Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Profil Letkol Laut Heri Oktavian, Komandan KRI Nanggala-402

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.COM/TRI PURNA JAYA
Orangtua Komandan Kapal Selam KRI Nanggala 402 Letkol (P) Heri Oktavian, Murhaleni (jilbab oranye) saat menerima kunjungan Kabid Humas Polda Lampung Kombes Zahwani Pandra Arsyad, Sabtu (24/4/2021) malam.
Penulis: Mela Arnani
|
Editor: Rendika Ferri Kurniawan

KOMPAS.com - KRI Nanggala-402 yang hilang, telah tertemukan.

Nanggala ditemukan tenggelam di kedalaman 838 meter di perairan utara Bali.

Kapal dengan semboyan “Tabah Sampai Akhir” itu membawa 53 awak kapal.

Seluruh awak dinyatakan gugur dalam bertugas.

Di balik KRI Nanggala-402, terdapat sosok komandan kapal yang tangguh. Tak lain, ia adalah Letkol Laut (P) Heri Oktavian.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sosok komandan yang setia mengawal awak, memimpin hingga di saat-saat terakhir.

Baca juga: KRI Nanggala-402 On Eternal Patrol, Selamat Jalan Para Patriot...

Profil

Melansir Tribunnews, Letnan Kolonel Heri Oktavian tercatat sebagai lulusan Sekolah Kapal Selam di Jerman.

Sebelum menjabat sebagai komandan KRI Nanggala-402, Letkol Heri pernah menduduki posisi di Kodikopsla.

Ia menjadi Komandan Sekolah Awak Kapal Selam (Dansekasel) Pusat Pendidikan Khusus (Pusdiksus), Komando Pendidikan Operasi Laut (Kodikopsla) Kodiklatal.

Saat dilantik menjadi Dansekasel pada November 2019, pangkatnya masih Mayor Laut (P) Heri Oktavian, M.Sc.

Serah terima jabatan (sertijab) dilaksanakan dalam upacara militer di Lapangan Apel Sekolah Kapal Selam Pusdiksus Kesatrian Kodikopsla Ujung Surabaya.

Baca juga: Duka Indonesia, Akhir Pencarian KRI Nanggala-402...

Karir

Mayor Laut (P) Heri Oktavian, saat itu, hanya menjabat sebagai Dansekasel selama kurang lebih satu tahun.

Pada 3 April 2020, Mayor Heri Oktavian menyerahkan tongkat komando Dansekasel kepada Mayor Laut (P) Fufuk Ariek Akhiranto.

Kemudian, pangkatnya naik menjadi Letkol Laut, dan menempati jabatan baru sebagai Komandan KRI Nanggala-402.

Acara sertijab dipimpin secara langsung oleh Danpusdiksus Kolonel Laut (P) Bayu Alisyahbana di Ujung Surabaya.

Pada 20 Juni 2020, Komandan KRI Nanggala-402 Letkol Laut (P) Heri Oktavian turut memberikan pembekalan bagi Taruna Tingkat IV Angkatan ke-65.

Baca juga: KRI Nanggala-402, Awak Kapal Selam, hingga Kemampuan Sea and Jungle Survival

Pribadi

Wartawan Harian Kompas Edna C Pattisna, dalam sebuah wawancara di Harian Kompas, mengenal sosok Komandan KRI Nanggala-402 sejak 2011.

Ia mengatakan bahwa Letkol Laut (P) Heri Oktavian sangat mencintai kapal selam.

Heri dikenal sebagai sosok yang idealis dan kritis.

Tak hanya itu, para tetangga di sekitar tempat tinggal komandan KRI Nanggala-402 ini  menyebutnya sebagai pribadi yang baik, cekatan, dan rajin.

Sementara di mata keluarga, anak bungsu dari empat bersaudara ini dikenal tak banyak bicara dan penyabar.

Letkol Laut (P) Heri Oktavian berasal dari keluarga besar Polri.

Kepergiannya meninggalkan dua orang putri yang belum menginjak usia sekolah.

Baca juga: Kronologi Penemuan Bagian KRI Nanggala-402, 53 Awak Dinyatakan Gugur

Tentang KRI Nanggala-402

Kapal selam buatan Jerman ini resmi menjadi alat utama sistem pertahanan (alutsista) Indonesia pada 1981.

Pada Rabu (21/4/2021) pagi, kapal ini dinyatakan hilang dalam latihan perang di perairan utara Bali.

Pencarian terus dilakukan dengan bantuan dari beberapa negara lain seperti Singapura, Malaysia, Amerika Serikat, Australia, dan India.

Upaya itu membuahkan hasil pada Sabtu (24/3/2021) sekitar pukul 09.15 Wita.

Disebutkan, bagian kapal selam telah ditemukan di kedalaman 838 meter, dengan kondisi terbelah menjadi tiga.

Seluruh tim terus mengupayakan agar KRI Nanggala 402 dapat diangkat ke permukaan, dan seluruh awak yang gugur dapat dievakuasi.

Baca juga: Update Terbaru Pencarian KRI Nanggala-402, Bagian Kapal Ditemukan

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi