Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Varian Virus Corona B1617 yang Picu Tsunami Covid-19 di India

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK/PETERSCHREIBER MEDIA
Kemungkinan kontaminasi rantai dingin (makanan beku) dengan virus dari reservoir sangat rendah menurut laporan WHO di Wuhan.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com – Varian baru virus corona B1617 yang muncul di India saat ini tengah menjadi sorotan banyak pihak. 

Mutasi virus corona ini diduga ikut mempengaruhi lonjakan kasus infeksi di India, selain sejumlah peristiwa yang melibatkan pertemuan massal di negara itu. 

Sebagai antisipasi terkait kemunculan varian baru virus tersebut, sejumlah negara mengeluarkan pembatasan perjalanan ke India.

Baca juga: 6 Negara Batasi Perjalanan dengan India karena Covid-19, Mana Saja?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lantas apa itu varian baru virus corona B1617?

Mengenal varian baru virus corona B1617

Melansir dari BBC, varian B1617 merupakan varian baru virus corona yang pertama kali terdeteksi di India pada Bulan Oktober 2020.

Mengutip dari Strait Times, varian B1617 disebut juga dengan ‘mutan ganda’.

Hal ini karena varian virus ini mengandung dua mutasi di dalamnya yakni L4525 dan E484Q.

Mutasi L425R dikhawatirkan dapat meningkatkan transmisi virus dan mengurangi kemanjuran antibodi.

Sementara E484Q dikhawatirkan akan membuat virus memiliki pengikatan sel yang lebih baik dibanding sebelumnya yang berpotensi menghindari kekebalan.

Saat ini strain tersebut telah terdeteksi di setidaknya 16 negara termasuk Singapura dan Inggris.

Baca juga: Gelombang Kedua Corona di India: Rumah Sakit dan Krematorium Kewalahan

Apakah lebih menular?

Grace C Roberts yang merupakan Peneliti di Virologi, Queen's University Belfast dalam informasinya di Weforum, mengatakan varian ini mungkin dapat menyebar lebih mudah daripada bentuk virus sebelumnya.

Ini karena mutasi yang dibawanya adalah L452R, yang memengaruhi protein lonjakan virus .

Mutasi L452R mengubah bagian protein lonjakan yang secara langsung berinteraksi dengan ACE2, molekul di permukaan sel yang diikat oleh virus untuk masuk ke dalam.

Sebuah penelitian awal yang belum ditinjau oleh ilmuwan lain menunjukkan bahwa mutasi L452R memungkinkan virus untuk mengikat sel dengan lebih stabil.

Baca juga: Kasus Harian Covid-19 di India Tembus 260.000 Kasus, Apa Penyebabnya?

Apakah lebih berbahaya?

Sejumlah ilmuwan tengah meneliti varian baru tersebut untuk memastikan apakah virus menjadi lebih berbahaya dibandingkan yang lain.

Mutasi seperti L452R yang membantu pengikatan tidak selalu mengakibatkan penyakit yang lebih parah atau membuat virus lebih mematikan.

Seperti varian B1427 yang tampaknya menyebar lebih mudah, penelitian pendahuluan tidak menemukan bahwa itu terkait dengan infeksi yang lebih parah atau viral load yang lebih tinggi.

Hal tersebut tampaknya juga berlaku B1617 meskipun saat ini masih diselidiki.

Baca juga: Gejala Baru Covid-19 Saat Terjadi Gelombang Kedua di India, Apa Saja?

Pengaruhnya pada vaksin

Namun saat ini B1617 dikhawatirkan berefek pada kemanjuran vaksin. Sebagian besar vaksin dikembangkan untuk melawan virus corona didasarkan pada penargetan protein lonjakan.

Jika mutasi pada virus mengubah bentuk protein lonjakan, dikhawatirkan hal ini bisa menyebabkan antibodi vaksin menjadi kurang efektif.

Sebuah studi yang belum ditinjau mengenai efek mutasi B1617 menunjukkan varian ini kurang rentan terhadap antibodi yang telah dihasilkan sebelumnya.

Akan tetapi perlu ditekankan bahwa temuan tersebut hanya diperlihatkan dalam eksperimen laboratorium dan bukan pada orang yang sebenarnya.

 

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Gejala Virus Corona dan Cara Mencegahnya

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi