Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini dalam Sejarah: Adolf Hitler Bunuh Diri di Bunker Bawah Tanah

Baca di App
Lihat Foto
GETTY IMAGES
Bagaimana pemimpin Nazi ini meninggal masih banyak dipertanyakan.
|
Editor: Rendika Ferri Kurniawan

KOMPAS.com - Hari ini 76 tahun lalu, tepatnya pada 30 April 1945, Adolf Hitler bunuh diri dengan menembak kepalanya sendiri.

Diktator Jerman ini tewas di bunker di bawah markas besarnya di Berlin.

Ia membawa serta istrinya, Eva Braun yang bunuh diri dengan menelan kapsul racun sianida.

Semasa hidup, Hitler dikenal sebagai diktator dan pemimpin yang fasis.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Adolf Hitler Bunuh Diri

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi kematian

Sehari sebelum kematiannya, Hitler menikahi kekasihnya Eva Braun.

Melansir Washington Post, di hari kematiannya, Hitler memasuki ruang belajar bawah tanah bersama istrinya.

Tempat itu adalah sebuah bunker setinggi 25 kaki di bawah tanah, di markas besarnya di Berlin.

Hitler mengenakan jaket seragam Nazi dan celana panjang hitamnya.

Sementara Eva mengenakan gaun biru dengan potongan putih.

Sebelum kematiannya, Hitler telah menuliskan wasiat politik dan pribadinya, yang diketik oleh seorang sekretaris.

Dalam wasiatnya, Hitler menunjuk Laksamana Karl Donitz sebagai kepala negara dan Goebbels sebagai kanselir.

Dia kemudian pensiun ke tempat pribadinya dengan Braun

Meski telah bersembunyi di bunker selama beberapa hari, Hitler terus memberi perintah dan bertemu dengan bawahan dekat seperti Hermann Goering, Heinrich Himmler dan Josef Goebbels.

Sampai posisi Jerman semakin terdesak oleh Uni Soviet.

Saat itu pukul 15.15, 30 April 1945. Hitler dan Eva menutup pintu dan duduk bersebelahan di sebuah sofa kecil.

Hitler menembakkan peluru di pelipis kanannya.

Ia menembak diri sendiri dengan pistol dinasnya. Eva merosot ke kiri sofa.

Pelayan Hitler, petugas SS Heinz Linge, yang menemukan mayat mereka mengatakan bahwa Eva berbau sianida, yang menyerupai almond pahit.

Mereka meracuni diri mereka sendiri dengan racun yang sama yang dipakai untuk membunuh anjing mereka.

Baca juga: Kisah Viral Pria Bernama Adolf Hitler Uunona Menang Pilkada di Namibia

Alasan bunuh diri

Melansir History.com, sejak 1943, Jerman menunjukkan tanda-tanda akan menyerah di bawah tekanan pasukan Sekutu.

Pada Februari 1943, Angkatan Darat ke-6 Jerman dimusnahkan pada Pertempuran Stalingrad oleh Uni Soviet.

Kemudian, pada Juni 1944, tentara Sekutu Barat mendarat di Normandia, Prancis.

Secara sistematis mereka mulai mendorong Jerman kembali ke Berlin.

Sampai pada bulan berikutnya, beberapa komandan militer Jerman mengakui kekalahan mereka.

Ada rencana untuk menggulingkan Hitler, tetapi upaya untuk membunuh Hitler gagal.

Dalam pembalasannya, Hitler mengeksekusi lebih dari 4.000 rekan senegaranya.

Pada Januari 1945, menghadapi pengepungan Berlin oleh Soviet, Hitler mundur ke bunkernya untuk menjalani hari-hari terakhirnya.

Di saat hari kematiannya, Berlin sedang ditaklukan oleh pasukan artileri Uni Soviet.

Hitler telah memberi tahu seorang pembantu utama, perwira SS Otto Günsche, bahwa dia takut jenazahnya akan dipajang di beberapa tempat pembuatan lilin di Moskow.

Tak ingin mati di tangan musuh, Hitler memilih bubuh diri.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Bom Mengandung TNT Meledak di Bandara Soekarno-Hatta

Kremasi jenazah

Saat itu, kerahasiaan kematian Hitler sangat penting.

Jika penjaga bunker melihat Hitler mati, petugas SS Heinz Linge takut mereka akan melarikan diri.

Selain Linge, Joseph Goebbels, menteri propaganda Nazi yang terkenal kejam, dan Martin Bormann, tangan kanan Hitler turut serta mengevakuasi jenazah.

Mereka membawa jenazah Hitler dan istrinya keluar dari bunker.

Mereka menyiram bensin disiramkan ke seluruh tubuh jenazah. Kemudian, mereka membakarnya.

Asap hitam mengepul ke langit. Mayat terbakar sampai malam.

Mereka menuangkan lebih banyak bensin, sampai hampir tidak ada yang tersisa.

Jenazah Hitler dan Braun dikremasi dengan tergesa-gesa di taman kanselir, saat pasukan Soviet mendekati gedung itu.

Ketika Soviet mencapai kanselir, mereka menyingkirkan abu Hitler dan terus mengubah lokasinya untuk mencegah pemuja Hitler membuat tugu peringatan di tempat peristirahatan terakhirnya.

Delapan hari kemudian, pada 8 Mei 1945, pasukan Jerman mengeluarkan penyerahan tanpa syarat, meninggalkan Jerman.

Hitler bertanggung jawab atas perang dan nyawa jutaan orang. Semasa hidup, dia menyebarkan kesengsaraan dan kehancuran yang tak terhitung ke seluruh benua.

Diktator Jerman itu telah mati di sofa dengan pistol di kaki dan darah di karpet.

Impian Hitler tentang Reich 1000 tahun pun berakhir.

Baca juga: Hari Ini Dalam Sejarah: Kecelakaan Pesawat di Kepulauan Canary, 146 Penumpang Tewas

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi