Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Mengupil Bisa Membatalkan Puasa? Ini Penjelasan MUI

Baca di App
Lihat Foto
Ilustrasi mengupil
|
Editor: Rendika Ferri Kurniawan

KOMPAS.com - Puasa di bulan Ramadhan adalah salah satu ibadah yang wajib dijalani setiap muslim.

Selain menahan lapar dan haus, ada beberapa hal lain yang perlu diperhatikan selama puasa.

Salah satunya adalah larangan memasukkan benda ke rongga mulut atau tubuh.

Kendati demikian, ada sebagian orang memiliki kebiasaan seperti mengupil dengan jari.

Lantas, apakah kebiasaan tersebut dapat membatalkan puasa? Berikut penjelasan Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Apakah Sikat Gigi Membatalkan Puasa? Ini Penjelasan dari MUI

Penjelasan MUI

Ketua Bidang Dakwah Majelis Ulama Indonesia (MUI) Cholil Nafis mengatakan, mengupil atau mengorek telinga tidak membatalkan puasa Ramadhan.

"Kalau ngupil, korek telinga, itu enggak apa-apa. Tapi kalau masukin sesuatu ke hidung, seperti air, sampai ketelan, ya itu membatalkan," kata Cholil saat dihubungi Kompas.com, Minggu (18/4/2021).

Cholil menjelaskan, perkara yang secara kaidah membatalkan puasa adalah memasukkan sesuatu sampai pada pencernaan, khususnya makanan dan minuman.

"Jadi kaidah membatalkan itu adalah memasukkan sesuatu sampai pencernaan. Khususnya makanan dan minuman," ujar Cholil.

Atas dasar itu, Cholil mengatakan, alat pelega nafas yang dihirup dari hidung juga diperbolehkan untuk digunakan saat berpuasa Ramadhan.

"Boleh saja, seperti halnya ketika kita flu ya. Itu boleh saja," kata Cholil.

 

Baca juga: Konsumsi Obat Mag Setiap Hari Selama Puasa, Perhatikan Saran Dokter Ini

Mengupil berbahaya

Kebiasaan mengupil rupanya juga bisa berbahaya, terutama dapat menyebabkan luka pada bagian dalam rongga hidung.

Melansir Kompas.com, 23 Juli 2020, Dr Brett Comer, asisten otolaringologi di University of Kentucky, AS, mengatakan, mengupil dapat menyebabkan perdarahan.

"Mungkin satu hal yang paling dikhawatirkan adalah trauma jari, sebuah istilah keren untuk pendarahan yang berkaitan dengan kegiatan mengupil," ungkap Dr Brett Comer.

Kekhawatiran Comer bukan tanpa alasan. Hal itu disebabkan kulit bagian dalam hidung lebih halus dibanding kulit luarnya.

Menurut Comer, inilah yang membuat kulit dalam hidung lebih rentan terhadap kerusakan.

Begitu kerusakan terjadi, bagian dalam hidung akan lambat memperbaiki dirinya sendiri.

Apalagi, goresan atau luka di dalam lubang hidung akan berkembang menjadi kerak atau koreng.

Kabar buruknya, koreng ini cukup menjengkelkan dan memakan waktu beberapa minggu untuk sembuh.

"Anda merasakannya, dan Anda akan mengupil lagi, yang membuka kembali luka tersebut dan membuat makin banyak goresan sehingga membuat Anda terus mengupil. Ini lingkaran setan," tegas dia.

Baca juga: Tips Puasa bagi Ibu atau Wanita Hamil

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi