Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Apa Itu Porang, Kerabat Bunga Bangkai yang Memiliki Nilai Jual Tinggi

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.COM/DEWANTORO
Tanaman porang yang baru berusia bulanan di lahan milik Edy Effendi di Jalan Balai Desa, Pasar 12 Patumbak, Kecamatan Patumbak, Deli Serdang,
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Tanaman porang saat ini tengah naik daun di Indonesia. Salah satu hal yang membuatnya banyak diminati para petani yakni tawaran keuntungan yang menjanjikan, bahkan hingga mencapai miliaran rupiah.

Diberitakan Kompas.com (14/4/2021), seorang petani asal Madiun bernama Mujiono, membudidayakan porang sejak 27 tahun yang lalu dan berhasil meraup untung puluhan juta rupiah setiap kali masa panen.

Ia bahkan menyebut keuntungan itu bisa didapat dengan mudah, karena bibit tanaman ia dapatkan langsung dari alam sehingga tidak memerlukan modal.

Selain itu perawatan yang harus diberikan untuk tanaman ini relatif lebih mudah daripada tanaman lain, yakni hanya perlu diberi pupuk kandang agar bisa tumbuh dengan baik.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tidak hanya untuk membangun rumah, selama ini, keuntungan yang didapat Mujiono, ia gunakan untuk membeli tanah sehingga lahan tanaman porang miliknya semakin luas dari semula hanya 10x20 meter saja, kini ia sudah mempunyai setengah hektar lahan yang semuanya ditanami porang.

Baca juga: Mengenal Janda Bolong atau Monstera Adansonii, Tanaman Hias yang Sedang Diminati

Lantas, apa sesungguhnya tanaman porang ini, dan termasuk jenis tumbuhan apa?

Peneliti Botani Pusat Penelitian Biologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Ina Erlinawati menyebut, porang masih satu keluarga dengan bunga bangkai.

"Iya (masih keluarga bunga bangkai), masih satu marga Amorphophallus, tapi nama latin untuk jenis Porang adalah Amorphophallus muelleri," kata dia saat dihubungi Kompas.com, Rabu (14/4/2021).

Baca juga: Mengenal Bonsai, Tanaman Hias dengan Harga Selangit

Tidak hanya untuk kebutuhan konsumsi

Dari semua bagian tanaman, umbi porang-lah yang disebut Ina memiliki nilai jual tinggi.

"Umbinya yang dimanfaatkan dan memiliki nilai jual. (Umbinya memiliki) kandungan Glucomannan dan kalsiumnya tinggi," papar Ina.

Porang bisa dimanfaatkan tidak hanya untuk kebutuhan konsumsi, namun juga membuat lem organik, penjernih air bahkan menjadi salah satu bahan pembuatan komponen pesawat terbang.

Mengutip artikel dari Badan Litbang Pertanian Kementerian Pertanian, porang memiliki beberapa siklus pertumbuhan, tiap siklusnya berlangsung selama 12-13 bulan.

Siklus pertama dan kedua merupakan fase pertumbuhan vegetatif, dan masa panen pada uumnya baru bisa dilakukan di siklus ketiganya.

Baca juga: 5 Tanaman yang Dapat Mengusir Nyamuk

Berbeda dengan Suweg

Banyak orang menilai porang adalah tumbuhan yang sama dengan suweg.

Namun Ina membantah hal itu, salah satu perbedaannya terletak pada keberadaan bulbil di daun porang.

"Dia (porang) di daunnya punya bulbil yang tidak dimiliki suweg," ujarnya.

Ina menjelaskan, umbi porang berwarna cokelat tua dan bagian dalamnya kuning atau jingga.

"Berbeda dengan suweg mempunyai umbi berwarna putih disertai semburat warna merah jambu atau ungu," jelas dia.

Baca juga: Selain Cupang, Berikut Jenis Ikan Hias yang Sedang Naik Daun

Asal porang

Ciri khas bunga porang, imbuhya yakni memiliki seludang bunga memelintir yang bagian dalamnya berwarna merah muda dengan bercak putih dan mengeluarkan bau busuk ketika mekar.

Bunga ini menarik lalat untuk membantu penyerbukan.

Lebih lanjut, Ina memaparkan bulbil adalah tonjolan berwarna cokelat berbentuk bulat yang akan tumbuh di bagian daun Porang.

Setiap satu tanaman porang bisa menghasilkan 1-20 bulbil dengan bentuk dan ukuran yang beragam tergantung letaknya pada percabangan tulang daun.

Baca juga: 3 Tanaman yang Jadi Sorotan di 2019: Bajakah, Kratom, dan Porang

Bulbil ini, nantinya bisa dimanfaatkan sebagai salah satu cara budidaya yang efektif, selain menggunakan bagian umbinya.

Meski banyak dibudidayakan di Indonesia, Ina menyebut belum diketahui secara pasti dari mana asal tanaman ini berasal.

"Asal pastinya masih belum jelas, tapi kemungkinan Asia Tenggara dan daerah penyebarannya memang meliputi wilayah-wilayah tersebut hingga Timor Timur dan Pulau Andaman," kata dia.

Baca juga: Lebih Jauh soal Porang, Tanaman yang Bikin Paidi Jadi Miliarder

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: 8 Tanaman Hias yang Bakal Populer pada Tahun 2021

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi