KOMPAS.com - Sejumlah negara masih dihantam gelombang infeksi virus corona.
Melansir Worldometers, Jumat (30/4/2021) pukul 06.00 WIB, virus corona telah menginfeksi sebanyak 151.090.941 orang secara global.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 128.420.175 kasus dinyatakan sembuh dan 3.178.066 meninggal dunia.
Berikut lima negara dengan kasus infeksi terbanyak dan update terbaru virus corona secara global.
Baca juga: Gambaran Kengerian Tsunami Covid-19 yang Hantam India
1. Amerika Serikat
Amerika Serikat masih menjadi negara dengan kasus Covid-19 terbanyak di dunia.
Kasus infeksi virus corona di negara ini dilaporkan sebanyak 33.038.616 kasus dengan angka kesembuhan sebanyak 25.638.070.
Adapun kematian akibat virus corona di AS juga menduduki peringkat pertama secara global, sebanyak 589.167 kasus.
2. India
Kasus infeksi baru di India terus merangkak naik, membuat negara ini berada di posisi kedua negara dengan kasus terkonfirmasi Covid-19 terbanyak di dunia.
Secara keseluruhan, virus telah menginfeksi 18.754.925 orang di negara ini, dengan 386.629 kasus baru dalam satu hari terakhir.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 15.369.362 kasus telah dinyatakan sembuh dan 208.313 meninggal dunia.
Baca juga: Update Covid-19 di Indonesia: 19 Daerah Zona Merah dan 9 Zona Hijau
3. Brasil
Brasil berada di posisi ketiga negara dengan kasus infeksi Covid-19 terbanyak di seluruh dunia.
Berdasarkan data yang dilaporkan, virus corona telah menginfeksi sebanyak 14.592.886 orang di Brasil.
Dari total kasus tersebut, sebanyak 13.091.714 orang telah dinyatakan pulih dan 401.417 orang meninggal dunia.
4. Perancis
Perancis menjadi negara keempat dengan kasus Covid-19 terbanyak di dunia.
Sejauh ini, Perancis melaporkan 5.592.390 kasus positif infeksi Covid-19, dengan 26.538 kasus baru satu hari terakhir.
Infeksi virus corona telah menewaskan 104.224 orang di negara ini.
5. Rusia
Rusia berada di posisi kelima negara dengan kasus infeksi terbanyak.
Sejauh ini telah dilaporkan adanya 4.796.557 kasus terkonfirmasi positif Covid-19.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 4.419.540 orang yang terpapar virus telah sembuh.
Adapun 109.731 orang dinyatakan meninggal dunia.
Baca juga: Gelombang Kedua Virus Corona di India, Infeksi Tertinggi, dan Membeludaknya Layanan Kremasi...
Krisis Covid-19 di India
Total kasus virus corona di India telah melampaui 18 juta pada Kamis (29/4/2021), setelah rekor dunia infeksi harian kembali ditorehkan.
Tingginya angka kematian membuat layanan kremasi membeludak.
Ratusan orang dikremasi di taman dan tempat parkir karena ruang krematorium penuh.
Data Kementerian Kesehatan India menunjukkan, jumlah kematian tertinggi dalam satu hari sejak dimulainya pandemi terjadi pada 29 April 2021, dengan 3.645 kematian baru.
Negara terpadat kedua di dunia ini tengah berada dalam krisis yang parah.
Melansir Reuters, setiap hari, ribuan orang India panik mencari tempat tidur di rumah sakit dan oksigen.
Tempat tidur rumah sakit yang tersedia, terutama di unit perawatan intensif (ICU), habis dalam waktu beberapa menit.
“Ganasnya gelombang kedua mengejutkan semua orang," ujar penasihat ilmiah utama pemerintah, K Vijay Raghavan.
Militer India telah mulai memindahkan pasokan utama, seperti oksigen, ke seluruh negara dan membuka fasilitas perawatan kesehatannya untuk warga sipil.
Hotel dan gerbong kereta api telah diubah menjadi fasilitas perawatan kritis untuk menutupi kekurangan tempat tidur rumah sakit.
Krisis oksigen diperkirakan akan mereda pada pertengahan Mei, dengan produksi meningkat sebesar 25 persen dan sistem transportasi telah siap mengatasinya.
Baca juga: Latihan Penciuman untuk yang Alami Anosmia karena Covid-19, Bagaimana Caranya?
Vaksinasi di India
Menurut para ahli, harapan terbaik India saat ini yakni memvaksinasi populasinya.
Pada Rabu (28/4/2021), India telah membuka pendaftaran untuk semua usia di atas 18 tahun menerima suntikan mulai Sabtu (1/5/2021).
Namun, sejauh ini India tak mempunyai persediaan yang memenuhi syarat untuk sekitar 800 juta.
Hanya sekitar 9 persen dari populasi India sekitar 1,4 miliar telah menerima dosis sejak kampanye vaksinasi dimulai pada Januari.
Meskipun gelombang kedua membanjiri sistem kesehatan, angka kematian yang dilaporkan masih berada di bawah Brasil dan Amerika Serikat.
Kendati demikian, para ahli medis percaya bahwa angka Covid-19 India yang sebenarnya terjadi kemungkinan 5-10 kali lebih besar dari yang tercatat.
Baca juga: Gelombang Kedua Virus Corona di India, Infeksi Tertinggi, dan Membeludaknya Layanan Kremasi...
Bantuan dari negara lain
Saat ini, bantuan dari beberapa negara telah tiba di India, termasuk oksigen.
Dua pesawat dari Rusia membawa 20 konsentrator oksigen, 75 ventilator, 150 monitor samping tempat tidur, dan 22 ton obat-obatan yang telah tiba di Delhi.
Sementara itu, Amerika Serikat mengirimkan persediaan senilai lebih dari 100 juta dollar AS, termasuk 1.000 tabung oksigen, 15 juta masker N95, dan 1 juta tes diagnostik cepat.
Selain itu, AS telah mengalihkan pesanannya untuk pasokan manufaktur vaksin AstraZeneca ke India, untuk memungkinkannya membuat lebih dari 20 juta dosis.
India akan menerima gelombang pertama vaksin Sputnik V pada 1 Mei.
Bangladesh akan mengirimkan sekitar 10.000 botol obat antivirus dan 30.000 perlengkapan APD.
Jerman akan mengirimkan 120 ventilator pada Sabtu (1/5/2021), dan fasilitas produksi oksigen bergerak pada minggu depan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.