Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dokter Jepang Lakukan Cangkok Paru Pasien Corona dari Donor Hidup

Baca di App
Lihat Foto
Kyoto University Hospital via AP
Kombinasi dua radiograf, dirilis pada 9 April 2021 oleh Rumah Sakit Universitas Kyoto, Jepang, menunjukkan dada pasien sebelum (kiri) dan sesudah operasi transplantasi paru-paru (kanan). Dokter di RS Universitas Kyoto pada 8 April 2021 mengumumkan sukses mentransplantasi jaringan paru-paru dari donor hidup ke pasien yang mengalami kerusakan akibat Covid-19.
|
Editor: Rendika Ferri Kurniawan

KOMPAS.com - Seorang pasien Covid-19 di Jepang berhasil menerima transplantasi paru-paru pertama di dunia dari donor hidup.

Melansir The Guardian, 10 April 2021, dokter mengatakan dia dapat kembali ke kehidupan normalnya dalam waktu sekitar tiga bulan.

Pasien tersebut diidentifkasi sebagai perempuan dari wilayah barat Jepang, Kansai. Transplantasi dilakukan oleh dokter di Rumah Sakit Universitas Kyoto pada Rabu (7/4/2021).

Baca juga: Begini Teknis Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19 Selama Ramadhan

Donor dari suami dan anak

Berdasarkan pernyataan dari rumah sakit, pasien yang mengalami kerusakan paru-paru parah akibat Covid-19 itu pulih setelah menjalani hampir 11 jam operasi.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Donor hidup diambil dari suami dan putranya, yang masing-masing menyumbangkan sebagian paru-parunya.

Sampai operasi selesai, kondisi ketiga orang ini tetap stabil.

Universitas Kyoto mengklaim bahwa operasi ini adalah transplantasi jaringan paru-paru pertama di dunia dari donor hidup ke orang dengan kerusakan paru-paru Covid-19.

Transplantasi dari donor mati otak di Jepang masih jarang terjadi, dan donor hidup dianggap sebagai pilihan yang lebih realistis bagi pasien.

Baca juga: Denmark Hentikan Penggunaan Vaksin Covid-19 AstraZeneca Secara Total

Transplantasi sebelumnya

Universitas Kyoto mengatakan, sebelumnya, lusinan transplantasi bagian paru-paru yang diambil dari donor mati otak ke pasien dengan kerusakan paru-paru akibat virus corona telah dilakukan di AS, Eropa, dan China.

Pada Juni 2020, seorang wanita muda di AS telah menerima transplantasi paru ganda setelah virus corona menyebabkan kerusakan parah pada organnya.

Kasus ini adalah transplantasi paru-paru pertama yang diketahui di AS karena efek dari Covid-19

Dr Hiroshi Date, seorang ahli bedah toraks di rumah sakit yang memimpin tim beranggotakan 30 orang untuk operasi, mengatakan bahwa kini transplantasi donor hidup bisa jadi pilihan.

"Saya pikir ini adalah pengobatan yang memberi harapan bagi pasien dengan kerusakan paru-paru parah akibat Covid-19," kata Date, seperti dikutip dari The Guardian.

Baca juga: Apakah Vaksinasi Covid-19 Membatalkan Puasa? Ini Fatwa Mufti Arab Saudi dan Al-Azhar

Proses tranplantasi

Perempuan Jepang telah berhasil menerima donor ini, terjangkit infeksi virus corona pada akhir 2020.

Ia mengalami kesulitan bernapas yang dengan cepat memburuk.
Hidupnya ditunjang dengan mesin yang berfungsi sebagai paru-paru buatan selama lebih dari tiga bulan di rumah sakit karena paru-parunya rusak parah.

Akan tetapi, Universitas Kyoto mengatakan, bahkan setelah perempuan itu sembuh dari virus, paru-parunya tidak lagi berfungsi dan tidak dapat diobati.

Satu-satunya pilihan baginya untuk hidup adalah menerima transplantasi paru-paru.

Suami dan putranya dengan sukarela menyumbangkan bagian dari paru-paru mereka, dan operasi pun dilakukan.

Baca juga: Hampir Mirip, Ini Cara Mengenali Gejala Covid-19 dan Alergi

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi