Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Mengatur Konsumsi Air Putih Saat Puasa

Baca di App
Lihat Foto
PEXELS/KAROLINA GRABOWSKA
Ilustrasi minum air putih.
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com – Minum air putih seringkali dianjurkan sebagai salah satu upaya menjaga kesehatan tubuh.

Selama ini, yang diketahui, idealnya minum air putih minimal 8 gelas sehari untuk membantu terpenuhinya kebutuhan cairan di dalam tubuh.

Di bulan Ramadhan ini, bagaimana mengatur kecukupan konsumsi air putih saat puasa?

Haruskah kita berpatokan dengan minum 8 gelas sehari selama bulan Ramadhan?

Dokter Ahli Gizi Dr. dr. Tan Shot Yen, M. Hum, mengatakan, patokan minum air putih sebenarnya tidak harus didasarkan pada aturan 8 gelas sehari.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: 5 Makanan dan Minuman yang Sebaiknya Dihindari Setelah Olahraga

“Sebab 8 gelas pun tergantung orangnya. Cewek berbadan mungil, beda dong sama cowok berbadan tinggi kekar (kebutuhannya)” ujar Tan dihubungi Kompas.com, Jumat (16/4/2021).

Selain itu, menurut dia, minum 8 gelas sehari juga harus mempertimbangkan kondisi kesehatan masing-masing orang.

Ia mencontohkan, pada orang yang mengalami gangguan ginjal. Orang yang mengalami gangguan ginjal perlu berhati-hati dalam mengatur konsumsi air putih sesuai dengan rekomendasi dokter.

Cermati warna air seni

Dr Tan lebih menyarankan agar melihat kecukupan konsumsi air putih dengan melihat warna air saat buang air kecil.  

“Saya sih patokannya lebih mudah, minum sampai pipis jernih atau kuning muda,” ujar Tan.

Ia menjelaskan, semakin jernih air kencing seseorang, tandanya ia terhidrasi dengan baik.

Sebaliknya, jika warna air seni pekat, maka mengindikasikan seseorang mengalami kekurangan cairan.

Agar tak kekurangan cairan saat sedang berpuasa, Tan mengingatkan, agar menghindari minum teh dan kopi saat sahur maupun berbuka puasa. 

“Hilangkan sabotasenya: teh dan kopi. Keduanya justru diuretik membuat pipis terus. Dan tubuh tidak sempat nahan air," kata dia.

Baca juga: Tips Jaga Pola Makan pada Bulan Puasa

Minum air putih bisa dilakukan saat merasa haus atau sebelum tidur.

Meski demikian, perlu diingat, mengonsumsi air putih sebelum tidur jangan sampai mengganggu jam tidur karena kita bisa saja terus terbangun untuk buang air kecil.

Kebutuhan cairan dengan mengonsumsi air putih ini tak bisa digantikan dengan makanan atau pengganti lainnya. 

“Air tak tergantikan. Pun tidak sama dengan cairan yang lain,” ujar Tan.

Bahaya kurang minum air putih

Tan mengatakan, ada banyak alasan kenapa tubuh membutuhkan air setiap hari. Ada bahayanya jika kita kurang minum air putih.

Alasan-alasan tersebut di antaranya:

  • Kekurangan air awalnya menekan beberapa mekanisme kerja tubuh, yang akhirnya bisa membuat mekanisme tubuh berhenti
  • Air adalah sumber utama energi “cash flow” tubuh
  • Air meningkatkan efisiensi sistem kekebalan di sumsum tulang termasuk menghadapi kanker
  • Air adalah pelarut utama semua makanan, vitamin dan mineral yang dipergunakan untuk memecah bahan-bahan tersebut termasuk metabolisme dan asimilasinya
  • Air meningkatkan kemampuan tubuh untuk menyerap zat esensial dalam makanan

Jika tubuh kekurangan air, maka hal tersebut berdampak pada banyak hal.

“Kurang minum berakibat pada banyak hal. Ada yang tekanan darahnya justru naik, gampang sakit kepala, hingga pencernaan terganggu,” ujar dia.

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Tips Hindari Lemas Saat Menjalankan Puasa

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi