Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hati-hati WhatsApp Pink, Aplikasi Palsu Pembobol Data, Ini Cara Menghindarinya

Baca di App
Lihat Foto
Twitter/@rajaharia
Aplikasi whatsapp palsu dengan nama whatsapp pink ini berbahaya karena bisa meretas data pemilik ponsel
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com – Sebuah aplikasi palsu bernama WhatsApp Pink disebutkan mulai banyak beredar.

Link unduhan aplikasi tersebut beredar melalui pesan berantai WhatsApp. Melalui pesan tersebut pengguna akan diminta untuk mendownload aplikasi WhatsApp pink melalui sebuah tautan.

Namun alih-alih memberikan dampak perubahan WhatsApp menjadi berwarna pink, aplikasi ini dapat membahayakan ponsel. 

Aplikasi ini berbahaya karena memungkinkan peretas untuk mengakses data yang ada di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: 7 Fitur Bermanfaat WhatsApp yang Mungkin Belum Anda Tahu

Jangan klik WhatsApp Pink

Peneliti Keamanan Siber India Rajshekhar Rajaharia telah mengingatkan hal tersebut dalam postingan Twitternya.

“Hati-hati terhadap @WhatsApp Pink! Virus sedang menyebar di grup #WhatsApp dengan tautan unduhan APK. Jangan klik tautan apa pun dengan nama WhatsApp Pink. Akses lengkap ke ponsel Anda akan hilang. Bagikan dengan Semua .. #InfoSec #Virus
@Bayu_joo @nternet_id @tokopedia @ sanjaya.sanjaya” tulisnya.

Dia juga menunjukkan tangkapan layar bagaimana aplikasi tersebut meniru tampilan antar muka WhatsApp untuk memangsa korbannya.

“Setelah terinstal, aplikasi WhatsApp palsu mulai mengedarkan pesan yang berisi tautan untuk mengunduh. Tujuan peretas tampaknya mengumpulkan data pengguna sebanyak mungkin, ” tulis Rajaharia dikutip dari Gadgets 360.

Baca juga: Subsidi Listrik Tak Lagi via www.pln.co.id dan WhatsApp, Begini Cara Mendapatkannya

 

Beredar luas di India

Pihaknya menjelaskan WhatsApp Pink telah menargetkan para polisi dan orang-orang media India.

Tautan tersebut awalnya dikirim kepada petugas polisi di Delhi dan Rajasthan.

Rajaharia mendapatkan informasi mengenai WhatsApp Pink tersebut dari Inspektur Polisi Delhi Data Ram Yadav yang melihat peredaran pesan palsu di salah satu grup polisi di WhatsApp.

Para penjahat ternyata menyebarkan pesan untuk mendownload WhatsApp palsu tersebut menggunakan tautan berbeda.

Meski demikian Rajasthan menyarankan untuk tak membuka tautan apapun yang mengklaim mengenai tawaran fitur baru WhatsApp yang berdampak pada tampilan.

"Siapa pun bisa mendapatkan pesan yang tidak biasa, tidak seperti biasanya, atau mencurigakan pada layanan apa pun, termasuk email, dan kapan pun itu terjadi, kami sangat menganjurkan semua orang untuk berhati-hati sebelum menanggapi atau terlibat," kata WhatsApp dalam pesan resmi yang dikirim ke Gadgets 360.

Baca juga: Cara Merekam Video Call WhatsApp di Android dan iPhone

WhatsApp juga mengatakan agar orang-orang bisa menggunakan tools yang dimilliki WhatsApp yang tersedia dalam aplikasinya untuk mengirim laporan, melaporkan atau memblokir kontak

Peredaran WhatsApp palsu bukanlah yang pertama kali.

Sebelumnya juga pernah menyebar WhatsApp Gold yang dibuat oleh peretas yang dipakai untuk mendapatkan data pengguna secara illegal.

 

Cara menghindari aplikasi WhatsApp palsu

Sebagaimana dikutip dari Indian Express, agar tidak menjadi korban peretasan aplikasi palsu yang membayakan, berikut beberapa tipsnya:

  • Menghindari mengunduh aplikasi WhatsApp dari tautan yang tidak diketahui keakuratannya.
  • Lebih aman untuk menginstal aplikasi baru dari Play Store karena Google menjalankan pemeriksaan keamanan pada aplikasi sebelum diinstal.
  • Tidak menginstal aplikasi dari link dalam sebuah pesan WhatsApp yang diteruskan berkali-kali apalagi jika Anda tidak yakin untuk mengunduhnya.
  • Gunakan aplikasi keamanan seluler yang kuat yang bisa memberitahu jika ada aplikasi yang berbahaya.
  • Hindari memakai versi modifikasi dari aplikasi apapun karena hal itu bisa menimbulkan risiko keamanan.
  • Sebelum mengunduh aplikasi, sebaiknya juga pastikan Anda melihat tangkapan layar aplikasi, membaca deskripsi, nama pengembang, nama aplikasi, jumlah unduhan, dan ulasan.
  • Apabila menemukan hal yang mencurigakan maka sebaiknya jangan mengunduhnya.

Baca juga: Situasi India Saat Ini: Orang-orang Sekarat, Kondisi Tak Terkendali...

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi