KOMPAS.com - Tingginya angka kematian akibat Covid-19 dan minimnya akses kesehatan membuat warga India semakin putus asa.
Orang-orang beralih dari rumah sakit dan memilih tindakan alternatif, seperti praktik dukun untuk membantu menyembuhkan mereka dari Covid-19.
Melansir The Independent, Jumat (30/4/2021), Kepala Pengobatan di Rumah Sakit Kristen Chinchpada Maharashtra, dr Ashita Rebecca Singh mengatakan bahwa mereka yang pergi ke dukun percaya bahwa infeksi virus corona akibat adanya "roh jahat".
Baca juga: WHO: Situasi di India Bisa Terjadi di Mana Saja
RS jadi pilihan terakhir
Singh bekerja di bagian terpencil negara bagian Maharashtra.
Dia melihat beberapa dari pasien Covid-19 memiliki tanda cap di perut mereka.
Tanda itu diidentifikasi merupakan cap dari dukun yang telah berusaha mengusir "roh jahat". Roh inilah yang mereka yakini menyebabkan infeksi.
Menurut dokter, beberapa lainnya telah melarikan diri dari desa mereka karena mengira "roh jahat" adalah penyebab kematian orang.
Baca juga: Melihat Penanganan Covid-19 di India...
Sebenarnya pihak rumah sakit telah berusaha meningkatkan kapasitasnya dari 50 tempat tidur menjadi 82.
Akan tetapi, pasien datang ke rumah sakit hanya sebagai upaya terakhir karena pengobatan dukun tak membuahkan hasil.
Akhirnya, mereka keburu meninggal karena terlambat mendapat perawatan yang layak.
Baca juga: Sudah Ada di Indonesia, Berikut Informasi Seputar Varian Covid-19 B.1.617 dari India
Besi panas
Dari siaran Today BBC Radio 4, Singh bercerita bahwa dukun memberi cap besi panas di perut pasien dengan harapan roh jahat yang dipercaya menyebabkan penyakit ini akan musnah.
Dalam beberapa kasus, orang-orang juga beralih ke perawatan medis yang tidak terbukti secara klinis. Bisa dikatakan, ini adalah upaya putus asa untuk menyelamatkan orang yang mereka cintai.
"Hanya sebagian kecil yang akan datang ke dokter, yang lainnya akan pergi ke dukun atau praktisi adat yang akan memberi mereka obat herbal untuk penyakit mereka," kata Singh.
Baca juga: Simak 3 Gejala Baru Covid-19, dari Anosmia hingga Parosmia
Dalam kasus lain, pasar gelap untuk obat-obatan penyelamat hidup yang tidak banyak tersedia.
Negara terpadat kedua di dunia ini berada dalam krisis yang parah.
Rumah sakit dan pelayanan jenazah semakin kewalahan. Bahkan, korban terpaksa dikremasi di taman dan tempat parkir mobil.
Berdasarkan data dari Worldometers, per Minggu (2/5/2021) pukul 14.30, total kasus Covid-19 di India sebanyak 19.557.457 dengan 215.542 kematian.
Ia menduduki posisi kedua dari kasus Covid-19 terbanyak di dunia.
Baca juga: Vaksin Covid-19 Tahap 10 Tiba di Indonesia, Ini Sasaran Vaksinasinya