Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

May Day 2021, Hari Buruh 1 Mei, dan Sejarah Haymarket Riot

Baca di App
Lihat Foto
Library of Congress, Washington, D.C.
Ukiran kayu dari Haymarket Riot oleh Thure de Thulstrup, diterbitkan di Harper's Weekly pada tanggal 15 Mei 1886.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Hari Buruh atau Hari Buruh Internasional diperingati oleh para buruh di dunia setiap tahun pada tanggal 1 Mei.

Hari Buruh juga dikenal dengan sebutan May Day.

Peringatan Hari Buruh telah diinisiasi lebih dari 130 tahun yang lalu.

Sejarah Hari Buruh

Pada 1889, federasi internasional dari kelompok sosialis dan serikat buruh menyepakati 1 Mei sebagai hari untuk menggalang solidaritas di kalangan pekerja.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanggal 1 Mei dipilih dalam rangka mengenang tragedi Haymarket Riot atau Kerusuhan Haymarket yang terjadi di Chicago, Illinois, Amerika Serikat.

Baca juga: 1 Mei dan Sejarah Peringatan Hari Buruh

Haymarket Riot

Melansir Britannica, Haymarket Riot adalah tragedi kekerasan yang melibatkan polisi dan massa buruh yang tengah berunjukrasa di Chicago pada 4 Mei 1886.

Peristiwa itu berawal dari kerusuhan tanggal 3 Mei yang terjadi saat aksi unjuk rasa buruh perusahaan McCormick Harvesting Machine Company.

Pada peristiwa itu, seorang buruh tewas dan beberapa lainnya terluka ketika polisi mencoba membubarkan pengunjuk rasa.

Merespons peristiwa tersebut, para pemimpin serikat buruh mengadakan unjuk rasa di Haymarket Square pada esok harinya, 4 Mei, untuk memprotes kebrutalan polisi.

Unjuk rasa itu dihadiri oleh Wali Kota Chicago Carter Harrison, yang menyebutkan bahwa unjuk rasa di Haymarket Square adalah aksi damai.

Baca juga: BLT Subsidi Gaji Tak Dialokasikan di APBN 2021, Ini Respons Perwakilan Buruh

Lemparan bom

Setelah Harrison dan sebagian besar pengunjuk rasa pergi, satu kontingen polisi datang dan meminta massa membubarkan diri.

Pada saat itu, sebuah bom dilemparkan oleh seseorang yang hingga kini tidak teridentifikasi.

Menanggapi lemparan bom itu, polisi merespons dengan tembakan acak dan memicu terjadinya kerusuhan.

Tujuh petugas polisi tewas dan 60 lainnya luka-luka sebelum kekerasan berakhir.

Sedangkan empat sampai delapan warga sipil tewas dan 30 sampai 40 lainnya luka-luka.

Pimpinan serikat buruh dijatuhi hukuman mati

Melansir History, pada Agustus 1886, delapan pria yang dituduh sebagai anarkis dan pemicu Kerusuhan Haymarket dijatuhi hukuman berat dalam sebuah persidangan.

Baca juga: Pencegahan Covid-19, Google Doodle Hari Ini Bermasker dan Jaga Jarak

Kendati tidak ada bukti-bukti kuat yang menunjukkan keterlibatan mereka dalam pelemparan bom yang memicu Haymarket Riot, namun hakim tetap menjatuhkan putusannya.

Hakim Joseph E. Gary menjatuhkan hukuman mati pada tujuh orang, dan yang kedelapan dijatuhi hukuman 15 tahun penjara.

Pada 11 November 1887, empat pria digantung.

Sedangkan dari tiga orang lainnya yang dijatuhi hukuman mati, satu orang melakukan bunuh diri pada malam eksekusi, dan dua lainnya hukumannya diubah menjadi penjara seumur hidup oleh Gubernur Illinois Richard J. Oglesby.

Pemerintah negara bagian Illinois saat itu menghadapi kecaman masyarakat, yang mempertanyakan keabsahan hukuman terhadap delapan orang tersebut.

Gubernur berikutnya, John P. Altgeld, akhirnya memutuskan untuk mengampuni tiga aktivis yang masih hidup pada tahun 1893.

Bagi sebagian orang, Haymarket Riot menyebabkan meningkatnya sentimen anti-buruh, sementara yang lain (termasuk organisasi buruh di seluruh dunia) percaya bahwa para pria tersebut telah dihukum secara tidak adil dan memandang mereka sebagai martir.

Baca juga: UPDATE Corona 1 Mei 2021: Infeksi Global Tembus 150 Juta | Rekor, India Catat 400.000 Lebih Kasus Covid-19 dalam Sehari!

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Peringatan Hari Buruh 1 Mei

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi