Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tubuh Terasa Panas Saat Puasa? Ternyata Ini Penyebabnya

Baca di App
Lihat Foto
Unsplash/Mel Elias
Ilustrasi lemas karena puasa
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Efek puasa berbeda-beda bagi setiap orang. Ada yang tetap sehat dan bugar, ada yang kehausan, ada yang merasa lemas dan lunglai, dan ada yang merasa dijalari sensasi panas di seluruh tubuh.

Sensasi panas ketika puasa seringnya juga diikuti rasa lemas juga pikiran yang jadi tidak bisa fokus.

Tentu saja, hal ini sangat menganggu aktivitas harian. Apalagi jika dalam sehari-hari Anda diwajibkan berkantor dan menyelesaikan tugas setumpuk. Sensasi panas dan gejala penyerta tersebut pastinya akan sangat menganggu kinerja.

Sebenarnya, apa penyebab sensasi panas dalam tubuh ketika puasa ini?

Baca juga: Apakah Mengupil Bisa Membatalkan Puasa? Ini Penjelasan MUI

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Efek bongkaran energi cadangan

Ketika tubuh berpuasa, tubuh tak akan kemasukan asupan kalori selama 12 jam lebih. Kalori hanya masuk ketika bersahur, juga berbuka puasa.

Nah, di siang hari ketika aktivitas harian menguras cadangan kalori bekal dari makan sahur, maka tubuh akan membongkar cadangan energi lain yang ada di dalam tubuh. Yaitu dari lemak, otot, organ hati dan sumber-sumber lain.

Menurut spesialis penyakit dalam dari RSIA Anugerah Semarang, Panji Aryo Prabowo, aktivitas bongkar-membongkar energi cadangan ini memang wajar terjadi ketika tubuh diajak berpuasa.

"Ketika berpuasa, maka tubuh akan mengalami ketidakseimbangan metabolisme. Ketidakseimbangan ini akan membuat tubuh melakukan hal yang di luar kebiasaan, yaitu membongkar energi cadangan agar tubuh mendapat energi instan yang bisa digunakan untuk beraktivitas," ujar Panji. 

Pembongkaran energi inilah, yang melahirkan berbagai efek kurang nikmat untuk dirasakan. Tubuh akan merasa sangat lemah, lelah, bahkan juga terkadang disertai sensasi panas.

Pembongkaran energi ini juga hal yang biasa terjadi ketika kita berolahraga terlalu kuat. Karena pasokan energi habis, maka tubuh akan mengambil cadangan pada tabungan lemak dan otot.

Efeknya, tubuh akan merasa panas, lemah, juga pegal dan linu.

Baca juga: Mencicipi Masakan Saat Puasa, Batalkah Puasanya?

Imbangi asupan makanan dengan aktivitas

Sebenarnya tak ada yang bisa kita lakukan untuk menghindari efek sensasi panas dan lemah letih lesu ini. Dalam artian, ini adalah efek wajar dari proses tubuh berpuasa.

Yang paling bisa dilakukan, adalah menyeimbangkan antara asupan kalori ketika sahur dengan aktivitas harian.

Kalau memungkinkan, hindari aktivitas fisik terlalu berlebihan agar tubuh tak harus membongkar cadangan lemak. 

Kemudian jika merasa sudah sangat lemah, lebih baik mempertimbangkan untuk membatalkan puasa daripada tubuh akhirnya drop dan berakhir pingsan. 

Menurut dr. Panji, agar cadangan kalori tak gampang habis, sebaiknya makan banyak sajian bergizi ketika sahur. Akan lebih baik jika diimbangi dengan suplemen sesuai kebutuhan masing-masing.

Berpuasa tanpa sahur, adalah yang paling berisiko terkena efek panas, letih dan lesu yang menganggu rutinitas harian. 

Baca juga: 6 Tips Agar Badan Tidak Gampang Lemas saat Puasa

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi