Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Video Viral Polisi Beri "Shock Therapy" ke Pemuda yang Akan Bunyikan Mercon, Begini Endingnya...

Baca di App
Lihat Foto
FACEBOOK.com/GENERASI ANK KOLONG
Tangkapan layar video menampilkan polisi berpakaian preman tengah memberi shock therapy ke pemuda yang akan membunyikan mercon di pintu keluar tol Duwet, Pekalongan, Jumat (23/4/2021) pagi.
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Sebuah video menampilkan polisi berpakaian preman tengah memberi shock therapy ke pemuda yang akan membunyikan mercon viral di media sosial.

Video tersebut salah satunya dibagikan oleh pemilik akun Facebook generasi Ank Kolong di grup Facebook Info Cegatan Tulungagung, Senin (26/4/2021).

Video yang beredar luas di media sosial itu turut dibagikan ulang oleh akun Instagram @ndorobeii.

Baca juga: Video Viral Semangka Digoreng, Begini Kata Ahli Gizi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dalam video itu, tampak seorang anggota polisi berdiri berhadapan dengan satu anak remaja yang menggenggam satu buah mercon berukuran besar.

Dengan suara bernada tinggi dan tegas, polisi itu meminta kepada remaja itu untuk mengenggam dengan benar sebelum petasan itu dinyalakan.

Polisi yang mengenakan jaket merah dan sarung cokelat itu telah bersiap dengan korek apinya untuk menyalakan mercon yang digenggam pemuda tadi.

"Cekeli yo, cekeli, cekeli sek yo, tak sumet, cekeli sampek mbledos, ngerti. Cekeli yo, la koe tuku mercon, gawe, cekeli yo. Loh kok mboten, cekeli. Kupinge tutupi, kupinge tutupi, iki nganti mbok culke, tak ajar koe, cekeli sampek mbledos tanganmu. Tulung opo, la koe tuku mercon og, tak sumet cekeli. Mbog uncalke tak ajar koe," kata polisi berambut gondrong itu seperti dalam video.

Baca juga: Viral Video Kecelakaan Tunggal di Tol Pemalang-Batang, Mobil Ditembus Besi Pembatas Jalan

Disebutkan, lokasi kejadian berada di Pekalongan, Jawa Tengah.

Lantas, bagaimana kejadiannya?

Hanya untuk efek jera

Sang polisi berpakaian preman tersebut bernama Bripka Windo, Banit Reskrim Polsek Pekalongan Selatan.

Kepada Kompas.com, Windo bercerita mengenai kejadian yang viral di media sosial tersebut.

Berbincang melalui sambungan telepon, Windo mengaku melakukan hal itu semata-mata hanya untuk memberi efek jera atau shock therapy kepada pemuda tersebut.

"Kalau ending-nya ya enggak mungkin saya sumet (nyalakan) merconnya itu, yo podo-podo modar e (sama-sama matinya), untuk shock therapy aja," canda Windo, Selasa (27/4/2021).

Windo menuturkan, mercon itu berukuran kurang lebih 20 centimeter dan akan dinyalakan di dekat pintu keluar tol Duwet, Pekalongan.

Baca juga: Viral, Video Truk Trailer di Jawa Timur Tak Beri Jalan ke Pengendara Motor yang Hendak Menyalip

Kronologi

Pada Jumat (23/4/2021) setelah sahur, sejumlah anggota Polsek Pekalongan Selatan melakukan patroli di tiga titik.

Tiga titik lokasi tersebut kerap digunakan untuk membunyikan mercon, yakni Banyu Urip, Jenggot, dan pintu keluar tol Duwet.

"Nah, setelah kita patroli dari Jenggot, kita langsung mengarah ke exit tol yang saat itu situasinya sudah ramai sekali. Begitu mobil patroli sampai di perempatan lampu merah exit tol, semuanya pada bubar, kocar-kacir," tutur Windo.

"Mobil patroli mulai mengarah ke arah Selatan, sedangkan anggota yang masih berpakaian preman, masih berada di perempatan lampu merah exit tol. Kan mungkin dari warga atau anak-anak muda enggak tau kalau berpakaian preman itu polisi, mungkin enggak tau," imbuh Windo.

Tidak lama setelah itu, ada seorang pemuda yang membawa mercon hendak membunyikannya di lokasi tersebut.

Baca juga: Ramai soal Polisi Buang Botol Miras ke Laut, Ini Penjelasan Kapolres

Memohon hingga menangis

Namun, belum jadi mercon dinyalakan, pemuda itu justru melarikan diri ke area persawahan yang ada di sekitar exit tol.

"Perwira pengendali, Panit Sabhara Polsek Pekalongan Selatan Iptu Seno Ajang, memerintah anggota namanya Dimas, junior saya, untuk mengejar. Setelah kejar-kejaran, akhirnya kena. Pemuda itu langsung tak interogasi seperti terlihat di video itu," kata Windo.

Pemuda itu, lanjut Windo, sempat memohon dan meminta agar tidak menyalakan mercon tersebut di hadapannya.

Baca juga: Menelusuri Jejak Kembang Api dan Petasan Saat Datangnya Lebaran

"Dia saat diberi shock therapy merasa ketakutan hingga nangis. Setelah itu kita bawa ke kantor untuk membuat surat pernyataan agar tidak mengulangi lagi," ujar Windo.

Windo mengungkapkan, hal itu ia lakukan juga untuk membubarkan banyaknya masyarakat yang ada di lokasi tersebut.

Benar saja, setelah ia "memberi pelajaran" kepada pemuda tersebut dengan intonasi nada yang tinggi, masyarakat langsung membubarkan diri.

Baca juga: Video Viral Pria di Ternate Tendang Tukang Sol hingga Terpental, Ini Kata Polisi

Banyak laporan

Lebih lanjut, Windo mengatakan, begitu banyak laporan yang masuk ke Polsek Pekalongan Selatan terkait mercon.

"Karena warga banyak yang laporan ke kita via telepon atau WA lewat bhabinkamtibmas, tolong pak mercon sangat meresahkan warga," terang Windo.

Selain berbahaya untuk diri sendiri, kata Windo, menyalakan mercon seperti itu juga berbahaya bagi orang lain.

Windo mengungkap, sudah banyak korban akibat menyalakan mercon, mulai dari tangan putus sampai dengan yang fatal meninggal dunia.

Baca juga: Viral di TikTok, Tukang Becak yang Kehilangan Rp 2 Juta Ini Malah Terima Donasi hingga Rp 130 Juta

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi