Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Matahari Department Store, Raksasa Ritel yang Akan Tutup 13 Gerainya

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com / KRISTIANTO PURNOMO
Suasana Matahari Department Store di Pasaraya Manggarai, Jakarta, Selasa (19/9/2017).
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com- PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) tahun ini bakal menutup 13 gerai unit usahanya. 

Penutupan belasan gerai Matahari itu karena daya beli masyarakat belum sepenuhnya membaik, terutama setelah dihantam pandemi virus corona Covid-19. 

"Kami akan menutup 13 gerai tahun ini," ujar Chief Financial Officer (CFO) PT Matahari Department Store Tbk, Niraj Jain, seperti dikutip dari pemberitaan Kompas.com, Selasa (27/4/2021).

Selain 13 gerai tersebut, tak menutup kemungkinan 10 gerai lain juga akan ditutup jika memang dirasa tak menghasilkan.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Dirgahayu Ke-69 Kopassus, Ini Sejarah Terbentuknya Komando Pasukan Khusus

Sejarah panjang

Dilansir dari laman matahari.co.id, PT Matahari Department Store Tbk ("Matahari" atau "Perseroan") memiliki sejarah yang panjang dalam dunia ritel Indonesia.

Jejak Matahari sebagai raksasa ritel dimulai pada 24 Oktober 1958 dengan membuka gerai pertamanya berupa toko fashion anak-anak di daerah Pasar Baru Jakarta.

Gerai pertama yang bertempat di area seluas 150 meter persegi itu didirikan oleh Hari Darmawan. 

Kemudian, Matahari melangkah maju dengan membuka department store modern pertama di Indonesia pada tahun 1972.

Sejak saat itu, Matahari terus melesat menjadikan dirinya sebagai merek asli nasional.

Baca juga: Hari Puisi Nasional 28 April: Sejarah dan Sosok Chairil Anwar

Sosok Hari Darmawan

Dikutip dari Harian Kompas (4/7/1996) Hari Darmawan memulai perjuangannya dengan membuka toko pakaian di Pasar Baru, Jakarta tahun 1958, tatkala usianya masih 18 tahun.

Lantai dasar toko kecil itu digunakan untuk menjual pakaian. Lantai atas dimanfaatkan istrinya menjahit pakaian. Keduanya bahu membahu membesarkan toko kecil tersebut.

Perjuangannya ketika itu bukan saja supaya dagangan laku, tetapi juga agar tidak diusik para perusuh.

"Pasar Baru masa itu seperti Chicago di Amerika Serikat," tutur Hari. 

Kala itu, banyak orang merasa terancam jiwanya lantaran begitu banyak penyamun berkeliaran di kawasan Pasar Baru dan sekitarnya.

 

Tidak sedikit pula anggota gang yang merasa gagah kalau mengamang-amangkan golok. Apa boleh buat, pada tahun-tahun awal, roda bisnisnya hanya berlari dalam kecepatan sedang.

"Lagi pula, dulu tidak bisa ngutang. Semuanya mesti dengan cash. Kalau tidak punya uang cash, you tidak bakal dapat barang," jelasnya.

Bakat bisnis pria kelahiran Ujungpandang, 27 Mei 1940 ini menuntunnya.

Baca juga: Matahari Department Store Bakal Tutup 13 Gerai

 

Ia pinjam uang dengan bunga 20 persen, lalu membeli barang yang biasanya naik 30 persen. Begitu seterusnya sehingga secara pasti ia memperoleh kapital yang lumayan besar.

Prinsip bisnisnya sangat sederhana. Pokoknya, asal untung sedikit dan bekerja efisien, ia jalan. Ia rela mengail laba sedikit, tetapi secara keseluruhan meraih akumulasi profit yang lumayan. Ia disiplin menggunakan dana. Laba sepuluh perak, dibelanjakan seperak.

Bisnis Hari Darmawan mulai naik daun ketika program Orde Baru mulai bergulir.

Tahun 1972, ia membuka toko Matahari, setelah membeli toko De Zon yang jatuh.

Itulah yang kemudian menjadi cikal bakal pertumbuhan pesat Matahari. Dari sini, Hari dengan Toko Matahari-nya, terus melebarkan sayap bisnisnya sehingga meraksasa seperti sekarang. Kepak sayap bisnis Matahari, merengkuh hampir seluruh penjuru Tanah Air.

Akhir tahun 1996, jumlah itu akan melonjak menjadi 85 toko. Total aset grup usaha retail terbesar di Indonesia tersebut kini mencapai Rp 1,025 trilyun.

Baca juga: Dihantam Covid-19, Matahari Terpaksa Tutup Toko dan Rugi Rp 617 Miliar

Asal usul nama Matahari

Merek toko ritel pakaian Matahari sudah sangat terkenal dan merambah hampir di seluruh Indonesia. Pengunjung ramai terutama pada jelang hari raya seperti Idul Fitri atau Lebaran. 

Mengenai asal nama Matahari, Hari memberikan penjelasannya. 

Hari menjelaskan ketika ditanya mengapa ia memilih merek matahari, bukan bulan, bintang, atau pelangi.

"Saya juga heran. Tapi, sebenarnya pikiran saya waktu itu sederhana saja. Toko yang dulu saya ambil alih, bernama De Zon. Itu artinya matahari. Saya cuma ubah bahasanya saja," kata dia. 

Tentang logo Matahari yang berwarna hijau dan merah, menurut Hari, menyangkut filosofi hidup.

Warna hijau adalah tanda kekayaan dalam makna rasa bangga dan rasa senang dalam hati. Hatinya tak pernah lekang, dan lapuk. Selalu kaya dalam pengalaman. Sedang warna satunya, yang berwarna merah, melambangkan semangat juang yang menyala-nyala.

Baca juga: Mengenal Kim Soo-hyun, Sosok yang Disebut Akan Jadi Aktor dengan Bayaran Tertinggi dalam Sejarah Drama Korea

Konsep new generation

Pada 1980, Matahari membuka gerai pertamanya di luar Jakarta di Bogor.

Berjalannya waktu, Matahari meluncurkan konsep New Generation, yang menjadi percontohan terbaik dari desain department store yang modern pada 2008.

Hingga saat ini, Matahari mengoperasikan 153 gerai yang tersebar di 76 kota di seluruh Indonesia dengan luas ruang hampir satu juta meter persegi.

Selain itu, Matahari juga telah mengembangkan kehadirannya dalam dunia online melalui matahari.com.

Dengan perjalanan usaha yang dibangun selama puluhan tahun, Matahari menyediakan pilian fashion serta produk-produk kecantikan dan barang-barang kebutuhan rumah tanggal lainnya.

Matahari mempekerjakan lebih dari 40.000 karyawan dan berpartner dengan sekitar 700 pemasok lokal serta pemasok internasional.

Baca juga: Sejarah KFC dan Awal Mula Pendiriannya...

Paling sukses di Indonesia

Pada 2023, Matahari memiliki visi sebagai pedagang eceran khusus mode & gaya hidup yang paling sukses di Indonesia dan juga nilai serta peluangnya di Indonesia.

Mereka akan mencapai itu dengan berfokus pada pengalaman berbelanja pelanggan dan mengubah pola pikir untuk menjadi "House of Specialists".

Disebutkan, merek-merek eksklusif Matahari telah berulangkali terpilih sebagai merek fashion terfavorit di Indonesia.

Perseroan juga telah berulangkali meraih penghargaan baik nasional maupun internasional dalam segala aspek bisnisnya, yang menunjukkan reputasi baik perseroan sebagai salah satu perusahaan yang dinamis, dan terpercaya.

Penghargaan tersebut antara lain peringkat ke-3 di antara peritel Indonesia dalam Top 500 Retail Asia Pacific, Brand Asia 2018-Top 3 Most Powerful Retail Brand in Indonesia dari Nikkei BP Consulting, Inc. dan WoW Brand Award 2019-Gold Champion dari MarkPlus Inc, dan yang lainnya.

Baca juga: Ulang Tahun Ke-60, Ini Jejak Sejarah Kelahiran Kostrad...

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi