Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update Corona Global: 10 Negara Kasus Tertinggi | India Sumbang Lonjakan Kasus Covid-19 Dunia

Baca di App
Lihat Foto
REUTERS/ADNAN ABIDI
Seorang anggota keluarga memakai alat pelindung diri (APD) di sebelah jenazah seorang wanita, yang meninggal akibat terinfeksi virus corona (Covid-19) sebelum dikremasi, di krematorium, New Delhi, India, Sabtu (24/4/2021). India dihantam kengerian dengan lonjakan kasus Covid-19 mencetak rekor tertinggi dunia melampaui 17 juta kasus.
|
Editor: Rendika Ferri Kurniawan

KOMPAS.com - Penyebaran virus corona secara global, masih terus bertambah dari hari ke harinya.

Melansir data dari laman Worldometers, hingga Minggu (2/5/2021) pagi, total kasus Covid-19 di dunia terkonfirmasi sebanyak 152.785.811 (152 juta) kasus.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 130.066.917 (130 juta) pasien telah sembuh, dan 3.205.782 orang meninggal dunia.

Kasus aktif hingga saat ini tercatat sebanyak 19.513.112 dengan rincian 19.401.231 pasien dengan kondisi ringan dan 111.881 dalam kondisi serius.

Berikut 10 negara dengan jumlah kasus Covid-19 terbanyak:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

  1. Amerika Serikat: 33.145.766 kasus, 590.704 orang meninggal, total sembuh 25.777.864
  2. India: 19.549.656 kasus, 215.523 orang meninggal, total sembuh 15.981.772
  3. Brasil: 14.725.975 kasus, 406.565 orang meninggal, total sembuh 13.242.665
  4. Perancis: 5.642.359 kasus, 104.706 orang meninggal, total sembuh 4.590.568
  5. Turki: 4.849.408 kasus, 40.504 orang meninggal, total sembuh 4.405.199
  6. Rusia: 4.814.558 kasus, 110.520 orang meninggal, total sembuh 4.436.583
  7. Inggris: 4.418.530 kasus, 127.524 orang meninggal, total sembuh 4.218.172
  8. Italia: 4.035.617 kasus, 121.033 orang meninggal, total sembuh 3.484.042
  9. Spanyol: 3.524.077 kasus, 78.216 orang meninggal, total sembuh 3.206.273
  10. Jerman: 3.412.373 kasus, 83.702 orang meninggal, total sembuh 3.012.100

Baca juga: Update Corona Global: 5 Negara dengan Kasus Terbanyak | Situasi Terkini Krisis Covid-19 di India

Indonesia

Kasus virus corona di Indonesia tercatat juga mengalami peningkatan, baik dari jumlah kasus, sembuh, maupun yang meninggal dunia.

Hingga Sabtu (1/5/2021) pukul 12.00 WIB, kasus positif Covid-19 bertambah sebanyak 4.512. Sehingga jumlahnya saat ini menjadi 1.672.880 orang.

Sedangkan untuk kasus sembuh, juga ada penambahan sebanyak 4.344 orang.

Penambahan itu sekaligus menjadikan total pasien yang telah sembuh menjadi 1.526.978 orang.

Namun, pasien yang meninggal dunia karena infeksi Covid-19 ini juga ikut bertambah sebanyak 131 orang.

Maka, jumlah pasien yang meninggal dunia kini jumlahnya menjadi 45.652 orang.

India

India mencatat rekor kenaikan harian 401.993 kasus baru virus corona pada Sabtu (1/5/2021) ketika negara ini membuka upaya vaksinasi besar untuk semua orang dewasa.

Dilansir Reuters, India yang merupakan produsen vaksin Covid-19 terbesar di dunia, memiliki jumlah suntikan yang terbatas untuk persediaan domestik.

Hal itu memperburuk infeksi gelombang kedua yang mengakibatkan rumah sakit dan kamar jenazah penuh.

"Kami berharap bahwa kami akan mendapatkan vaksin besok atau lusa. Saya meminta Anda untuk tidak mengantre di pusat vaksinasi pada hari Sabtu," kata Kepala Menteri negara bagian Delhi.

Ratusan orang terlihat mengantre di seluruh Ahmedabad, kota utama di negara bagian Gujarat untuk mendapatkan vaksinasi.

Baca juga: WHO: Situasi di India Bisa Terjadi di Mana Saja

Jepang

Regulator Jepang siap untuk menyetujui vaksin Covid-19 Moderna Inc secepatnya pada 21 Mei, menurut laporan harian Yomiuri Shimbun pada Sabtu (1/5/2021).

Produsen obat-obatan terbesar Jepang, Takeda Pharmaceutical Co merupakan pihak yang menangani dokumentasi peraturan domestik dan impor atas 50 juta dosis suntikan Moderna.

Vaksin buatan Moderna akan menjadi yang kedua yang digunakan di Jepang.

Sebelumnya, pemerintah memulai kampanye inokulasi pada pertengahan Februari menggunakan suntikan Pfizer Inc.

Progres berjalan dengan lambat, dengan kurang dari 2 persen populasi Jepang yang telah divaksinasi sejauh ini, angka yang paling rendah di antara negara-negara kaya.

Australia

Semua orang, termasuk warga Australia, yang masuk ke Negeri Kanguru dari India diancam vonis 5 tahun penjara dan juga denda mulai Senin mendatang.

Dilansir dari Al Jazeera, larangan perjalanan ini merupakan upaya Australia dalam mencegah masuknya Covid-19 dari India.

"Pemerintah tidak membuat keputusan ini begitu saja," kata Menteri Kesehatan Australia Greg Hunt.

"Langkah terbaru ini diambil karena ada begitu banyak orang positif Covid-19 yang dari India," sambungnya,

Larangan perjalanan dari India diberlakukan mulai Senin mendatang, dan akan dikaji kembali pada 15 Mei 2021.

Larangan ini berlaku bagi semua orang yang pernah mengunjungi India "dalam kurun waktu 14 hari dari jadwal kedatangan mereka ke Australia."

Baca juga: Pencegahan Covid-19, Google Doodle Hari Ini Bermasker dan Jaga Jarak

India sumbang penambahan kasus Covid-19 global

Dilansir dari The New York Times, Di seluruh dunia, jumlah kasus baru Covid-19 melonjak sejak Maret 2021, lebih dari dua kali lipat dalam dua bulan.

Selama dua minggu terakhir, kasus global baru melampaui titik sebelumnya pada awal Januari.

Rata-rata 7 hari pada 11 Januari sebanyak 740.180 kasus. Sementara, pada 29 April, rata-rata 7 hari mencapai 824.304 kasus.

Tingkat rata-rata harian kasus baru sekarang telah di atas 800 ribu kasus selama lebih dari seminggu.

Peningkatan kasus ini sebagian besar didorong oleh lonjakan tak terkendali di India.

Kasus Covid-19 di sana meningkat tajam selama sebulan terakhir, dan tidak menunjukkan tanda-tanda mereda.

Rata-rata harian penambahan kasus baru di India melebihi 375.000 pada Kamis, dan meningkat lima kali lipat sejak 1 April.

India sekarang menyumbang lebih dari 40 persen kasus baru dunia.

Tingkat kematian negara itu mengikuti kurva dramatis yang sama, dengan lebih dari 3.000 orang sekarang meninggal setiap hari. Analis mengatakan angka-angka tersebut bahkan bisa lebih.

Gelombang kedua virus di India memang sangat menghancurkan.

Di rumah sakit di New Delhi, kekurangan oksigen medis telah mencapai tingkat krisis, dan tempat kremasi bekerja sepanjang waktu karena banyak jenazah yang harus dibakar.

"Tsunami" Covid-19 di India ini diduga disebabkan oleh pelanggaran pembatasan kegiatan, bahkan kegiatan rapat umum oleh beberapa politisi memicu lonjakan kasus.

"Orang-orang marah karena mereka tidak mendapatkan ventilator dan oksigen. Mereka berkata,'Kami membayar fasilitas; lalu mengapa pasien kita sekarat?" kata Dr Rakesh Kumar, dokter di negara bagian Uttar Pradesh, India Utara.

Tenaga medis di India menghadapi situasi krisis.

Sementara, peluncuran vaksin di India juga terlalu lambat membendung gelombang kasus, meski negara itu berstatus negara produsen vaksin di dunia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi