Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Untuk Zakat Fitrah, Pilah Beras Berkualitas dengan Cara Ini

Baca di App
Lihat Foto
Pixabay/ImageParty
Cara memilih beras untuk zakat fitrah
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Untuk zakat fitrah, jangan menggunakan beras sembarangan. Pilih beras yang berkualitas agar zakat Anda sempurna.

Sesuai diberitakan Kompas.com (23/04/2021), zakat fitrah adalah zakat yang diwajibkan atas semua jiwa, baik laki-laki atau perempuan muslim, yang dilakukan selama Ramadhan dan Idul Fitri.

Direktur Utama Badan Amil Zakat Nasional (Baznaz), Mohamad Arifin Purwakananta, mengatakan bahwa besaran pembayaran zakat fitrah di Indonesia setiap tahunnya adalah 2,5 kilogram beras atau 3,5 liter beras.

Jumlah takaran beras untuk zakat ini berlaku sama untuk seluruh wilayah di Indonesia.

Baca juga: Bagaimana Cara Menghitung Zakat Fitrah?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara memilih beras

Menjelang Idul Fitri, akan banyak bertumbuhan pedagang beras yang khusus menyediakan kemasan untuk zakat, yaitu per 2,5 kilogram.

Menurut Healthline, masa simpan beras sendiri memiliki satuan waktu yang berbeda-beda tergantung jenis beras.

Untuk beras coklat, hanya memiliki masa simpan 3 hingga 6 bulan saja dihitung sejak beras dikemas oleh pabrik.

Sedangkan beras putih yang dikonsumsi oleh sebagian besar masyarakat kita memiliki masa simpan lebih lama, yaitu hingga dua tahun dihitung semenjak beras dikemas dalam plastik-plastik atau karung khusus untuk beras.

Jika Anda tak cermat dalam memilih beras-beras ini, bisa jadi Anda akan membeli beras yang kurang berkualitas dan kurang layak dikonsumsi.

Berikut adalah beberapa cara memilih beras yang masih berkualitas:

1. Cermati warna beras

Terkadang kemasan beras tak dilengkapi dengan tanggal kedaluarsa. Jadi cermati saja warna beras untuk mengetahui apakah beras masih layak konsumsi atau tidak.

Beras yang sudah kecoklatan jelas sudah tak layak konsumsi. Bisa jadi beras sudah ditumbuhi jamur karena terlalu lembab akibat penyimpanan yang lama.

Tapi sebaiknya jangan memilih juga beras yang terlalu putih. Beras dengan warna putih sempurna biasanya adalah hasil dari pemutihan menggunakan zat-zat kimia.

Baca juga: Apakah Beras Perlu Dicuci? Ini Penjelasannya

2. Cermati bentuk butiran beras

Jika beras tak lagi utuh, alias banyak yang patah dan berongga, itu berarti beras sudah dalam kondisi tak terlalu bagus untuk diolah dan dimakan. 

Beras yang patah dan berongga bisa jadi karena digerogoti oleh kutu-kutu beras.

3. Cermati kelembaban beras

Bulir beras yang menempel satu sama lain adalah pertanda beras tersebut sudah tersimpan lama dan memiliki kelembaban tinggi.

Atau bisa jadi beras sudah terkontaminasi cairan yang tak jelas kebersihannya. Jadi pilih beras yang butir-butirnya tak saling menempel satu sama lain. 

Baca juga: Zakat Fitrah Online, Perhatikan Hal-hal Ini agar Zakat Sah

4. Cermati keberadaan kutu

Beras yang di dalamnya ada kutunya sudah barang pasti tak layak konsumsi.

Kutu akan tumbuh ketika beras disimpan dalam waktu sangat lama. Dan beras lama sudah barang pasti tak terjamin kebersihannya sehingga tak aman untuk dimakan.

5. Cermati aromanya

Untuk mendeteksi apakah beras sudah tersimpan lama melebihi masa simpan normalnya atau tidak, adalah dengan mencium aromanya. 

Jika beras beraroma apek atau beraroma jamur, maka berarti beras sudah disimpan terlalu lama melebihi masa simpan normalnya.

Beras seperti ini mudah busuk ketika sudah dimasak. Plus, nutrisi yang ada di dalamnya sudah berkurang banyak dan tak lagi sehat karena tersimpan dalam waktu yang lama di tempat lembab.

Pemilihan beras untuk zakat fitrah sangat penting dilakukan. Agar nantinya Anda tak memberi zakat berupa beras tak layak konsumsi yang bisa membahayakan kesehatan. 

Baca juga: Cara Bayar Zakat Fitrah Online Melalui Rumah Zakat, Baznas, dan Dompet Dhuafa

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi