Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KRI Nanggala-402, Kapal Selam dengan Motto "Tabah Sampai Akhir"

Baca di App
Lihat Foto
SYAIFUL ARIF
FOTO ARSIP - Kapal selam KRI Nanggala-402 buatan tahun 1952 saat latihan Pratugas Satgas Operasi Pengamanan Perbatasan (Pamtas) Maphilindo 2017 di Laut Jawa, Jumat (20/1/2017). ANTARA FOTO/Syaiful Arif/rwa.
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com - Kapal selam milik Indonesia, KRI Nanggala-402, dilaporkan hilang kontak pada Rabu (22/4/2021).

Kabar hilang kontaknya kapal selam ini dikonfirmasi oleh Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto.

"Baru izin menyelam, setelah diberi clearance, langsung hilang kontak," kata Hadi, Rabu.

Menurut dia, kapal buatan Jerman itu diperkirakan hilang di perairan sekitar 60 mil atau sekitar 95 kilometer dari utara Pulau Bali, sekitar pukul 03.00 waktu setempat.

Baca juga: UPDATE Kapal Selam KRI Nanggala-402: Kronologi Hilang Kontak hingga Penjelasan Adanya Pergerakan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KRI Nanggala 402 diserahkan kepada Indonesia pada 6 Juli 1981 di galangan kapal Howaldt-Deuts-she-Werke di Kota Kiel, Jerman.

Penyerahan itu dilakukan setelah menempuh masa percobaan pelayaran dan penyelaman di Perairan Jerman Barat selama beberapa waktu.

"Tabah Sampai Akhir"

Harian Kompas, 22 Oktober 1981, memberitakan, KRI Nanggala merupakan kapal yang lebih tahan berada di bawah permukaan air.

Karena tugasnya yang berat itu, kapal ini memiliki motto "Tabah Sampai Akhir".

Melalui sistem sensornya, kapal itu mampu menangkap kehadiran kapal lawan sebelum mereka mengetahuinya.

Kapal berbobot mati 1.200 ton ini memiliki 'saudara kembar' yang sama-sama bertipe 209/1300, yaitu KRI Cakra-401.

Keduanya merupakan kapal paling senior di TNI AL dengan catatan penugasan yang cukup panjang.

Baca juga: Kapuspen: 5 Kapal dan 1 Helikopter Dikerahkan untuk Bantu Cari KRI Nanggala-402

Sebagai kapal selam kelas menengah dengan sistem propulsi konvensional (nonnuklir), Type 209/1300 digerakkan motor listrik Siemens low-speed yang dayanya disalurkan secara langsung melalui suatu poros ke baling-baling kapal di buritan.

Artinya, daya ini tidak memakai gear-gear mekanisme tambahan lain, seperti dikutip dari Antara, 21 April 2021.

Total daya yang mampu dihasilkan adalah 5.000 shaft horse power. Sementara, baterai-baterai listrik membuatnya mampu menyimpan daya listrik, yang dayanya disuplai empat generator mesin diesel MTU supercharged.

Kapal itu memiliki sistem kesenjataan bawah permukaan laut, dengan 14 terpedo buatan AEG, periskop Zeiss yang berada di samping snorkel buatan Maschinenbau Gabler.

Empat belas torpedo berukuran 21 inci/533 mm dalam delapan tabung menjadi andalan utama sistem kesenjataannya.

Baca juga: Kapal Selam KRI Nanggala-402 Hilang Kontak Saat Komandan Berikan Otoritas Penembakan Torpedo

Dari tabung torpedo yang sempit itu dapat juga menjadi wahana peluncuran manusia-manusia katak untuk misi penyusupan di belakang garis pertahanan musuh, suatu cara aksi yang berisiko tinggi sebetulnya.

Secara dimensi, panjang keseluruhan Type 209/1300 adalah 59,5 meter, diameter luar 6,3 meter, dan diameter dalam 5,5 meter.

Di bawah permukaan air laut, KRI Nanggala mampu melaju dengan kecepatan maksimal 21,5 knot dan dapat diisi 34 awak, berdasarkan spesifikasi dasar pabrikan.

Hingga saat ini, pencarian masih terus dilakukan dengan mengirimkan KRI Rigel dari Dishidros Jakarta dan KRI Rengat dari Satuan Ranjau untuk membantu pencarian dengan menggunakan side scan sonar.

TNI AL juga telah mengirimkan distres ISMERLO (International Submarine Escape and Rescue Liaison officer).

Beberapa negara sudah merespons dan siap memberikan bantuan, di antaranya adalah Singapura, Australia, dan India.

Baca juga: Pencarian KRI Nanggala-402 Terus Dilakukan, TNI AL: Kami Mohon Doa agar Bisa Temukan

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi