Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi di India Kewalahan Tangani Kerumunan akibat Pemilu

Baca di App
Lihat Foto
AFP PHOTO/PRAKASH SINGH
Petugas kesehatan yang mengenakan alat pelindung diri (APD) merawat pasien positif Covid-19 di dalam ruang pertemuan yang sementara diubah menjadi pusat perawatan covid di New Delhi pada 28/4/2021.
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com - Masyarakat di negara bagian Uttar Pradesh, India, tetap melangsungkan pemilihan umum (pemilu) di tengah lonjakan kasus Covid-19 yang tidak terkendali.

Meskipun ada pembatasan untuk mencegah penyebaran Covid-19, pertemuan besar kandidat dan pendukungnya tetap digelar.

Melansir Hindustan Times, Senin (3/5/2021), personel polisi kesulitan mengatur kerumunan.

Baca juga: WHO: Situasi di India Bisa Terjadi di Mana Saja

Situasi pemilu

Masih dari Hindustan Times, Mahkamah Agung India pada telah menolak untuk menunda proses penghitungan suara, pada Sabtu (1/5/2021).

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Uttar Predesh, penghitungan suara sebagian besar disaksikan dari 829 pusat penghitungan suara.

Sekitar 120 juta pemilih berpartisipasi dalam pemungutan suara empat fase yang berakhir pada 29 April 2021 lalu.

Ada 203.050 surat suara yang tersebar di lebih dari 80.000 tempat pemungutan suara.

Komisi Pemilihan Umum Negara (SEC) mengatakan, hasil akhir pemilu akan tersedia setelah Senin (3/5/2021) siang.

"Penghitungan suara telah dimulai di semua pusat setelah menyiapkan bundel surat suara," kata juru bicara SEC, melansir Hindustan Times, Senin.

Dia mengatakan, semua tindakan telah diambil untuk menegakkan protokol Covid-19.

Tidak ada jaga jarak

Masyarakat diizinkan memasuki pusat penghitungan hanya jika dinyatakan negatif Covid-19 dalam 48 jam sebelum dimulainya proses penghitungan suara atau telah mendapat dosis kedua vaksin.

Akan tetapi, protokol jaga jarak fisik dilanggar di sebagian besar pusat penghitungan.

Pelanggaran jarak fisik terjadi di wilayah, seperti di Agra, Kasganj, Etah, Firozabad, dan Aligarh.

Bahkan, di wilayah Etah, pendukung dari dua kandidat sempat berseteru.

Hal ini segera ditangani oleh polisi, yang kemudian berakhir dengan pelarangan prosesi kemenangan.

Baca juga: Gelombang Kedua Virus Corona di India, Infeksi Tertinggi, dan Membeludaknya Layanan Kremasi...

Rekor Terburuk

Melansir ABC News, Minggu (2/4/2021), India mencatatkan rekor terburuk atas penambahan kasus harian Covid-19.

Tsunami Covid-19 di India telah melampaui 400.000 kasus harian baru untuk pertama kalinya. Pihak berwenang melaporkan 402.110 kasus baru pada Jumat (30/4/2021).

Lockdown telah diberlakukan bagi hampir 19 juta orang, dan akan diperpanjang seminggu lagi sebagai akibat dari terus meningkatnya kasus.

Kepala Menteri Delhi Arvind Kejriwal mengatakan, lockdown telah dimulai sejak 19 April 2021 dan akan berlanjut hingga setidaknya 10 Mei 2021.

Angka kasus

India memimpin lonjakan infeksi Covid-19 di seluruh dunia.

Situasi di negara ini mengkhawatirkan karena terus mencatatkan rekor kasus harian terbanyak selama seminggu terakhir.

Tsunami Covid-19 di India berawal pada 22 April 2021, dengan laporan kasus harian Covid-19 sebanyak 314.835 kasus.

Jumlah itu terus meningkat sampai dengan hari ini, Senin (3/5/2021) dengan total 19.919.715 kasus.

Berdasarkan data dari Worldometers, hingga Senin pagi ini pukul 07.00 WIB, India melaporkan penambahan kasus harian sebanyak 370.059 kasus.

Baca juga: 10 Negara yang Larang Penerbangan dari India

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi