Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapan Mulai Puasa 2021? Ikuti Sidang Isbat Penentuan 1 Ramadhan Mulai Sore Nanti

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS IMAGES/KRISTIANTO PURNOMO
Ilustrasi hilal: Tim Lakjnah Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama meneropong untuk melihat rukyat hilal di Jakarta, Senin (8/7/2013). Hasil rukyat hilal ini untuk menetapkan 1 Ramadhan 1434 H.
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

JAKARTA, KOMPAS.com - Kapan puasa Ramadhan 1442 Hijriah atau puasa 2021 akan dimulai? Umat Islam akan mengetahuinya setelah adanya penetapan oleh pemerintah melalui sidang isbat.

Sidang isbat penentuan 1 Ramadhan 1442 H akan digelar Kementerian Agama mulai Senin (12/4/2021) sore ini.

Kepastian soal pelaksanaan sidang isbat pada hari ini disampaikan Dirjen Bimas Islam Kamaruddin Amin dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Sabtu (10/4/2021). 

Sementara itu, Direktur Urusan Agama Islam Agus Salim menyebutkan, sidang isbat akan digelar dalam tiga tahapan, dimulai pada pukul 16.45 WIB.

Baca juga: Kapan Awal Puasa 2021 dan Cara Menentukan Ramadhan: NU, Muhammadiyah dan Kemenag

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berikut tiga tahapan pelaksanaan sidang isbat penentuan 1 Ramadhan 1442 H:

Pelaksanaan sidang isbat di antaranya akan melibatkan Tim Unifikasi Kalender Hijriyah Kementerian Agama, Dubes negara sahabat, perwakilan ormas, Lapan, BMKG, dan undangan lainnya.

Selain itu, akan hadir pula perwakilan ormas Islam, seperti NU, Muhammadiyah, Persis, dan Al Washliyah.

Kemenag menyebutkan, sejumlah pemantau hilal akan diturunkan di 86 lokasi dari 34 provinsi di Indonesia. 

Metode penentuan awal Ramadhan

Seperti diberitakan sebelumnya, ada dua metode untuk menentukan awal Ramadhan. Dua metode itu adalah hisab dan rukyat.

Apa itu rukyat? Rukyatul hilal merupakan aktivitas pengamatan visibilitas hilal (bulan sabit) saat matahari terbenam menjelang awal bulan pada kalender Hijriah.

Bersama ormas dan para pakar, Kemenag terlebih dulu melakukan perhitungan-perhitungan soal ketinggian hilal.

Hal ini dilakukan untuk menghindari terjadinya "salah lihat". 

Jika tinggi hilal berada di bawah 2 atau 4 derajat, kemungkinan obyek yang dilihat bukan hilal, melainkan bintang, lampu kapal, atau obyek lainnya.

Perlu diketahui, hilal bisa dilihat dengan ketinggian minimal 2 derajat, elongasi (jarak sudut matahari-bulan) 3 derajat, dan umur minimal 8 jam saat ijtimak.

Jika ketinggiannya di bawah itu, artinya belum rukyat.

Lalu, metode kedua adalah hisab. Apa itu hisab? Hisab adalah perhitungan secara matematis dan astronomis untuk menentukan posisi bulan dalam menentukan dimulainya awal bulan pada kalender Hijriah.

Ada beberapa rujukan atau kitab yang digunakan di Indonesia dan sudah menggunakan metode kontemporer.

Sementara itu, Kemenag menggunakan data ephemeris hisab rukyat. Meski ada beberapa metode hisab rukyat, biasanya hasilnya sama.

Kedua metode ini merupakan sebuah cara untuk menentukan awal bulan, tidak bisa dinafikan satu sama lain karena semuanya saling mendukung.

Baca juga: Berikut Link Download Jadwal Puasa Ramadhan 2021 Kabupaten/Kota Seluruh Indonesia

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Panduan Ibadah Ramadhan dan Idul Fitri 2021

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi