Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Gempa Hari Ini: Gempa di Kepulauan Maluku Sebabkan Tsunami di Teluk Kayeli, Pulau Buru

Baca di App
Lihat Foto
StockSnap/Pixabay
Ilustrasi
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com - Hari ini 136 tahun lalu, tepatnya 30 April 1885, terjadi gempa kuat di Kepulauan Maluku yang menimbulkan tsunami di Teluk Kayeli, Pulau Buru.

Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, membagikan informasi itu melalui sebuah twit di akun Twitternya, @DaryonoBMKG, Jumat (30/4/2021).

Dia menuliskan, gelombang tsunami setinggi 1,2 meter itu merusak beberapa rumah dan membuat perahu para nelayan terlempar hingga kaki bukit. 

Baca juga: Penting, Ini Hal-hal yang Harus Dilakukan Saat Terjadi Gempa Bumi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat dikonfirmasi, Daryono menyebutkan, saat itu belum ada alat untuk mengukur dan mencatat gempa bumi, atau yang saat ini dikenal sebagai seismograf.

Oleh karena itu, gempa yang tergolong kuat itu tidak diketahui secara pasti berapa besaran atau kekuatannya.

"Saat itu belum ada seismograf," ujar Daryono saat dihubungi Kompas.com, Jumat (30/4/2021) siang.

Demikian pula mengenai berapa korban dari peristiwa itu, karena tidak ada informasi yang lengkap.

"Tidak lengkap infonya," kata dia.

Baca juga: Gempa Malang Termasuk Gempa Menengah di Zona Benioff, Apa Itu?

Gempa kuat

Daryono menjelaskan, gempa yang terjadi di Kepulauan Maluku itu terjadi beberapa menit sebelum pukul 13.00 waktu setempat.

Tak hanya sekali, gempa yang tergolong kuat ini juga diikuti oleh banyak gempa susulan.

Guncangan sangat kuat terasa di Teluk Kayeli, Pulau Buru dan berlangsung selama hampir 50 detik. 

"Di Ambon, Pulau Haruku dan Wahai juga merasa guncangan gempa kuat yang berlangsung antara 20 hingga 30 detik," kata Daryono.

Gempa itu juga dirasakan di Pulau Saparua dan Ternate. Guncangan di Ternate terjadi selama 15 detik.

Menurut Daryono, di Ternate, lampu gantung bergoyang-goyang sangat kuat.

"Pada beberapa rumah bahkan jendela-jendela tiba-tiba terbuka sendiri," ujar Daryono.

Baca juga: Video Viral Mahasiswa Tetap Tenang meski Terjadi Gempa, Ini Ceritanya

Terjadi tsunami

Guncangan selama 6 detik, juga sempat melanda Bandanaira.

Setengah jam gempa berlalu, terjadi kenaikan muka air laut di pesisir pantai 28 kilometer sebelah barat Teluk Kayeli.

Daryono mengatakan, kenaikan air laut tersebut menyebabkan daratan tergenang hingga tiga kali.

"Laut surut hingga sekitar 300 meter di luar tanda surut terendah, kemudian dibanjiri kembali oleh air laut setinggi 1,2 meter," kata Daryono.

"Landaan tsunami ini mencapai daratan sejauh 800 meter," ujar dia.

Tsunami itu berdampak pada tiga dari 46 rumah mengalami rusak berat. Sejumlah perahu yang sedang berlabuh di bibir teluk terlempar ke daratan hingga kaki bukit.

Baca juga: Fenomena Awan Pelangi Seusai Gempa, Apakah Keduanya Berkaitan?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi