan Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono.
"Gempa selatan Malang ini bukan termasuk Gempa Megathrust, tetapi gempa menengah di Zona Beniof, karena deformasi atau patahan batuan yang terjadi berada pada slab lempeng Indo-Australia yang menunjam dan tersubduksi menukik ke bawah Lempeng Eurasia di bawah lepas pantai selatan Malang," kata Daryono, Sabtu (10/4/2021).
Melalui akun Twitter-nya, @Daryonobmkg, Daryono menjelaskan apa yang disebut gempa megathrust.
"Disebut gempa megathrust jika gempa berpusat di bidang kontak antar lempeng kedalaman kurang dari 45-50 kilometer, subduksi masih landai dan belum menukik. Kalau sudah di bawah bidang kontak maka slab menukik, di sini disebut zona beniof," kata Daryono.
"Gempa Jatim kemarin di bawah kontak kuncian utama, di kedalaman 80 kilometer," lanjut dia.
Sementara, zona terjadinya zona megathrust adalah di zona subduksi, di mana dua lempeng benua bertemu.
Megathrust sesungguhnya bisa diartikan sesuai dengan kata penyusunnya.
Mega berarti besar, sementara thrust berarti dorongan. Dorongan di sini adalah gerak sesar naik yang dapat menimbulkan gempa dan tsunami.
Namun, tidak semua gempa megathrust akan menimbulkan tsunami. Alasannya, untuk terjadi tsunami harus terpenuhi beberapa syarat yaitu kekuatan yang besar, hiposenter yang dangkal, dan gerakan sesar naik.
Untuk mengetahui lebih jauh apa itu gempa megathrust, berikut ini sejumlah informasinya dikutip dari Earthquake Canada.
Baca juga: 5 Fakta Gempa di Malang dan Selatan Jawa Timur Menurut Catatan BMKG
Pengertian gempa megathrust
Gempa megatrhust adalah gempa dengan kekuatan sangat besar yang terjadi di zona subduksi atau wilayah di mana su lempeng tektonik bumi ada di bawah lempeng lainnya.
Seberapa sering kemungkinan terjadinya?
Seberapa sering gempa ini akan terjadi atau berulang, jawabannya adalah bervariasi. Semua tergantung pada masing-masing zona subduksi.
Berapa besar kekuatannya?
Gempa megathrust disebut sebagai gempa bumi terbesar di dunia, karena bisa mencapai kekuatan lebih dari 9 Magnitudo.
Misalnya gempa bumi di Cile pada 1960 (M 9,5) dan di Alaska pada 1964 (M 9,2).
Bagaimana kita tahu gempa yang terjadi adalah jenis megathrust?
Gempa ini akan menyebabkan wilayah luar pantai tenggelam secara tiba-tiba dan membunuh vegetasi yang ada di sana.
Selain itu, gempa megathrust juga akan menyebabkan longsor bawah permukaan air, dari landas kontinen ke laut dalam.
Endapan longsor ini dapat diidentifikasi dari sampel inti yang diambil dari dasar laut.
Apakah gempa megathrust paling berbahaya?
Ternyata jawabannya adalah tidak. Gempa yang lebih berbahaya adalah gempa yang berpusat di daerah perkotaan, meski kekuatannya tidak lebih besar.
Hal itu karena banyaknya kehidupan dan kerapatan bangunan yang ada di atas permukaan tanah. Sehingga berpotensi menyebabkan lebih banyak kerusakan dan korban jiwa.
Gempa megathrust bisa menyebabkan tsunami, mengapa?
Jawabannya, karena gempa ini memiliki daya dorong yang menyebabkan gerakan vertikal besar di dasar laut dan secara otomatis menggeser volume air dalam jumlah besar hingga kemudian bergerak dan menjadi tsunami.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.