Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Fakta Terbaru Pencarian KRI Nanggala-402, dari Temuan Benda hingga Keretakan Kapal

Baca di App
Lihat Foto
ANTARA/SYAIFUL ARIF
FOTO ARSIP - Kapal selam KRI Nanggala-402 buatan tahun 1952 saat latihan Pratugas Satgas Operasi Pengamanan Perbatasan (Pamtas) Maphilindo 2017 di Laut Jawa, Jumat (20/1/2017). ANTARA FOTO/Syaiful Arif/rwa.
|
Editor: Rendika Ferri Kurniawan

KOMPAS.com - Pencarian KRI Nanggala-402 yang hilang kontak di perairan utara Bali sejak Rabu (21/4/2021) mulai membuahkan sejumlah hasil.

Diberitakan Kompas.com, Sabtu (24/4/2021) Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono mengatakan, tim pencari telah menemukan sejumlah benda yang diyakini berasal dari kapal selam tersebut.

"Telah ditemukan beberapa kepingan dan barang-barang yang berada di sekitar lokasi terakhir kapal selam itu terlihat saat menyelam itu yang diyakini merupakan bagian atau komponen yang melekat di bagian kapal selam," kata Yudo dalam konferensi pers, Sabtu (24/4/2021) sore.

Hingga kini, pencarian kapal selam KRI Nanggala-402 masih terus dilakukan.

Berikut sejumlah fakta terkini yang berhasil dihimpun dari proses pencarian tersebut:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: 72 Jam Lebih KRI Nanggala-402 Hilang, Ini Kemungkinannya Kata Pengamat

1. Temuan sejumlah benda

Yudo mengatakan, tim pencarian telah berhasil menemukan dan mengidentifikasi sejumlah benda yang diyakini berasal dari kapal selam KRI Nanggala-402.

Sejumlah benda itu di antaranya pelurus tabung torpedo, pembungkus atau pipa pendingin bertuliskan Korea, dan botol berwarna oranye yang berguna untuk pelumasan naik turunnya periskop kapal selam.

Ditemukan pula barang-barang lain, seperti alas peralatan shalat para ABK KRI Nanggala-402, sponge penahan panas, dan juga tumpahan solar.

"Barang-barang ini tidak dimiliki oleh umum. Dan di sekitar radius 10 mil, tidak ada kapal lain yang melintas. Kemudian para ahli yang dalam ini mantan ABK KRI Nanggala dan juga komunitas kapal selam diyakini bahwa ini adalah barang-barang milik KRI Nanggala," kata Yudo.

Baca juga: Kilas Balik KRI Nanggala-402 hingga Dinyatakan Tenggelam...

2. Masuk fase tenggelam

Yudo mengatakan, saat ini pihaknya menaikkan status KRI Nanggala-402 dari submiss (hilang) menjadi subsunk.

Hal tersebut berdasarkan sejumlah bukti otentik yang ditemukan tim pencarian di lapangan.

"Dengan adanya bukti-bukti otentik yang kini diyakini milik KRI Nanggala, pada saat ini kita isyaratakan untuk (naik) dari submiss kita tingkitkan menuju fase subsunk," kata Yudo.

Baca juga: Kiprah Kapal Selam KRI Nanggala-402 yang Hilang Kontak

3. Evakuasi medis disiapkan

Dengan peningkatan status menjadi subsunk, pihak TNI AL akan menyiapkan evakuasi medis terhadap ABK KRI Nanggala-402 yang kemungkinan masih selamat.

"Pada fase subsunk nanti akan kita siapkan untuk evakuasi medis terhadp ABK yang kemungkinan masih selamat. Kita evakuasi baik nanti ke Surabaya atau nanti ke Banyuwangi nanti akan kita lanjutkan ke proses berikutnya," kata Yudo.

4. Oksigen bisa bertahan hingga lima hari

Yudo memperkirakan, kapal selam KRI Nanggala-402 memiliki cadangan oksigen yang mampu bertahan hingga lima hari jika tidak dalam kondisi blackout.

Dia mengatakan, hal tersebut bisa terjadi jika kondisi kelistrikan kapal selam dalam keadaan masih berfungsi atau hidup.

"Kalau listrik hidup bisa bertahan sampai lima hari. Kalau enggak blackout, kalau ada listrik bisa sampai lima hari," kata Yudo.

Namun, Yudo mengingatkan kembali, jika kapal dalam keadaan blackout, maka cadangan oksigen yang ada hanya dapat bertahan selama 72 jam atau tiga hari.

Baca juga: #PrayForKRINanggala402, Doa Warganet KRI Nanggala-402 Segera Ditemukan

5. Kapal selam mengalami keretakan

Yudo Margono mengatakan, kapal selam KRI Nanggala-402 mengalami keretakan usai dinyatakan hilang kontak di perairan utara Bali, Rabu (21/4/2021).

Keretakan terjadi lantaran kapal buatan Jerman itu berada di kedalaman laut yang melebihi kemampuan kapal, yaitu sekitar 850 meter di bawah permukaan laut.

"Dengan ditemukannya peralatan yang sudah keluar ini, terjadi keretakan. Karena memang terjadi tekanan kedalaman yang sekian dalamnya sampai 700-800 meter ini tentunya terjadi keretakan terhadap kapal selam tersebut," kata Yudo

Yudo melanjutkan, keretakan tersebut membuat barang-barang yang berada di dalam kapal selam kemudian terangkat keluar.

Barang-barang itulah yang kemudian ditemukan oleh tim pencari dari TNI AL selama proses pencarian.

Yuda menambahkan, KRI Nanggala-402 kemungkinan besar tidak meledak, karena tidak terdengar adanya ledakan.

"Kalau ledakan pasti ini akan terdengar, di sonar pasti terdengar kalau ledakan. Jadi bukan ledakan, lebih kepada keretakan," tutur dia.

Baca juga: Mengenal Pesawat AS P-8 Poseidon yang Bantu Cari KRI Nanggala-402

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Sumber: Kompas.com
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi