Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update Corona Dunia 29 April: 5 Negara dengan Kasus Terbanyak | Laju Kasus di AS

Baca di App
Lihat Foto
JNG DIPAKE
Alissa Eckert dan Dan Higgins, ilustrator dari Centers for Disease Control and Prevention, diminta untuk membuat ilustrasi virus corona yang mampu menarik perhatian publik.(the new york times)
Penulis: Mela Arnani
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com - Pandemi virus corona yang melanda dunia belum berakhir, dengan angka kasus harian yang terus dilaporkan dari berbagai negara di dunia.

Melansir Worldometers, Kamis (29/4/2021) pukul 06.00 WIB, virus corona penyebab Covid-19 ini telah menginfeksi 150.189.733 orang secara global.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 127.725.589 orang telah dinyatakan sembuh dan 3.162.707 orang meninggal dunia akibat Covid-19.

Baca juga: Latihan Penciuman untuk yang Alami Anosmia karena Covid-19, Bagaimana Caranya?

Berikut lima negara dengan kasus infeksi terbanyak:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

1. Amerika Serikat

Amerika Serikat masih menjadi negara dengan kasus Covid-19 terbanyak di dunia.

Rincian kasusnya:

2. India

Kasus infeksi baru di India terus merangkak naik, membuat negara ini berada di posisi kedua negara dengan kasus terkonfirmasi Covid-19 terbanyak di dunia.

Bahkan, negara ini tengah menghadapi lonjakan kasus yang sangat tinggi hingga membuat layanan kesehatan kewalahan.

Berikut rincian kasus Covid-19 di India:

3. Brazil

Brazil berada di posisi ketiga negara dengan kasus infeksi Covid-19 terbanyak di seluruh dunia.

Berdasarkan data yang dilaporkan, ini rincian kasus Covid-19 di Brazil:

4. Perancis

Perancis menjadi negara keempat dengan kasus Covid-19 terbanyak di dunia. Rincian kasus Covid-10 di Rusia:

  • Total kasus: 5.565.852 kasus
  • Meninggal dunia: 103.918 orang 

5. Rusia

Rusia berada di posisi kelima negara dengan kasus infeksi terbanyak. Data terakhir, berikut rincian kasus Covid-19 di Rusia:

  • Total kasus: 4.787.273 kasus
  • Sembuh: 4.411.098 orang 
  • Meninggal dunia: 109.367 orang.

Baca juga: Masuk Kelompok Rentan, Penyandang Disabilitas Berhak Divaksin Covid-19

Laju kasus di AS semakin cepat

Pandemi Covid-19 semakin cepat sehingga akses yang adil terhadap distribusi vaksin dan tindakan pencegahan yang efektif sangat penting untuk membantu membalikkan keadaan.

Selama seminggu terakhir, lebih dari 1,4 juta orang terinfeksi Covid-19 di Amerika dan lebih dari 36.000 orang meninggal dunia akibat komplikasi penyakit corona.

Artinya, satu dari empat kematian akibat virus corona yang dilaporkan di seluruh dunia pada pekan lalu terjadi di Amerika.

“Wilayah kami masih di bawah cengkeraman pandemi. Beberapa negara di Amerika Selatan, pandemi dalam empat bulan pertama tahun ini lebih buruk daripada yang dihadapi pada tahun 2020,” ujar Kepala Organisasi Kesehatan Pan American (PAHO) seperti dikutip dari CNA, Kamis (29/4/2021).

“Ini menunjukkan bahwa kita hanya akan mengatasi pandemi ini dengan kombinasi akses vaksin yang cepat dan merata, serta langkah-langkah pencegahan yang efektif. Pandemi ini tidak hanya belum berakhir, tapi juga semakin cepat,” lanjut dia.

Baca juga: Joe Biden Larang WNA dari 30 Negara Masuk Amerika Serikat, Ini Daftarnya

CDC: AS kelola 234,6 juta dosis vaksin Covid-19

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), pada Rabu (28/4/2021), Amerika Serikat telah memberikan 234.639.414 dosis vaksin corona dan mendistribusikan 301.857.885 dosis.

CDC menyebutkan, sebanyak 142.692.987 orang telah menerima setidaknya satu dosis, sedangkan 98.044.421 orang sudah mendapatkan vaksinasi penuh.

Melansir CNA, perhitungan CDC ini mencakup dua dosis vaksin dari Moderna dan Pfizer/BioNTech, serta vaksin sekali suntik Johnson & Johnson.

Adapun sebanyak 7.792.814 dosis vaksin telah diberikan di fasilitas perawatan jangka panjang.

Turki tanda tangani kesepakatan 50 juta vaksin Sputnik V

Turki telah menandatangani kesepakatan untuk 50 juta dosis vaksin Sputnik V Covid-19 Rusia yang akan mulai tiba bulan depan.

Sejauh ini, Turki telah menggunakan vaksin yang dikembangkan oleh China Sinovac Biotech Ltd dan Pfizer serta BioNTech.

Telah dilakukan inokulasi kepada 22 juta orang, dengan 13,55 juta orang sudah menerima dosis pertama.

Pada Senin lalu, Dana Investasi Langsung Rusia (RDIF) menyebutkan, sebuah perusahaan farmasi Turki juga akan memproduksi vaksin SputnikV di pabriknya.

Mulai Juni mendatang, Turki memutuskan untuk memberikan dua dosis vaksin BioNTech dengan interval enam hingga delapan minggu.

Diwartakan CNA, lima orang di Turki telah didiagnosis terpapar varian Covid-19 yang pertama kali diidentifikasi di India.

Seluruhnya saat ini tengah menjalani isolasi dan terus dipantau.

Baca juga: Terpapar Corona Setelah Terima Vaksin Pertama, Bagaimana Dosis Kedua?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi