Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tragedi Sate Beracun di Bantul, Targetkan Polisi Malah Tewaskan 1 Anak Ojol

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.COM/MARKUS YUWONO
Tersangka Pengiriman Sate NA di Mapolres Bantul Senin (3/5/2021)

KOMPAS.com - Sate beracun menghebohkan publik karena sudah menewaskan satu anak pengemudi ojek online.

Kasus sate beracun di Bantul itu berawal dari pengiriman misterius melalui ojek online ke seseorang di Bantul, Jogjakarta.

Baca juga: Perempuan Pengirim Sate Beracun yang Tewaskan Anak Driver Ojol Ditangkap, Ini Motifnya

Peristiwa bemula pada Minggu (24/4/2021), Seorang pria berprofesi pengemudi ojek online bernama Bandiman menerima pesanan dari seorang wanita tak dikenal di masjid sekitar Sadion Mandala Krida, Kota Yogkayarta.

Kronologi sate beracun

Kapolsek Sewon Kompol Suyanto mengatakan, sate ayam tersebut dibungkus dua dan diserahkan Bandiman. Sate tersebut dikirim dari seseorang atas nama Hamid ke rumah tujuan di Kapanewon, Kasihan.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebetulan pria yang dikirim sate itu sedang berada di luar kota, sementara di rumah hanya ada istrinya. Sang istri mengaku tak pernah memesan sate tersebut sehingga menolak menerima. Akhirnya, sate itu dibawa kembali oleh Bandiman ke rumahnya di Salakan, Kelurahan Bangunharjo, Kapanewon Sewon, Bantul. Setiba di rumah, waktu sudah mulai buka puasa.

Baca juga: Soal Dugaan Pernikahan Siri Aiptu Tomy dan Nani, Wanita Pengirim Sate Beracun, Ini Penjelasan Polisi

Akhirnya Bandiman menyantap sate beracun ojol itu bersama istrinya, Titik Rini (33) dan anaknya, Naba Faiz Prasetyo (8). Titik dan Naba menyantap sate ayam lontong itu dengan bumbunya.

Sesaat setelah menyantap, Titik dan Naba tiba-tiba merasa pahit dan langsung tergeletak. Keduanya kemudian dibawa ke RSUD Kota Yogyakarta. Namun salah satu kroban, Naba, tidak bisa diselamatkan. Ia meninggal di RSUD setelah mendapat pertolongan medis. Sementara ibunya, Titik, masih bisa diselamatkan.

"Korban atas nama Naba dinyatakan meninggal dunia. Sementara istri Bandiman harus mendapat perawatan intensif," kata Kapolsek Kompol Suyanto.

Polisi cari pelaku

Sate beracun Jogjakarta pun menghebohkan publik. Aparat Polres Bantul kemudian memburu pelaku dengan melakukan penyelidikan. Salah satunya dengan memeriksa sejumlah Closed-Circuit Tekevisin (CCTV) untuk mengidentifikasi pelakunya.

Polisi memeriksa sejumlah saksi, termasuk alamat pengiriman sate beracun di Bantul itu yang belakangan diketahui bernama Tomy.

Aparat juga memeriksa kandungan sate beracun itu di laboratorium.

"Polres Bantul sudah mengirim sisa makanan ke laboratorium, apakah mengandung zat berbahaya atau tidak," kata Kabid Humas Polda DIY Kombes Pol Yuliyanto, Senin (26/4/2021).

Polisi juga menyelidiki motif sate beracun itu dengan memeriksa beberapa saksi. Namun aparat belum mengetahui motifnya seperti apa.

"Ini kita belum tahu motifnya apa, kemudian penyebab kematiannya apakah betul dari takjil itu, kita belum tahu. Tapi yang jelas, sisa makanan itu sudah dibawa ke laboratorium," kata Yuliyanto.

Sate beracun sianida

Sementara itu, sate beracun Ojol yang menewaskan satu anak itu diketahui mengandung racun sianida. Hal itu berdasarkan hasil penelitian laboratorium Kesehatan dan Kalibrasi Kesehatan DIY.

Ahli Forensik Universitas Gadjah Mada (UGM), Lipur Riyatiningtyas mengungkapkan, zat yang terkandung di sate beracun ojol itu biasanya dipakai untuk racun tikus. Zat itu berada di potasium sianida yang tidak bisa dibeli secara bebas.

Baca juga: Fakta Terbaru Kasus Sate Beracun Bantul, Aiptu Tomy Diperiksa Secara Lisan, Bantah Menikah Siri dengan Nani

Ia menyebutkan racun sianida itu menghambat sel menggunakan oksigen hingga menyebabkan sel dalam tubuh itu akan mati. Ada pun gejala yang disebabkan oleh racun sianida itu adalah mual, muntah, sakit kepala, pusing, gelisah, napas sesak dan tubuh lemas.

Jika dikonsumsi dalam jumlah besar, zat sianida itu akan menyebabkan kerusakan tubuh fatal yang membuat korbannya meninggal.

"Korban juga bisa kejang, kerusakan paru, gagal napas yang akhirnya akan meninggal. Dosis letalnya 1,5 miligram per kilogram berat badan,” katanya.

Polisi tangkap tersangka sate beracun

Polisi kemudian memburu tersangka sate beracun hingga menangkap seorang perempuan berinsial NA (25) pada Jumat (3/4/2021). Pelaku adalah warga Majalengka yang saat itu tinggal di Bantul, Jogjakarta. Pengirim sate beracun tertangkap di Bantul tanpa perlawanan.

Baca juga: Sate Takjil yang Bunuh Anak Ojol Mengandung Potasium Sianida

"Diamankan NA (24), warga Majalengka, Jumat (30/4/2021)," kata Dir Reskrimum Polda DIY Kombes Burkan Rudy Satriya, Senin (3/5/2021).

Motif sate beracun

Polisi kemudian memeriksa tersangka NA untuk mengetahui motif sate beracun yang dikirim ke seseorang bernama Tomy namun malah menewaskan anak ojek online. Tersangka NA mengaku awalnya mengirim sate beracun itu untuk Tomy dengan motif sakit hati.

Calon penerima sate takjil tersebut adalah seorang polisi berpangkat Aiptu yang bertugas di Satuan Reserse dan Kriminal Polresta Yogyakarta. Hal itu dibenarkan oleh Kasubbag Humas Polresta Yogyakarta AKP Timbul Sasana Raharja.

Baca juga: Perempuan Pengirim Sate Beracun yang Tewaskan Anak Driver Ojol Ditangkap, Ini Motifnya

Menurut Timbul, Aiptu Tomy adalah seorang penyidik senior di Reskrim Polresta Yogyakarta.

"Betul, yang bersangkutan adalah penyidik senior di Reskrim Polresta Yogyakarta, pangkatnya Aiptu," jelas Timbul. (Penulis: Markus Yowono, Wijaya Kusumah | Editor: Khairina, Dony Aprian, Muhammad Tengku Valdy Arief)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Editor: Farid Assifa
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi