Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai soal Mengapa UTBK-SBMPTN 2021 Tidak Ada Susulan, Ini Penjelasan LTMPT

Baca di App
Lihat Foto
Kompas.com/Dokumentasi Humas Unej
Pelaksanaan UTBK SBMPTN di Universitas Jember menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 pada Senin (11/4/2021)
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Sebuah twit dengan bahasan mengapa UTBK-SBMPTN 2021 tidak ada susulan ramai di media sosial.

Salah satunya, twit tersebut dibagikan oleh warganet di akun base, @sbmptnfess, Senin (12/4/2021) sekitar pukul 10.20 WIB.

Dalam twit tersebut, dibagikan sebuah tangkapan layar berisi narasi yang mempertanyakan hal seperti yang telah dituliskan di atas.

Baca juga: Ramai Twit Peserta UTBK Bawa dan Gunakan HP di Dalam Ruang Tes, Apa Akibatnya?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dipertanyakan juga, terkait semisal adanya peserta yang sakit atau karena suatu hal tidak bisa mengikuti UTBK-SBMPTN 2021.

Tangkapan layar yang berisi sama kembali dikirimkan oleh warganet ke akun @sbmptnfess, kali ini pada Selasa (13/4/2021).

Hingga Selasa (13/4/2021), twit tersebut telah dikomentari 295 kali, di-retweet 123 kali, dan disukai 416 kali oleh sesama warganet Twitter.

"Kok UTBK gk ada susulan kayak UNBK ya? Gimana kalo sakit atau ada hal lain? Aku tadi nyampe stasiun Bogor jam 6:20 buat tes UTBK di IPB. aku kira dari stasiun ke lokasi ujiannya di IPB cuma 5-10 menit. Ternyata 45 menitan :(. Harusnya mah dari IPB nyediain kendaraan dr staisun Bogor untuk yg tes di IPB :(," tulis warganet.

Baca juga: 5 Tips Sukses Mengikuti UTBK-SBMPTN 2021

Baca juga: 10 PTN Terbaik di Indonesia Versi Webometrics 2021

Lantas, mengapa UTBK-SBMPTN 2021 tidak ada susulannya?

Penjelasan LTMPT

Saat dikonfirmasi, Ketua Pelaksana Eksekutif LTMPT Budi Prasetyo menjelaskan beberapa hal mengapa UTBK tidak ada susulan.

Pertama, kata dia, LTMPT telah sejak lama menyiapkan segala sesuatunya agar pelaksanaan UTBK 2021 dapat selesai sesuai waktu yang telah disepakati.

"Kita itu kan sudah mempersiapkan UTBK itu sudah lama termasuk merancang berapa set soal yang kita buat dan sebagainya," ujarnya saat dihubungi Kompas.com melalui sambungan telepon, Selasa (13/4/2021) siang.

Baca juga: 10 Universitas Swasta Terbaik di Indonesia Versi Webometrics 2021

Kemudian, lanjut Budi, dikarenakan juga LTMPT telah menyediakan tempat pelaksanaan yang dapat digunakan hingga 2 gelombang tes.

"Kita itu sudah menyediakan tempat, kemudian tempat itulah yang dipesan atau dibeli oleh peserta baik dari gelombang 1 atau 2," imbuh dia.

Bahkan, tutur Budi, di beberapa pusat UTBK misalnya di Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Jakarta hingga Universitas Indonesia (UI), tempatnya telah penuh.

Baca juga: Ramai soal Pelaksanaan UTBK-SBMPTN Diundur, Benarkah? Ini Jawaban LTMPT

Sesi tambahan

Hal itu yang membuat waktu pelaksanaan ditambah lagi hingga sebanyak empat sesi dengan target keseluruhan tes akan rampung pada 4 Mei mendatang.

"Artinya ya enggak mungkin kita merelokasi atau mengganti ke hari setelah itu, karena pada tanggal 4 Mei itu semua harus selesai tesnya, clear. Itu agar segera bisa diproses skoring, seleksi oleh rektor dan diumumkan hasilnya pada 14 Juni. Jadi itu alasannya," tegas Budi.

Menurut Budi, setiap peserta mestinya sudah mengetahui betul apa hak dan kewajiban, termasuk persyaratan untuk mengikuti ujian, yakni harus sehat, tidak sakit dan tidak terkena Covid-19.

Sehingga jika ada peserta yang terinfeksi Covid-19, apa mau dikata, yang bersangkutan dengan sangat terpaksa tidak diperkenankan mengikuti ujian.

"Begini, kan namanya UTBK itu salah satu jalur saja, masih banyak jalan ke Roma untuk kuliah. Yang jelas insyaallah kita itu secara transparan yang kita lakukan itu akan kita sampaikan ke masyarakat," pungkas Budi.

Baca juga: LTMPT Akan Tambah Kapasitas Kursi Pusat UTBK yang Kurang

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Cara Memilih Pusat UTBK 2021

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi