Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update Corona 21 April: 10 Negara dengan Kasus Tertinggi | "Badai" Kasus Covid-19 Landa India

Baca di App
Lihat Foto
AP/Petr David Josek
Petugas kesehatan mengangkut pasien COVID-19 dari unit perawatan intensif (ICU) di sebuah rumah sakit di Kyjov ke rumah sakit di Brno, Republik Ceko, Kamis, 22 Oktober 2020. Infeksi virus Corona di Republik Ceko meningkat tajam , mencetak rekor tertinggi baru untuk hari kedua berturut-turut. Sekitar 4.500 pasien COVID-19 telah memenuhi rumah sakit di negara itu dengan pemerintah memperkirakan sistem kesehatan akan kewalahan pada 11 November jika lonjakan tidak melambat.
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Penyebaran virus corona secara global, masih terus bertambah dari hari ke harinya.

Melansir data dari laman Worldometers, hingga Rabu (21/4/2021) pagi, total kasus Covid-19 di dunia terkonfirmasi sebanyak 143.532.105 (143 juta) kasus.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 121.884.592 (121 juta) pasien telah sembuh, dan 3.056.851 orang meninggal dunia.

Kasus aktif hingga saat ini tercatat sebanyak 18.590.662 dengan rincian 18.481.245 pasien dengan kondisi ringan dan 109.417 dalam kondisi serius.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: 9 Hal yang Harus Dilakukan Saat Anggota Keluarga Terinfeksi Covid-19

Berikut 10 negara dengan jumlah kasus Covid-19 terbanyak:

1. Amerika Serikat: 32.536.087 kasus, 582.454 orang meninggal, total sembuh 25.104.331

2. India: 15.609.004 kasus, 182.570 orang meninggal, total sembuh 13.269.863

3. Brasil: 14.050.885 kasus, 378.530 orang meninggal, total sembuh 12.561.689

4. Perancis: 5.339.920 kasus, 101.597 orang meninggal, total sembuh 4.181.381

5. Rusia: 4.718.854 kasus, 106.307 orang meninggal, total sembuh 4.343.229

6. Inggris: 4.393.307 kasus, 127.307 orang meninggal, total sembuh 4.161.433

7. Turki: 4.384.624 kasus, 36.613 orang meninggal, total sembuh 3.792.129

8. Italia: 3.891.063 kasus, 117.633 orang meninggal, total sembuh 3.290.715

9. Spanyol: 3.435.840 kasus, 77.216 orang meninggal, total sembuh 3.147.281

10. Jerman: 3.180.810 kasus, 81.086 orang meninggal, total sembuh 2.803.600

Baca juga: Update 11 Daerah Zona Merah dan 8 Daerah yang Tak Memiliki Kasus Covid-19 di Indonesia, Mana Saja?

Indonesia

Kasus virus corona di Indonesia tercatat juga mengalami peningkatan, baik dari jumlah kasus, sembuh, maupun yang meninggal dunia.

Hingga Selasa (20/4/2021) pukul 12.00 WIB, kasus positif Covid-19 bertambah sebanyak 5.549. Sehingga jumlahnya saat ini menjadi 1.614.849 orang.

Sedangkan untuk kasus sembuh, juga ada penambahan sebanyak 6.728 orang.

Penambahan itu sekaligus menjadikan total pasien yang telah sembuh menjadi 1.468.142 orang.

Sementara itu, pasien yang meninggal dunia karena infeksi Covid-19 bertambah sebanyak 210 orang. Total jumlah pasien yang meninggal dunia kini menjadi 43.777 orang.

Baca juga: Alami Rasa Sakit Pasca-vaksinasi Covid-19? Berikut Cara Lapor ke Website keamananvaksin.kemkes.go.id

Amerika Serikat

Lihat Foto
SHUTTERSTOCK/Sergey Bezgodov
Ilustrasi karantina virus corona dilakukan setelah diduga terpapar atau terinfeksi virus corona. CDC memperbarui pedoman terkait penerapan karantina.

Masih dari sumber yang sama, Departemen Luar Negeri AS mendesak warga Amerika untuk mempertimbangkan kembali perjalanan internasional yang mungkin telah mereka rencanakan.

Pasalnya, Negeri Paman Sam akan mengeluarkan peringatan khusus untuk tidak mengunjungi sekitar 80 persen negara di dunia karena risiko pandemi virus corona.

Diketahui, AS memang belum memiliki peringatan penasihat global terhadap perjalanan internasional sejak Agustus, ketika panduan dicabut oleh pemerintahan mantan presiden Donald Trump.

Nasihat yang dikeluarkan oleh departemen bukanlah penasehat global formal.

Sebaliknya, Departemen Luar Negeri akan mulai menggunakan standar Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) karena mempersiapkan pedoman kesehatan dan keselamatan untuk masing-masing negara.

Baca juga: Berikut Sederet Negara yang Kembali Berlakukan Lockdown akibat Lonjakan Kasus Covid-19

Brasil

Menteri Komunikasi Brasil Fabio Faria mengatakan, negaranya sedang dalam pembicaraan untuk membeli lagi 100 juta dosis vaksin Covid-19 Pfizer.

Dilansir dari Reuters, Rabu (21/4/2021), negara yang terkenal akan sepak bolanya ini tengah berjuang untuk mendapatkan lebih banyak vaksin setelah awal yang lamban untuk program vaksinasi.

"Negosiasi dimulai sekitar 20 hari yang lalu dan (pemerintah) berusaha untuk mempercepat prosesnya," kata Faria.

Brasil adalah salah satu episenter pandemi virus corona saat ini, didorong oleh varian virus baru yang sangat mudah menular.

Ditambah lagi dengan vaksinasi yang lambat dan tidak merata, serta pembatasan yang tidak menyeluruh untuk membantu mengekang penyebaran virus.

Baca juga: Saat Inggris Batasi Penggunaan Vaksin AstraZeneca Hanya untuk Usia 30 Tahun ke Atas

India

Perdana Menteri (PM) India Narendra Modi mengatakan, negaranya menghadapi "badai" virus corona sehingga berdampak pada sistem kesehatan.

Dilansir dari Al Jazeera, Selasa (20/4/2021), pihak berwenang di New Delhi menuturkan, rumah sakit ibu kota India itu akan mulai kehabisan oksigen medis pada hari ini, Rabu (21/4/2021).

Pemerintah federal bekerja dengan otoritas daerah di seluruh India untuk memastikan pasokan tempat tidur rumah sakit, oksigen, dan obat anti-virus yang memadai untuk memerangi gelombang besar kedua pandemi Covid-19.

"Situasinya bisa dikendalikan sampai beberapa minggu lalu. Gelombang kedua infeksi datang seperti badai," kata Modi dalam pidato yang disiarkan televisi.

Modi juga mendesak warga untuk tetap di dalam rumah dan tidak panik di tengah keadaan darurat kesehatan terburuk di India yang akan diingat.

Baca juga: Melihat Penanganan Covid-19 di India...

 

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Cara Daftar Relawan Contact Kampus Lacak Covid-19

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi