Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebaran Varian Virus Corona yang Ditemukan 9 Provinsi, Ini Daftarnya

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK/PETERSCHREIBER MEDIA
Kemungkinan kontaminasi rantai dingin (makanan beku) dengan virus dari reservoir sangat rendah menurut laporan WHO di Wuhan.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Masyarakat diminta untuk terus menjaga kewaspadaan dan disiplin agar tidak terinfeksi virus corona Covid-19. 

Sebab pandemi Covid-19 belum benar-benar mereda. Itu bisa dilihat dari kurva pandemi yang belum melandai. 

Di sisi lain, program vaksinasi juga masih terus dilakukan dan belum semua warga Indonesia mendapatkan vaksin. 

Baca juga: Varian Virus Corona di India Disebut Bisa Lolos Tes PCR, Ini Kata Epidemiolog

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Varian virus corona masuk Indonesia

Sementara itu, mutasi atau varian virus corona terus berkembang. Beberapa varian yang menyebar di luar negeri dinilai lebih menular dan bahkan dilaporkan telah masuk ke Indonesia. 

Juru bicara vaksinasi Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid mengatakan bahwa ada tiga varian yang diwaspadai dan telah masuk ke Indonesia.

"Varian yang digolongkan dengan Varian of Concern atau VoC yang diwaspadai itu ada tiga jenis yaitu B.1.1.7, B.1.351, dan varian B.1.617," ujar Nadia, pada pada konferensi pers virtual, Selasa (4/5/2021).

Sebaran varian

Terdapat 9 provinsi di Indonesia yang telah melaporkan adanya termuan varian baru virus corona.

Sejauh ini, Kemenkes telah melakukan pemeriksaan Whole Genome Sequencing (WGS) sebanyak 1.228 spesimen. Hasilnya, ditemukan 17 kasus dari mutasi Covid-19.

Baca juga: Mengenal Varian Virus Corona B1617 yang Picu Tsunami Covid-19 di India

Adapun data sebaran varian baru virus corona di Indonesia, yaitu:

Varian B.1.1.7

Varian B.1.617

Varian B.1.351

Ketiga varian ini pertama kali dideteksi di luar negeri. B.1.1.7 pertama kali ditemukan di Inggris, B.1.617 di India dan B.1.351 di Afrika.

Baca juga: Varian Baru Virus Corona Ditemukan di Inggris, Diduga Lebih Menular

Paling mudah menular

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat bahwa dari 49 persen peningkatan kasus sampai dari varian B.117 bersirkulasi di Asia Tenggara.

Varian ini pun paling banyak dilaporkan oleh berbagai negara.

"Varian B.1.1.7 ini diketahui memiliki tingkat penularan yang lebih tinggi sekitar 36 sampai 75 persen dibandingkan dengan jenis virus yang beredar sebelumnya,” kata Nadia.

Pengawasan lebih ketat

Melihat sebaran data ini, pemeritah memutuskan untuk melakukan pencegahan agar tidak terjadi lonjakan kasus seperti yang terjadi di negara lain.

"Berdasarkan data yang ada ini, untuk mencegah virus ini bertransmisi secara lebih luas," kata Nadia.

Baca juga: Video Viral Ada Plastik di Dalam Cumi-cumi? Ini Kata Peneliti LIPI

Maka dari itu, pemerintah menerapkan pengawasan lebih ketat, meliputi:

  1. Memperkuat surveilans di pintu masuk negara
  2. Menangguhkan sementara pemberian visa kunjungan dan visa kunjungan terbatas
  3. Menolak masuknya WNA yang melakukan perjalanan dari India 14 hari terakhir.

Sementara itu, untuk pencegahan penularan varian virus corona di dalam negeri, Nadia mengimbau kepada masyarakat untuk mengurangi mobilitas.

"Tidak ada yang menjamin bahwa dengan membawa hasil pemeriksaan laboratorium yang negatif selama dalam perjalanan ataupun selama dalam proses kita menuju kampung halaman misalnya, kita tidak terpapar Covid-19," imbuh Nadia.

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Mutasi Virus Corona B.1.1.7

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi