KOMPAS.com - Indonesia kembali menerima tambahan 6 juta bulk vaksin Covid-19 produksi Sinovac yang tiba di Terminal Kargo Bandara Soekarno Hatta, Jakarta pada Minggu (18/4/2021).
Dengan adanya penambahan stok vaksin ini, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin kembali mengingatkan prioritas vaksinasi bagi lansia.
"Tolong dipastikan dalam sebulan ini prioritas vaksinasi diberikan kepada lansia, sehingga mereka bisa terlindungi, kalau nanti dikunjungi oleh keluarganya, imunitas mereka relatif lebih baik," kata Budi, mengutip keterangan Kemenkes, Minggu (18/4/2021).
Baca juga: Apa Saja Syarat Lansia yang Bisa Mendapatkan Vaksin Covid-19?
Akan tetapi, bagi setiap lansia yang akan mendapat suntikan vaksinasi, perlu melakukan skrining secara detail.
Ada tambahan pertanyaan yang akan diajukan.
Pertanyaan tambahan
Sebelum mendapatkan suntikan vaksin Covid-19, lansia perlu menjawab pertanyaan tambahan.
Pertanyaan ini untuk memastikan kondisi lansia tersebut sehat dan layak untuk mendapat suntikan vaksin.
Ada 4 pertanyaan yang akan diajukan bagi lansia di atas 60 tahun saat skrining. Empat pertanyaan itu adalah:
- Apakah Anda mengalami kesulitan untuk naik 10 anak tangga?
- Apakah Anda sering merasa kelelahan?
- Apakah Anda memiliki paling sedikit 5 dari 11 penyakit? 11 penyakit itu adalah hipertensi, diabetes, kanker, penyakit paru kronis, serangan jantung, gagal jantung kongestif, nyeri dada, asma, nyeri sendi, stroke, dan penyakit ginjal.
- Apakah Anda mengalami penurunan berat badan yang bermakna dalam setahun?
Jika 3 dari pertanyaan di atas jawabannya adalah "Ya", maka vaksinasi tidak bisa dilanjutkan.
Sebagai catatan, pertanyaan dan diagnosis ini hanya dapat dilakukan oleh dokter.
Ini untuk memastikan apakah lansia di atas 60 tahun tersebut aman untuk menerima vaksinasi.
Baca juga: Menkes: Pengembangan Vaksin Covid-19 Harus Sesuai Kaidah Ilmiah, Jangan Di-shortcut
Vaksinasi lansia
Pada bulan Ramadhan 1442 H, Menkes meminta kepada daerah untuk memberi prioritas vaksinasi bagi lansia di atas 60 tahun.
Ia memperkirakan, intensitas pertemuan lansia dengan keluarganya bisa sangat tinggi dan rentan akan penularan Covid-19.
"Tolong dipastikan dalam sebulan ini prioritas vaksinasi diberikan kepada lansia, sehingga mereka bisa terlindungi, kalau nanti dikunjungi oleh keluarganya, imunitas mereka relatif lebih baik," kata Budi.
Sejak dimulai pada Februari 2021, vaksinasi lansia masih terus dilakukan sampai sekarang.
Baca juga: 4 Langkah Mudah Pendaftaran Vaksinasi Covid-19 untuk Lansia
Stok vaksin
Dari penambahan 6 juta bulk vaksin Sinovac, kini Indonesia menerima total vaksin Sinovac sebanyak 59,5 juta bulk vaksin.
Penambahan ini merupakan kedatangan kedelapan sejak pemerintah memutuskan memilih vaksin Sinovac untuk digunakan bagi masyarakat Indonesia.
Rencananya, tahun ini Indonesia akan mendapat 140 juta dosis vaksin Sinovac yang akan dikirim secara bertahap.
"Total yang sudah kita terima dari Sinovac sebanyak 59,5 juta bulk vaksin, atau kalau sudah dikonversi menjadi dosis akan jadi sekitar 46 sampai 47 juta dosis," kata Budi.
Gelombang ketiga
Budi mengatakan, sejumlah negara tengah mengalami gelombang ketiga Covid-19 dengan lonjakan kasus yang cukup tinggi.
Agar hal yang sama tidak terjadi di Indonesia, ia mengingatkan agar masyarakat tetap patuhi protokol kesehatan.
Vaksinasi Covid-19 merupakan upaya tambahan untuk menurunkan angka kasus.
Sementara, pencegahan paling utama adalah dengan menerapkan protokol kesehatan 3M, yaitu memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan. Protokol ini berlaku bagi semua orang, baik yang sudah divaksin maupun yang belum.
"Sekali lagi tetap jalankan protokol kesehatan dan terus kita vaksinasi lansia kita sampai lebaran nanti," kata Budi.
Baca juga: Link Terbaru Pendaftaran Vaksinasi Covid-19 untuk Lansia di 34 Kota