Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warning BMKG soal Siklon Tropis di Indonesia dan Dampaknya...

Baca di App
Lihat Foto
ANTARA/HO-BMKG
Ilustrasi Siklon Tropis Surigae yang terbentuk di sekitar Pasifik Barat sebelah utara Papua, Rabu (14/4/2021).
Penulis: Mela Arnani
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memberikan peringatan untuk mewaspadai adanya potensi siklon tropis dengan tingkat kejadian lebih tinggi yang biasa terjadi pada April, Mei, November dan Desember.

Menurut Koordinator Bidang Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca BMKG Miming Saepudin, siklon tropis di wilayah selatan Indonesia dengan tingkat kejadian lebih tinggi tersebut kemungkinan bisa terjadi pada bulan-bulan tertentu.

“Kewaspadaan potensi siklon tropis di wilayah selatan Indonesia itu antara November-Mei, dengan tingkat kejadian lebih tinggi dapat terjadi pada bulan April, Mei, November, Desember," kata Miming seperti dikutip dari informasi resmi BNPB, Sabtu (1/5/2021).

Miming menjelaskan bahwa sejak 2008, terdapat 11 siklon tropis yang sangat dekat dengan Indonesia.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Adapun 10 siklon di antaranya telah dirilis oleh Tropical Cyclone Warning Center (TCWC) BMKG Jakarta.

Baca juga: Kapan Musim Kemarau Terjadi di Indonesia?

Siklon di dekat Indonesia

Secara umum, kejadian siklon di dekat Indonesia terjadi antara April-Mei dan November-Desember.

Siklon tropis Seroja yang terjadi di Nusa Tenggara Timur (NTT) pada awal April lalu, lanjut Miming, merupakan yang terkuat kedua setelah siklon tropis Kenanga yang terjadi pada 12 Desember 2018 di Samudera Hindia Barat Daya Bengkulu.

“Siklon tropis Seroja juga merupakan siklon tropis yang paling lama siklus hidupnya dan terpanjang track siklonnya, yakni NTT hingga barat daya Australia,” tutur Miming.

Sementara itu, siklon tropis Kirrily, Cempaka, Dahlia, Lili dan Seroja merupakan yang paling dekat dengan daratan.

Siklon tropis tersebut paling signifikan berdampak pada cuaca ekstrem dan bencana hidrometeorologi.

Baca juga: Waspada, Berikut Prediksi Cuaca Ekstrem dan Daerah Potensi Rawan Longsor di Jawa Tengah

Dampak siklon tropis

Miming menambahkan, siklon tropis memiliki dampak yang kompleks.

Secara langsung dampaknya dapat berupa angin kencang, hujan lebat hingga ektrem, gelombang tinggi dan gelombang pasang.

Sementara dampak tidak langsung bisa menimbulkan angin kencang di daerah lain, hujan lebat dan gelombang pasang dengan intensitas lebih kecil.

Kendati demikian, perlu digarisbawahi tantangan lain yang dihadapi terkait dengan pengurangan resiko dampak siklon tropis yang kerap melanda Indonesia.

“Yakni setelah peringatan dini tersedia dan terinformasikan, maka penting dilakukan peningkatan pemahaman dan respons yang tepat bagi stakeholder atau masyarakat terhadap informasi tersebut,” kata dia.

Baca juga: Analisis Lengkap PVMBG soal Amblesnya Jalan Tol Cipali, dari Penyebab hingga Rekomendasi Penanganannya...

Selain itu, dalam menghadapi bencana penting untuk meningkatkan atau memperbaiki infrastruktur lingkungan.

Masyarakat juga diperingatkan potensi bencana kebakaran hutan dan lahan, mengingat wilayah Indonesia umumnya memasuki musim kemarau pada Mei-Juni 2021.

“Secara umum wilayah Indonesia akan mulai memasuki awal musim kemarau pada Mei-Juni 2021, sehingga potensi bencana lain seperti Karhutla untuk dapat menjadi perhatian,” papar Miming.

Baca juga: Foto Viral Xanana Gusmao Bantu Korban Banjir di Dili, Siapakah Dia?

KOMPAS.com/Dhawam Pambudi Infografik: Cuaca Panas, Waspada "Heat Stroke"

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi