KOMPAS.com – Sebuah video mengenai warga India membuang patung dewa karena adanya Covid-19 beredar di media sosial Facebook.
Berdasarkan penelusuran Kompas.com postingan tersebut adalah tidak benar.
Narasi yang beredar
Sejumlah netizen membagikan postingan video di Facebook mengenai warga India yang disebut membuang patung dewa saat wabah Covid-19 merebak di negara itu.
Postingan tersebut salah satunya diunggah oleh akun Facebook Wayan Suana.
“GEGER, WARGA INDIA BUANG PATUNG DEWA KE SUNGAI, KRN TAK BISA MENYELAMATKAN WARGA DR WABAH CORONA, SLM SEHAT,” tulis akun tersebut.
Pengunggah juga melampirkan sebuah video yang memperlihatkan sejumlah orang yang terlihat membuang benda seperti patung dari atas truk.
Penelusuran Kompas.com
Berdasarkan penelusuran Kompas.com, video yang memperlihatkan warga India tersebut merupakan video lama yang tidak berkaitan dengan virus corona.
Diketahui, netizen yang membuat viral video tersebut adalah akun Facebook Hvkprasad Prasad.
Ia mengunggah video tersebut sejak 2015 tepatnya pada 24 September 2015.
Dalam unggahannya, ia menyampaikan kejadian tersebut terjadi di Jalan Raya Nasional 44 dekat sungai Krishna di negara bagian Telangana, India selatan.
Dikutip dari situs DNA India, (28/9/2015), apa yang terjadi di video yang diunggah oleh akun Hvkprasad Prasad tersebut, merupakan visarjan.
Visarjan adalah tradisi perendaman Ganesha di badan air.
Unggahan Hvkprasad Prasad pada 2015 lalu itu menjadi viral karena tradisi tersebut dikritik oleh sejumlah pecinta lingkungan.
Hal ini karena patung sering dibuat dari Plaster of Paris (PoP) dan serat yang bersifat toksik tidak hanya bagi flora dan fauna akuatik, tetapi juga bagi manusia
Mengutip Indian Times, Ganesh Visarjan disebut dengan Ganesh Chatuthi yang merupakan festival tahunan umat Hindu untuk memperingati kelahiran Dewa Ganesha.
Kesimpulan
Dari penelusuran Kompas.com video yang menunjukkan orang India membuang patung dewa karena adanya virus corona adalah hoaks.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.