Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update Corona Dunia 6 Mei: Negara dengan Kasus Terbanyak | Informasi Vaksin Covid-19

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/MUHAMMAD NAUFAL
Ilustrasi virus corona, Covid-19. (Shutterstock)
Penulis: Mela Arnani
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com - Kasus baru infeksi virus corona masih terus dilaporkan di sejumlah negara. Angka total kasus Covid-19 di dunia pun terus bertambah.

Melansir Worldometers pada Kamis (6/5/2021) pukul 06.30 WIB, virus corona penyebab Covid-19 telah menginfeksi 155.811.161 orang di dunia.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 133.192.128 orang sembuh, dan 3.254.807 orang di seluruh dunia.

Baca juga: Dilarang Mudik Mulai Hari Ini dan Alasan Kenapa Sebaiknya Kita Patuh...

Berikut ini lima negara dengan kasus Covid-19 terbanyak:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

1. Amerika Serikat

Amerika Serikat masih menjadi negara dengan kasus Covid-19 terbanyak di dunia.

Berikut rincian kasus Covid-19 di AS:

2. India

Kasus infeksi baru di India terus merangkak naik, membuat negara ini berada di posisi kedua negara dengan kasus terkonfirmasi Covid-19 terbanyak di dunia.

3. Brazil

Brasil berada di posisi ketiga negara dengan kasus infeksi Covid-19 terbanyak di seluruh dunia.

4. Perancis

Perancis menjadi negara keempat dengan kasus Covid-19 terbanyak di dunia.

5. Turki

Turki berada di posisi kelima negara dengan kasus infeksi terbanyak di dunia.

  • Total: 4.955.594 kasus
  • Sembuh: 4.589.501 orang
  • Meninggal dunia: 41.883 orang 

Vaksin Pfizer-BioNTech untuk kelompok usia 12-15 tahun

Kanada memberikan izin penggunaan vaksin Covid-19 Pfizer-BioNTech untuk anak-anak usia 12-15 tahun.

“Departemen menetapkan bahwa vaksin ini aman dan efektif bila digunakan pada kelompok usia yang lebih mudah ini,” ujar penasihat senior di kementerian Supriya Sharma dilansir dari CNA, 6 Mei 2021.

Sharma mengatakan, Pfizer-BioNTech akan diminta untuk memberikan informasi tentang keamanan, kemanjuran, dan kualitas vaksin pada kelompok usia 12-15 tahun.

Adapun sekitar 20 persen dari 1.249.950 kasus Covid-19 di Kanada telah dilaporkan pada orang di bawah usia 19 tahun.

Kanada telah mencatatkan 24.396 kematian akibat infeksi virus corona.

Baca juga: Hari Raya dan Ancaman Ledakan Corona

Moderna meningkatkan antibodi terhadap varian Covid-19

Moderna mengklaim data uji coba awal pada manusia, menunjukkan dosis ketiga suntikan Covid-19 saat ini atau kandidat vaksin baru eksperimentalnya meningkatkan kekebalan terhadap varian Covid-19 yang pertama kali ditemukan di Brasil dan Afrika Selatan.

Studi Moderna melihat tingkat antibodi dalam darah peserta yang memerangi Covid-19, indikasi awal mereka akan terlindungi dari virus.

Diberitakan CNA, suntikan penguat yang diberikan kepada sukarelawan yang sebelumnya sudah diinokulasi dengan rejimen vaksin dua dosis Moderna, juga meningkatkan antibodi terhadap versi asli Covid-19.

Data awal tersebut berasal dari uji coba 40 orang yang menguji tembakan Moderna yang ada, dan versi yang dikembangkan untuk melindungi terhadap varian Covid-19 Afrika Selatan, yang disebut mRNA-1273.351.

Moderna juga mempelajari suntikan yang menggabungkan vaksin baru dan yang telah ada.

Hasilnya menunjukkan, sejauh ini suntikan penguat dari kedua versi vaksin meningkatkan antibodi terhadap semua varian Covid-19 yang diuji dalam uji coba.

Disebutkan bahwa penguat baru mempunyai respons yang lebih besar terhadap varian Afrika Selatan dibandingkan vaksin asli.

Kedua suntikan penguat bisa ditoleransi dengan baik, mempunyai efek samping serupa dengan yang dialami relawan dalam penelitian sebelumnya dari kedua dosis vaksin Moderna.

Seperti diketahui, varian baru virus corona yang pertama kali ditemukan di Afrika Selatan dan Brasil dianggap lebih resisten terhadap vaksin yang ada.

Kedua varian telah terdeteksi di Amerika Serikat. Akan tetapi, hanya mencakup sebagian kecil dari kasus yang terjadi di AS.

Moderna berharap dapat segera membagikan data tambahan tentang suntikan penguat potensial lainnya yang mencampurkan vaksin Covid-19 yang ada dengan suntikan yang baru dikembangkan.

Sementara itu, ilmuwan pemerintah AS di National Institute of Allergy and Infectious Diseases (NIAID) tengah melakukan studi tahap awal dari mRNA-1273.351.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi