KOMPAS.com - Sepanjang Mei 2021 ini, setidaknya ada 20 fenomena astronomi yang akan terjadi.
Saat dikonfirmasi, Peneliti dari Pusat Sains Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa (Lapan) Andi Pangerang membenarkan adanya fenomena astronomi sepanjang bulan ini.
"Fenomena astronomi untuk bulan Mei bisa dicek di edukasi.sains.lapan.go.id," kata Andi, saat dihubungi Kompas.com, Minggu (2/5/2021) siang.
Baca juga: Video Viral Indonesia Akan Diserbu Pengungsi dari Eropa karena Asteroid 2021 PDC, Ini Kata Lapan
Berikut 20 fenomena astronomi yang akan terjadi beserta tanggalnya:
1. Konjungsi (Solar) Uranus: 1 Mei
Konjungsi (solar) Uranus merupakan konfigurasi ketika Uranus, Matahari dan Bumi berada pada satu garis lurus dan Jupiter terletak sejajar dengan Matahari.
Puncak konjungsi Jupiter terjadi pada 1 Mei pukul 02.44 WIB atau 03.44 WITA atau 04.44 WIT.
Konsekuensi dari fenomena ini adalah Uranus tidak akan tampak lagi di langit malam karena sejajar dengan Matahari.
2. Konjungsi Tripel Bulan-Jupiter-Saturnus: 3-6 Mei
Bulan akan mengalami konjungsi tripel dengan Jupiter dan Saturnus selama empat hari sejak 3 hingga 6 Mei 2021.
Fenomena ini dapat disaksikan sejak pukul 2.00 waktu setempat hingga berakhirnya fajar bahari (20-24 menit sebelum terbit Matahari) dari arah Timur-Tenggara.
Baca juga: Video Viral Sebut Waspada Arus Meteor, Lapan: Tidak Perlu Khawatir
3. Fase Bulan Perbani Akhir: 4 Mei
Fase perbani akhir adalah salah satu fase Bulan ketika konfigurasi antara Matahari, Bumi dan Bulan membentuk sudut siku-siku 90 derajat dan terjadi setelah fase Bulan purnama.
Puncak fase perbani akhir terjadi pada pukul 02.50 WIB atau 03.50 WITA atau 04.50 WIT.
Sehingga, Bulan perbani akhir ini dapat disaksikan ketika terbit sekitar tengah malam dari arah timur-tenggara.
4. Puncak Hujan Meteor Eta Aquarid: 6 Mei
Hujan Meteor Eta Aquarid aktif sejak 19 April hingga 28 Mei dan puncak aktivitasnya terjadi pada 6 Mei pukul 09.00 WIB atau 10.00 WITA atau 11.00 WIT.
Hujan meteor ini dinamai berdasarkan titik radian (titik asal munculnya hujan meteor) yang terletak di konstelasi Aquarius.
Hujan meteor Eta Aquarid berasal dari sisa debu komet Halley yang mengorbit Matahari setiap 76 tahun sekali.
Baca juga: Siklon Tropis Tak Sebabkan Hujan Ekstrem di Jakarta, Ini Penjelasan Lapan
5. Konjungsi Tripel Aldebaran-Merkurius-Venus: 12 Mei
Aldebaran (Alfa Tauri, Paricilium) merupakan bintang di konstelasi Taurus yang paling terang di antara bintang penyusun konstelasi Taurus lainnya.
Aldebaran akan mengalami konjungsi tripel dengan Merkurius dan Venus pada 12 Mei dan dapat diamati sejak awal senja bahari setelah Matahari terbenam.
Konjungsi tripel ini akan membentuk segitiga berukuran 5 dan dapat diamati dari arah Barat-Barat Laut ketika Bulan sabit muda (hilal) mulai terbenam.
6. Fase Bulan Baru Mikro (Micro New Moon): 12 Mei
Bulan Baru Mikro adalah fase Bulan Baru yang waktu kejadiannya berdekatan dengan Apoge Bulan.
Bulan Baru kali ini terjadi pada pukul 01.59 WIB sedangkan Perigee Bulan terjadi tiga jam setelahnya yakni pada pukul 05.09.09 WIB.
Jarak geosentrik Bulan ketika fase Bulan Baru adalah 406.507 km dengan diameter sudut menit 29,39 menit busur.
Sementara, jarak geosentrik Bulan ketika Perigee adalah 406.512 km dengan diameter sudut 29,39 menit busur.
Baca juga: Ramai Isu Denjaka Mendarat di Papua Tumpas KKB, Ini Kata Marinir dan TNI AL
7. Konjungsi Kuartet Aldebaran-Merkurius-Venus-Bulan: 13-14 Mei
Empat benda langit, yakni Aldebaran, Merkurius, Venus dan Bulan akan mengalami konjungsi kuartet pada 13 dan 14 Mei 2021.
Fenomena ini dapat disaksikan ketika awal senja bahari dari arah Barat-Barat Laut.
Bulan sabit berumur 1,5 hari berada di dalam segitiga Aldebaran-Merkurius-Venus pada 13 Mei, sedangkan keesokan harinya Bulan telah meninggi dan berada di luar segitiga Aldebaran-Merkurius-Venus.
Baca juga: Ramai Galang Dana Beli Kapal Selam Baru, Berapa Harga 1 Unitnya?
8. Parade Langit (Aldebaran-Venus-Merkurius-Bulan-Mars-Pollux Segaris): 15 Mei
Pertengahan Mei kali ini menjadi momen yang dinantikan karena beberapa benda langit akan tampak segaris dan membentang dari arah Barat-Barat Laut hingga ke arah Barat Laut ketika akhir senja bahari.
Fenomena ini disebut juga sebagai "Parade Langit".
9. Konjungsi Mars-Bulan: 16 Mei
Puncak konjungsi Bulan-Mars pada pukul 09.13 WIB/10.13 WITA/11.13 WIT dengan sudut pisah 1,67 derajat.
Akan tetapi, baru dapat diamati ketika awal senja bahari dari arah Barat Laut dengan sudut pisah 2,89 derajat.
Keduanya akan berada di atas ufuk selama 3 jam sebelum akhirnya terbenam di arah Barat-Barat Laut dengan sudut pisah 3,69 derajat.
Baca juga: Video Viral Polisi Tembaki Pembalap Liar di Jaktim, Ini Kata Kapolres
10. Konjungsi Tripel Aldebaran-Merkurius-Venus: 16-19 Mei
Setelah mengalami konjungsi tripel pada 12 Mei, konjungsi kuartet Bersama Bulan pada 13 dan 14 Mei, serta parade langit pada 15 Mei, Aldebaran kembali mengalami konjungsi tripel dengan Merkurius selama empat hari sejak 16 hingga 19 Mei 2021.
Fenomena ini dapat disaksikan ketika awal senja bahari di arah Barat-Barat Laut.
Baca juga: Dentuman Misterius di Malang, Ini Penjelasan PVMBG, BMKG dan Lapan
11. Konjungsi Bulan-Pollux: 17 Mei
12. Elongasi Timur Maksimum Merkurius: 17 Mei
13. Fase Perbani Awal: 19 Mei
14. Konjungsi Merkurius-Venus: 20 Mei-3 Juni
15. Retrograd Saturnus: 23 Mei
16. Gerhana Bulan Total Perige (Super Blood Moon): 26 Mei
17. Fase Bulan Purnama dekat Antares: 27 Mei
18. Matahari di Atas Ka'bah: 27 Mei
19. Retrograd Merkurius: 30 Mei
20. Konjungsi Tripel Bulan-Jupiter-Saturnus: 30 Mei-3 Juni
Penjelasan selengkapnya dapat dilihat di sini.
Baca juga: Kenapa Hujan Selalu Turun Saat Imlek? Ini Penjelasan Ilmiah dari Lapan
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.