Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Varian Baru Virus Corona dari Luar Negeri yang Mulai Ditemukan di Indonesia

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK/PETERSCHREIBER MEDIA
Ilustrasi varian B.1.1.7, varian baru virus corona asal inggris disebut menjadi penyebab lonjakan kasus di Thailand.
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com – Masyarakat terus diingatkan untuk patuh protokol kesehatan pencegahan Covid-19 dan waspada dengan ditemukannya kasus Covid-19 dari mutasi virus corona yang ditemukan di sejumlah negara.

Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengonfirmasi masuknya tiga varian baru virus corona di Indonesia.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebutkan, saat ini di Indonesia ada tiga varian baru virus corona dari luar negeri yang masuk ke Indonesia.

Baca juga: 4 Fakta Seputar Varian Baru Covid-19 yang Ditemukan di Perancis

Ketiga varian baru itu sebelumnya ditemukan di Inggris, India, dan Afrika Selatan.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Tadi juga sudah dilaporkan kepada Bapak Presiden karena sudah ada mutasi baru yang masuk, yaitu mutasi dari India. Ada dua insiden (penularan dari India) yang sudah kita lihat dua-duanya di Jakarta dan satu insiden dari Afrika Selatan itu ada di Bali," kata Budi, seperti diberitakan Kompas.com, Rabu (4/5/2021).

Berikut tiga varian baru virus corona yang kasusnya sudah ditemukan di Indonesia, dirangkum dari sejumlah pemberitaan Kompas.com:

1. B.1.1.7

Mutasi virus corona B.1.1.7 diumumkan ditemukan di Indonesia pada Selasa (2/3/2021) oleh Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono.

Pada Maret lalu, kasus temuan mutasi adalah sebanyak 6 kasus.

Kasus tersebut yakni yang tersebar di lima provinsi yakni Jawa Barat, Sumatera Selatan, Sumatera Utara, Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan.

Kini, keseluruhan kasus tersebut telah sembuh.

Sementaram pada 26 April 2021, Kemenkes memperbarui informasi mengenai total kasus Covid-19 dari B.1.1.7 menjadi total 10 kasus.

Empat kasus terbaru terdeteksi adalah di Kota Bogor (1 kasus), Karawang (2 kasus), dan Sumatera Utara (1 kasus).

Baca juga: 5 Fakta Varian Corona B.1.1.7 yang Sudah Ditemukan di Indonesia

Pada Senin (3/5/2021), Menkes mengumumkan bahwa temuan kasus varian dari Inggris itu  saat ini berjumlah 13 kasus.

Varian B.1.1.7 merupakan varian virus yang pertama kali ditemukan Inggris.

Diberitakan Kompas.com, 15 Maret 2021, Kemenkes menyebutkan, varian B.1.1.7 memiliki sifat penularan lebih cepat yakni 50-74 persen.

Adapun Kepala Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman, Amin Soebandrio mengatakan, vaksin Covid-19 yang ada masih efektif untuk melawan mutasi B.1.1.7

2. Varian B.1.6.1.7

Dalam keterangan pers, Senin (3/5/2021), Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, telah ada kasus mutasi virus corona dari India yang masuk ke Indonesia.

Terkait dengan mutasi virus baru tersebut, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kemenkes Siti Nadia Tarmizi membenarkan bahwa yang dimaksud Menkes varian tersebut adalah varian mutasi B.1.6.1.7.

“Iya benar yang dimaksud varian B.1.6.1.7,” ujar Nadia, seperti diberitakan Kompas.com 3 Mei 2021.

Adapun temuan varian virus ini berjumlah dua kasus di Jakarta. Varian baru B.1.6.1.7 merupakan varian virus yang dikenal dengan mutasi ganda.

Varian dari India ini terdiri dari dua mutasi yakni E484Q dan L452R. Selama beberapa bulan terakhir, strain tersebut dominan di negara bagian Maharashtra, India.

Baca juga: Tsunami Covid-19, India Disarankan Lakukan Penguncian

Namun, WHO belum bisa memastikan apakah varian baru ini yang berperan menyebabkan ledakan kasus yang ada di India.

Ilmuwan penyakit menular dari Scripps Research Institute Kristian Andersen juga menyebutkan, belum diketahui pasti apakah B.1.6.1.7 lebih mudah menular dan menyebabkan lonjakan kasus India.

3. Varian B.1.3.5.1

Varian baru virus corona yang ditemukan di Afrika Selatan juga sudah masuk ke Indonesia.

Menkes Budi mengatakan, temuan kasus dari varian B.1.3.5.1 ini ada di Bali sebanyak 1 kasus. 

Varian B.1.3.5.1 pertama kali ditemukan di Teluk Nelson Mandela, Afrika Selatan, pada awal Oktober 2020.

Kemudian, virus menyebar dan kini telah ditemukan di luar negara asalnya misalnya Zambia dan AS.

Di AS, varian B.1.3.5.1 pertama kali dilaporkan pada akhir Januari 2021.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi