Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Harian Covid-19 di India Tembus 260.000 Kasus, Apa Penyebabnya?

Baca di App
Lihat Foto
shutterstock
Antrean warga di Delhi India. Kasus infeksi di daerah tersebut termasuk yang tinggi di India.
Penulis: Mela Arnani
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Kasus infeksi virus corona Covid-19 di India terus merangkak naik. Tak hanya itu, negara ini juga melaporkan rekor kasus kematian harian.

Menurut data dari otoritas kesehatan yang dilansir dari The Indian Express, tercatat adanya 261.500 kasus baru harian dan 1.501 kematian pada Minggu (18/4/2021).

Jumlah ini menambah banyaknya kasus terkonfirmasi Covid-19 di India, dengan sejauh ini totalnya mencapai 14.788.109 kasus.

Saat ini, terdapat 1.801.316 kasus aktif, dengan 12.809.643 orang sudah pulih dan 177.150 orang meninggal dunia akibat terinfeksi virus.

Baca juga: Update Corona 17 April 2021: 10 Negara dengan Kasus Tertinggi | Inggris Izinkan Perempuan Hamil Divaksin Covid-19

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemicu lonjakan kasus

Daerah kumuh

Melansir The Conversation, penduduk daerah kumuh dan tak mempunyai toilet di tempat tinggalnya menjadi yang terdampak paling parah.

Hal itu menyiratkan sanitasi buruk berkontribusi pada penyebaran virus corona.

Abai protokol kesehatan

Tak hanya itu, tidak disiplinnya penerapan protokol kesehatan juga disebut menjadi penyebab meningkatnya kasus Covid-19 di negara ini seperti: 

  1. Tidak memakai masker
  2. Tidak menerapkan jarak sosial,
  3. Kurangnya regulasi di tempat kerja dan ruang publik 

Varian virus B.1.1.7

Gelombang kedua di India juga bertepatan dengan penyebaran varian virus B.1.1.7, yang pertama kali teridentifikasi di Inggris.

Sebuah laporan terbaru menemukan sebanyak 81 persen dari 401 sampel yang dikirimkan negara bagian Punjab untuk pengurutan genom ditemukan sebagai varian B.1.1.7.

Baca juga: Sudah Divaksin tapi Masih Bisa Terinfeksi Covid-19? Simak, Ini Penjelasan Kemenkes

Penelitian telah menunjukkan, varian ini mungkin lebih mampu menghindari sistem kekebalan tubuh, yang berarti kemungkinannya lebih besar orang yang telah terinfeksi dapat terpapar kembali dan orang yang sudah divaksin bisa terinfeksi.

Sehingga, tidak hanya mutasi ganda, penyebaran virus B.1.17 juga kemungkinan mempengaruhi tingginya kasus baru yang terjadi di India.

Mutasi ganda virus

 

Peningkatan kasus harian yang terbilang tinggi mencerminkan infeksi menyebar pada tingkat yang jauh lebih cepat dibandingkan pemulihan.

Dikutip dari livemint.com, varian baru, yang disebut mutasi ganda, diperkirakan menjadi pemicu gelombang baru infeksi di India, yang mendorong negara ini berada di posisi kedua dengan kasus terbanyak di dunia.

Baca juga: Jumlah Formasi dan Jadwal Seleksi CPNS dan PPPK Non-guru 2021

Berikut ini negara bagian dengan peningkatan kasus baru setiap harinya: 

  1. Maharashtra,
  2. Chhattisgarh,
  3. Uttar Pradesh,
  4. Karnataka,
  5. Haryana,
  6. Rajasthan,
  7. Punjab,
  8. Kerala,
  9. Delhi,
  10. Tamil Nadu,
  11. Madhya Pradesh,
  12. Gujarat,
  13. Telangana,
  14. Uttarakhand,
  15. Andhra Prades,
  16. Benggala Barat.

Maharashtra telah melaporkan kasus baru harian tertinggi dengan 63.729 kasus, diikuti Uttar Pradesh dengan 27.360 kasus baru dan Delhi dengan 19.486 infeksi baru.

Baca juga: Simak, Ini Jadwal Pencairan THR PNS 2021 dan Jumlah Besarannya

Tes sampel

Dewan Penelitian Medis India (ICMR) menuturkan, India saat ini telah menguji 266.538.416 sampel untuk Covid-19. Dari jumlah ini, sebanyak 15.666.494 sampel diuji pada Sabtu (17/4/2021).

Adapun sebanyak 122.622.590 orang sudah mendapatkan vaksinasi Covid-19, yang mulai diluncurkan sejak 16 Januari lalu.

Disebutkan bahwa penambahan kasus yang signifikan, membuat setidaknya 11 negara bagian, termasuk Delhi, mengajukan permintaan penambahan pasokan tabung oksigen, dosis vaksin, dan remdesivir.

Perdana Menteri Narendra Modi menuturkan, perlu diambil langkah untuk meningkatkan ketersediaan tempat tidur rumah sakit bagi pasien Covid-19.

Baca juga: Belajar dari Tsunami Kasus Covid-19 di India: Terlena Pangkal Petaka

Positif rate

Melansir Financial Express, positif rate di India meningkat dari 24 persen menjadi 30 persen dalam satu hari terakhir.

Dilaporkan tersisa kurang dari 100 tempat tidur ICU dan terjadi kekurangan oksigen.

Di tengah peningkatan tajam kasus baru virus corona, pemerintah didesak mengumumkan keadaan darurat kesehatan nasional.

Tingkat positif yang tinggi ini memperkuat kemungkinan bahwa virus telah menyebar lebih cepat selama beberapa bulan terakhir, dan menginfeksi lebih banyak orang dibandingkan tahun lalu.

The Indian Express melaporkan, tingkat positif selama gelombang pertama mencapai puncaknya pada minggu terakhir bulan Juli tahun lalu, dan terus menurun bahkan saat kasus positif terus meningkat di bulan Agustus dan September.

Baca juga: Gejala Terbaru Covid-19 yang Perlu Diwaspadai: Mulut Kering dan Gangguan Pendengaran

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi