Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ingin Membuat Kolak Pisang yang Legit Sempurna? Ini Cara Memilah dan Mengolah Pisang yang Benar

Baca di App
Lihat Foto
Dok. Sajian Sedap
Ilustrasi kolak pisang.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Indonesia adalah salah satu negara produsen pisang terbesar di dunia. Ada sekitar 230 varietas pisang yang tersebar di Sumatra, Jawa dan Bali.

Pisang adalah buah tak mengenal musim sehingga bisa terus dikonsumsi kapan saja. Berdasarkan jenisnya, pisang juga fleksibel diolah menjadi beragam olahan pangan. 

Ada pisang yang cocok diolah menjadi keripik. Ada yang lebih cocok diolah menjadi kue. Dan ada yang cocok diolah menjadi kolak untuk sajian takjil bulan Ramadhan.

Kolak sendiri sebenarnya bisa terbuat dari beragam isian, mulai dari pisang, ubi, hingga labu. Namun kolak yang paling banyak dibuat di bulan Ramadhan adalah kolak pisang yang legit menggoda.

Terkadang, kolak pisang juga diberi tambahan isian berupa kolang kaling. Atau ada pula yang memadukan isian antara pisang dan umbi-umbian.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lantas pisang jenis apa yang paling cocok diolah menjadi kolak? Dan bagaimana cara memilih pisang yang berkualitas?

Baca juga: Cara Simpan Pisang yang Hampir Busuk di Freezer, Modal Bikin Camilan

Cara memilih pisang berkualitas

Berikut adalah tips yang bisa Anda jadikan panduan.

1. Perhatikan tandan pisangnya

Tandan adalah tangkai panjang pada buah-buahan yang bergugus seperti pisang. Lebih jelasnya, tandan adalah ujung tangkai yang menghubungkan buah dengan tangkai utama pisang.

Menurut Chef Bambang Sutikno dari Hotel Horison Tasikmalaya, kondisi tandan bisa dijadikan barometer kesegaran buah pisang.

"Pisang yang masih segar dan berkualitas baik memiliki tandan berwarna hijau. Sementara tandan yang sudah berwarna kuning atau kecoklatan adalah pisang yang sudah lama dipanen," begitu ujarnya kepada Kompas.com, Kamis (15/04/2021) malam. 

2. Jangan menolak pisang berbintik coklat

Orang sering menganggap pisang dengan kulit berbintik coklat adalah pisang yang sudah menuju pembusukan.

Padahal bintik coklat ini adalah sugar spot, tanda bahwa buah pisang sudah manis dan matang sempurna. 

Pisang dalam kondisi ini, justru enak diolah menjadi beragam sajian seperti kue dan kolak. 

3. Pilih pisang bertekstur lembut

Tanda pisang matang alami adalah memiliki daging yang lembut.

Sedangkan pisang berwarna kuning cerah layaknya pisang matang namun memiliki tekstur yang keras biasanya daging buahnya dimatangkan secara kimia.

4. Pilih kulit yang warna kuningnya merata

Untuk menandai pisang matang sempurna, pilih yang kulitnya memiliki warna kuning merata. Pisang yang kulitnya masih memiliki warna kehijauan, berarti belum matang secara maksimal.

Baca juga: 3 Cara Membuat Pupuk Tanaman dari Kulit Pisang

Tips mengolah kolak pisang

Tak semua pisang bisa diolah menjadi kolak. Berikut ini panduan memilih pisang yang pas untuk mengolah kolak:

1. Pilih varian dan kematangan yang paling pas

Yang paling sering diolah menjadi kolak adalah pisang kepok pipit dan pisang tanduk yang memiliki tekstur tak terlalu lembek.

Kemudian pilih tingkat kematangan yang pas. Tidak mentah, dan tidak terlalu matang. Pisang yang terlalu matang akan memiliki tekstur lebih lembek sehingga rawan hancur ketika direbus.

2. Masak terpisah

Agar tak mendapatkan pisang yang terlalu matang karena proses rebusan, Chef Bambang menyarankan untuk merebus atau mengukus pisang secara terpisah.

Setelah dikukus hingga matang, diamkan selama 30 menitan baru dipotong-potong. Jika Anda langsung memotongnya ketika masih panas, maka tak akan didapatkan potongan yang rapi karena pisang masih terlalu lembek.

Setelah pisang teriris rapi, baru masukkan ke dalam mangkuk dan guyur dengan kuah yang terbuat dari santan, pandan, dan gula merah.

Baca juga: Resep Kolak Pisang Gula Merah, Camilan Praktis Tinggal Rebus  

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi