KOMPAS.com - Buang angin atau kentut merupakan proses mengeluarkan gas berlebihan dari sistem pencernaan.
Tubuh menghasilkan gas sebagai bagian dari penguraian dan pemrosesan makanan.
Saat makan, mengunyah, dan menelan, kita juga memasukkan udara ke tubuh.
Baca juga: Simak, Ini 15 Makanan yang Sebaiknya Dihindari agar Sistem Imun Kuat
Gas-gas ini kemudian menumpuk pada sistem pencernaan. Sebagian diserap secara alami, tapi sisanya tentu harus dikeluarkan dari tubuh.
Karena sehat dan baik, tubuh akan terasa tidak nyaman ketika tidak bisa kentut.
Meski demikian, kentut kerap dianggap memalukan, terutama jika mengeluarkan suara dan bau yang tidak sedap.
Baca juga: 7 Makanan yang Bisa Berubah Menjadi Racun bila Dipanaskan Lagi
Namun, tahukah Anda jika gas kentut bisa terbakar?
Campuran hidrogen, oksigen, dan metana
Melansir Science ABC, kentut mengandung hidrogen, oksigen, dan metana yang mudah terbakar.
Gas yang mudah terbakar ini kemudian bercampur dengan oksigen di luar tubuh kita dan dapat dengan mudah terbakar, bahkan pada suhu rendah.
Namun, hal itu bukan berarti Anda bisa membakar sesuatu dengan kentut.
Baca juga: Sering Bikin Malu, Ini 5 Hal Tak Terduga tentang Kentut Manusia
Meskipun Anda menghasilkan gas yang mudah terbakar, itu tidak cukup untuk membuat penyemprot api.
Pasalnya, manusia bisa kentut di mana saja antara 25-100 ml sekaligus. Itu hanya cukup untuk membuat api tetap menyala selama beberapa detik.
Jika kentut bisa terbakar lebih lama lagi, banyak orang mungkin akan menggunakannya untuk menghasilkan listrik.
Baca juga: Viral Video Petugas SPBU Layani Pembelian BBM dengan Tandon Air
Sebagai perbandingan, penyemprot api rata-rata dipasang ke tangki bahan bakar berisi 15-20 liter gas.
Artinya, butuh 20 kali kentut lebih banyak dari biasanya untuk mendapat bahan bakar yang cukup digunakan menyalakan penyemprot api selama satu atau dua menit.
Bahkan bisa lebih sedikit, mengingat tidak semua gas dalam kentut mudah terbakar.
Pada 2016 lalu, seorang wanita pernah terbakar di tengah operasi serviks. Sebab, gas di ususnya memicu laser yang digunakan untuk melakukan operasi.
Beruntung, hal itu hanya memicu nyala api kecil yang menyebabkan sedikit masalah.
Baca juga: Alasan Alami Bau Mulut Saat Puasa