KOMPAS.com - Unggahan video yang menyebut bahwa TNI menurunkan tank baja untuk penyekatan mudik di perbatasan Bekasi-Bogor ramai di media sosial, Facebook.
Informasi tersebut menyertakan narasi bahwa kejadian ini seperti di zaman kompeni.
Dari konfirmasi Kompas.com, informasi tersebut tidak benar alias hoaks.
Kepala Penerangan Kodam Jaya (Kapendam Jaya) Kolonel (Arh) Herwin Budi Saputra mengatakan video tersebut bukan dalam rangka menghalau pemudik, melainkan kegiatan lathan yang diselenggarakan Batalyon Armed 7.
Narasi yang beredar
Informasi yang menyebut bahwa TNI menurunkan tank baja untuk penyekatan mudik di perbatasan Bekasi-Bogor, diunggah oleh akun Facebook M Yusuf Sudarsono II, Jumat (7/5/2021), pukul 06.59 WIB.
"Hanya ada di rezim ini orang mudik lebaran di hadang pakai tank baja... Serasa hidup di zaman kompeni," tulis dia.
Ia pun menyertakan video berdurasi 30 detik, yang menampilkan beberapa kendaraan berhenti karena ada sebuah tank yang melintas dari jalan aspal, ke sisi jalan, menuju lahan kosong.
Tampak penjagaan dari sejumlah personel TNI dalam video tersebut.
Berbarengan dengan suara sirine, seorang pria perekam video itu mengatakan bahwa pemudik akan dibom.
"Penyekatan mudik di perbatasan Bekasi–Bogor. Nggak tanggung-tanggung, TNI nurunin tank baja. Nah, yang mau mudik biar dibom," kata dia.
Video dan narasi serupa juga disebarkan oleh beberapa akun di media sosial Twitter, seperti di sini dan di sini.
Konfirmasi Kompas.com
Dari konfirmasi yang dilakukan Kompas.com, informasi yang disebar melalui video Facebook itu adalah hoaks.
Berdasarkan pemberitaan Kompas.com, Jumat (7/5/2021), Kepala Penerangan Kodam Jaya (Kapendam Jaya) Kolonel (Arh) Herwin Budi Saputra mengkonfirmasi bahwa narasi itu tidak benar alias hoaks.
"Jadi gini, itu tidak benar, hoaks. Kita sudah konfirmasi yang ada di video itu adalah kegiatan taktis tingkat baterai yang diselenggarakan oleh Batalyon Armed 7," kata Herwin, Jumat siang.
Adapun sejumlah personel TNI ada di lokasi untuk menghentikan kendaraan yang akan melintas.
Herwin menjelaskan bahwa hal ini dilakukan demi faktor keamanan karena tank yang digunakan untuk latihan akan melintas.
"Itu (tank panser) kan manuvernya berat tuh, jadi bukan penghadangan mudik ya," ujar Herwin.
Tank dalam video itu dibawa oleh Batalyon Armed 7 menuju tempat latihan, yang kebetulan lokasinya dekat dengan pos penyekatan.
Latihan dilangsungkan di Lapangan Kampung Bakong, Kelurahan Limus, Jalan Narogong, Cileungsi Perbatasan pada Kamis (6/5/2021).
Lebih lanjut, Herwin mengatakan, latihan tersebut dilaksanakan selama 4-5 jam dengan menggunakan enam unit tank panser.
"Jadi mereka melaksanakan latihan selama 4-5 jam, itu cuma pergerakan aja, melatih bergerak dari satuan untuk ke pindah gelar, ada istilahnya seperti itu," kata dia.
Hal serupa juga dikatakan oleh Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen TNI Tatang Subrana.
Melansir Kompas.com, Jumat (7/5/2021), kehadiran tank TNI AD di lokasi tersebut dalam rangka latihan, bukan dalam rangka penyekatan mudik.
"Itu kegiatan latihan, kebetulan jaraknya dekat dengan tempat penyekatan arus mudik," tutur Tatang, Jumat.
Ia juga menegaskan bahwa tank tersebut tidak lama di lokasi tersebut.
Kesimpulan
Informasi yang menyebut bahwa TNI menurunkan tank baja untuk penyekatan mudik di perbatasan Bekasi-Bogor adalah hoaks.
Tank yang dikerahkan Batalyon Armed 7 itu sedang menuju lokasi latihan di Lapangan Kampung Bakong, Kelurahan Limus, Jalan Narogong, Cileungsi Perbatasan, bukan dalam rangka penyekatan mudik Lebaran 2021.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.