Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konflik Palestina-Israel, Pengusiran Warga, dan Kecaman Internasional...

Baca di App
Lihat Foto
AFP PHOTO/AHMAD GHARABLI
Kepolisian Israel berusaha mengusir demonstran Palestina dalam bentrokan yang berlangsung di Masjid Al-Aqsa, Yerusalem, pada 7 Mei 2021.
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Ketegangan di Yerusalem meningkat pasca-terjadinya kerusuhan pada Jumat (7/5/2021) malam di kompleks Masjid Al Aqsa, Yerusalem, Palestina.

Kerusuhan bermula dari pengerahan Polisi Israel untuk membubarkan warga Palestina yang tengah melaksanakan ibadah tarawih di Masjid Al Aqsa.

Polisi Israel yang dilengkapi dengan perlengkapan antihuru-hara membubarkan paksa jemaah tarawih, dan menembakkan peluru berlapis karet.

Rekaman video memperlihatkan, jemaah mencoba mempertahankan diri dengan melemparkan kursi, sepatu, dan batu ke arah Polisi Israel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kerusuhan yang pecah di Masjid Al Aqsa, Jumat (7/5/2021) malam merupakan buntut dari upaya Israel mengusir warga Palestina yang tinggal di Sheikh Jarrah, Yerusalem Timur.

Baca juga: Soal Rencana Trump, Warga Gaza: Palestina Not For Sale!

Baca juga: Kisah Dalia al-Darwish, Perempuan Palestina yang Memiliki Lisensi Mengemudi Truk

Kecaman internasional

Sedikitnya 200 warga Palestina dilaporkan terluka akibat aksi kekerasan yang dilakukan Polisi Israel di Masjid Al Aqsa pada Jumat (7/5/2021) malam.

Sejumlah negara juga mengutuk Israel atas peristiwa yang terjadi di Masjid Al Aqsa, dan upaya pengusiran terhadap warga Palestina di Sheikh Jarrah.

Turki

Melansir Reuters, Minggu (9/5/2021) pasca-kerusuhan yang terjadi di Masjid Al Aqsa, Presiden Turki Reccep Tayyip Erdogan menyebut Israel sebagai negara teror.

Berbicara di sebuah acara di Istanbul, Sabtu (8/5/2021) Erdogan meminta semua negara Muslim dan komunitas internasional untuk mengambil langkah-langkah "efektif" terhadap Israel.

"Israel yang kejam, negara teror Israel tanpa ampun menyerang Muslim di Yerusalem," kata Erdogan.

Dia menambahkan bahwa Turki telah meluncurkan inisiatif yang diperlukan untuk meminta PBB, Organisasi Kerja Sama Islam (OIC) dan semua lembaga terkait untuk mengambil tindakan.

Baca juga: 5 Fakta Menarik Tentang Masjid Al-Aqsa

Yordania

Melansir Al Jazeera, Sabtu (8/5/2021) Menteri Luar Negeri Yordania Ayman al-Safadi mengutuk tindakan Israel, dan menyebutnya sebagai praktik ilegal.

"Membangun dan memperluas permukiman, menyita tanah, menghancurkan rumah, dan mendeportasi warga Palestina dari rumah mereka adalah praktik ilegal yang melanggengkan pendudukan dan merusak peluang untuk mencapai perdamaian yang adil dan komprehensif, yang merupakan kebutuhan regional dan internasional," kata al-Safadi dalam twitnya.

Baca juga: Sejumlah Negara Arab Mulai Berdamai dengan Israel, Bagaimana Nasib Palestina?

Iran

Iran mengutuk aksi kekerasan Polisi Israel di kompleks masjid Al-Aqsa, dan menyebutkan bahwa tindakan itu sama dengan "kejahatan perang".

"Iran mengutuk serangan terhadap Masjid Al-Aqsa oleh rezim militer penjajah Yerusalem. Kejahatan perang ini sekali lagi membuktikan kepada dunia sifat kriminal dari rezim Zionis yang tidak sah," kata Juru Bicara Kemenlu Iran Saeed Khatibzadeh dalam sebuah pernyataan.

Dia menambahkan, Iran mendesak PBB dan lembaga internasional terkait lainnya untuk bertindak sesuai tugas mereka dalam menghadapi kejahatan perang tersebut.

Baca juga: PBB dan Kontroversi soal Ganja...

Mesir

Mesir mengecam upaya Israel untuk mengusir paksa warga Palestina di Sheikh Jarrah.

Kecaman tersebut disampaikan melalui pernyataan resmi yang dikeluarkan Kementerian Luar Negeri Mesir.

"Pengusiran keluarga Palestina di lingkungan Sheikh Jarrah merupakan pelanggaran resolusi legitimasi internasional dan hukum humaniter internasional," demikian pernyataan dari Kemenlu Mesir.

Baca juga: Sepak Terjang Benny Wenda, Disebut Dalang Kerusuhan Papua hingga Datangi Sidang PBB

Pengusiran warga Palestina di Sheikh Jarrah

Kerusuhan yang pecah di Masjid Al Aqsa, Jumat (7/5/2021) malam merupakan buntut dari sengketa tanah yang terjadi di pemukiman warga Palestina di Sheikh Jarrah, Yerusalem Timur.

Melansir DW, Sabtu (8/5/2021) Israel mencoba menggusur warga Palestina yang tinggal di kawasan tersebut, untuk pembangunan pemukiman baru bagi warga Israel.

Terbaru, Mahkamah Agung Israel akan menjatuhkan putusan terkait sengketa tanah yang melibatkan empat keluarga Palestina pada pekan depan.

Baca juga: 5 Kebijakan Kontroversial Donald Trump, Akui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel hingga Perang Dagang

Untuk menyatakan dukungan terhadap empat keluarga itu, warga Palestina berkumpul di Sheikh Jarrah selama berhari-hari untuk berbuka puasa bersama.

Aksi dukungan itu dibalas polisi Israel dengan memberlakukan blokade di kawasan pemukiman itu, dan mengancam akan mengusir puluhan warga yang tinggal di Sheikh Jarrah.

Upaya Israel melakukan penggusuran paksa terhadap warga Palestina yang tinggal di Sheikh Jarrah menuai kecaman internasional.

Baca juga: 5 Poin Penting Pidato Jokowi di Sidang Umum PBB

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Jumat kemarin mendesak Israel untuk membatalkan penggusuran paksa terhadap warga Palestina yang tinggal di Yerusalem Timur.

PBB memperingatkan, bahwa tindakan Israel itu dapat dianggap sebagai kejahatan perang.

"Kami ingin menekankan bahwa Yerusalem Timur tetap menjadi bagian dari wilayah Palestina yang diduduki, di mana hukum kemanusiaan internasional berlaku," kata Juru Bicara Kantor Hak Asasi PBB Rupert Colville kepada wartawan di Jenewa, Swiss.

Baca juga: Indonesia Kembali Jadi Anggota Dewan HAM PBB, Apa Peran Pentingnya?

 Baca juga: Ribut soal Isu Papua, Di Manakah Letak Vanuatu?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi