KOMPAS.com – Biro Cuaca Filipina mengeluarkan peringatan banjir bandang dan tanah longsor menyusul peningkatan aktivitas Siklon Tropis Surigae yang menjadi topan super pertama di tahun 2021.
Melansir dari Bloomberg, Siklon Tropis Surigae oleh masyarakat Filipina setempat disebut dengan ‘Bising’. Siklon tersebut saat ini masuk sebagai topan dengan kategori 5 yang berada di atas Laut Filipina sebelah timur wilayah Bicol.
Baca juga: Siklon Surigae Berkembang Jadi Super Taifun, Apa Dampak ke Indonesia?
Meskipun diperkirakan tidak akan menghantam daratan, namun badai akan membawa hujan lebat dan angin kencang ke provinsi timur saat badai bergerak ke barat laut dengan kecepatan angin tertinggi 215 kilometer (134 mil) per jam dan hembusan hingga 265 kilometer per jam.
Pusat Peringatan Topan Gabungan AS telah melabeli Surigae sebagai topan super dengan angin berkelanjutan maksimal 165 knot dan hembusan hingga 200 knot.
"Mempertimbangkan ketidakpastian dalam jalur perkiraan topan, pergeseran ke arah barat dalam jalur perkiraan saat ini dapat mengakibatkan dampak yang berpotensi signifikan," kata biro cuaca Filipina
Imbauan BMKG
Terkait adanya Siklon Tropis Surigae, Kepala Bidang Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca BMKG Miming Saepudin mengatakan, pihaknya terus memantau perkembangan beserta dampak cuaca ekstremnya.
Dengan adanya potensi cuaca ekstrem ia menjelaskan bahwa masyarakat diimbau untuk tidak melakukan pelayaran di wilayah perairan Papua bagian utara, Maluku Utara dan Sulawesi Utara.
"Menghindari daerah rentan mengalami bencana seperti lembah sungai, lereng rawan longsor, pohon yang mudah tumbang, tepi pantai dan lainnya," ujar dia.
Selain itu pihaknya juga mengingatkan agar masyarakat mewaspadai potensi dampak seperti banjir bandang, banjir pesisir, tanah longsor dan banjir bandang terutama di wilayah rentan.
Baca juga: BMKG: Siklon Tropis Surigae Tak Memengaruhi Cuaca Jabodetabek
Dampak Topan Surigae di Indonesia
Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto mengatakan update sampai dengan Minggu (18/4/2021) pukul 07.00 WIB Siklon Tropis Surigae menjauhi Indonesia.
“Intensitas Siklon Tropis Surigae dalam 24 jam ke depan diperkirakan akan melemah dan bergerak ke barat barat laut menjauhi wilayah Indonesia,” ujar Guswanto dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Minggu (18/4/2021).
Pihaknya menjelaskan saat ini negara yang paling terkena dampak dari Surigae adalah Filipina.
Baca juga: Saat Siklon Surigae Menyerupai Bentuk Hati, Ini Penjelasan BMKG
Adapun Siklon Surigae dalam 24 jam ke depan akan memberikan dampak tidak langsung terhadap cuaca di Indonesia berupa:
- Potensi hujan dengan intesitas sedang hingga lebat disertai kilat/petir serta angin kencang di wilayah Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Maluku Utara, Maluku, dan Papua Barat.
- Tinggi Gelombang 1.25-2.5 meter berpeluang terjadi di Perairan Kalimantan Utara, Selat Makassar bag.utara, Laut Sulawesi, Perairan utara Sulawesi, Perairan selatan Kep. Sangihe, Perairan Kep. Sitaro, Perairan Bitung - Likupang, Perairan selatan Sulawesi Utara, Laut Maluku, Perairan Kep. Halmahera, Laut Halmahera, Perairan utara Papua Barat, Perairan Biak hingga Jayapura, Samudra Pasifik utara Papua.
- Tinggi Gelombang 2.5-4.0 meter berpeluang terjadi di Perairan utara Kep. Sangihe, Perairan Kep.Talaud, Samudra Pasifik utara Papua Barat.
- Tinggi Gelombang 4.0-6.0 meter berpeluang terjadi di Samudra Pasifik utara Halmahera.
Baca juga: Kasus Harian Covid-19 di India Tembus 260.000 Kasus, Apa Penyebabnya?
Adapun menurut BMKG analisis terkait typhon ini sampai dengan pukul 07.00 WIB hari ini adalah sebagai berikut:
- Posisi: Samudera Pasifik timur Filipina, 13.1LU, 127.7BT (sekitar 1.110 km sebelah utara timur laut Tahuna)
- Arah Gerak: Barat Barat Laut, kecepatan 9 knots (17 km/jam) bergerak menjauhi wilayah Indonesia
- Kekuatan: 120 knots (225 km/jam)
- Tekanan: 895 hPa
Sementara perkiraan dalam 24 jam ke depan yakni:
- Posisi: Samudera Pasifik timur Filipina, 14.3LU, 126.6BT (sekitar 1.230 km sebelah utara Tahuna)
- Arah Gerak: Barat Laut, bergerak menjauhi wilayah Indonesia
- Kekuatan: 110 knots (205 km/jam)
- Tekanan: 905 hP
Baca juga: Jumlah Formasi dan Jadwal Seleksi CPNS dan PPPK Non-guru 2021
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.