Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[HOAKS] Pantauan Radar Penerbangan Pesawat Angkut WNA ke Indonesia

Baca di App
Lihat Foto
Thinkstock
Ilustrasi hoaks
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com - Di media sosial Facebook, sejumlah akun membagikan video hasil pantauan radar penerbangan pesawat yang mengangkut warga negara asing (WNA) ke Indonesia.

Beberapa akun menyertakan narasi bahwa pesawat itu mengangkut imigran dari China.

Dari konfirmasi Tim Cek Fakta Kompas.com, informasi tersebut tidak benar alias hoaks.

Direktur Utama AirNav Indonesia, M Pramintohadi Soekarno mengonfirmasi bahwa pesawat yang ditampilkan dalam video pantauan radar merupakan pesawat penerbangan dalam negeri.

Narasi yang beredar

Video pantauan radar penerbangan pesawat yang mengangkut WNA ke Indonesia, diunggah oleh beberapa akun Facebook.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akun Facebook Ute Margonz menyebarkan video ini pada Jumat (7/5/2021) pukul 07.24 WIB.

Sebelumnya, akun Facebook Salman menyebarkan unggahan pada hari yang sama, pukul 03.51 WIB. Keduanya disertai narasi mirip dan vido yang sama.

Berikut narasi yang diunggah Ute Margonz:

"HASIL PANTAUAN RADAR PENERBANGAN KEMARIN MAKASSAR DISERBU IMIGRAN ASENG CHINA!! SIAP2 KITA PERANG DENGAN CINA!!"

Unggahan tersebut juga disertai dengan video berdurasi 60 detik, yang menampilkan gambar radar pantauan pesawat terbang.

Video yang diunggah menyertakan narasi suara sebagai berikut:

"Seumur-umur ya saya baru melihat pola seperti ini penerbangan semaunya ke arah timur beriringan, ada satu dua tiga empat lima enam, beriringan ke arah timur beriringan berada di utara pulau jawa ada di laut jawa, yang saya khawatirkan isinya warga negara asing yang mau dipindah barus masuk wilayah negara Republik Indonesia ini baru lihat seperti ini, kalau hari normal selama pandemi yang berlangsung ini tidak pernah saya lihat kejadian seperti ini, kalau jam segini rata-rata sudah sepi kosong di sini ada satu beriringan."

Konfirmasi Kompas.com

Dari konfirmasi Tim Cek Fakta Kompas.com, informasi tentang radar pantauan pesawat yang mengangkut WNA ke Indonesia adalah salah.

Diberitakan Kompas.com, Minggu (9/5/2021), Direktur Utama AirNav Indonesia, M Pramintohadi Soekarno mengonfirmasi bahwa pesawat yang ditampilkan dalam video pantauan radar merupakan pesawat penerbangan dalam negeri.

Video berisi rekaman radar yang menampilkan penerbangan itu diidentifikasi ada di utara Pulau Jawa pada Rabu (5/5/2021) dini hari.

AirNav memastikan rekaman itu bukan tampilan Air Situation Display (ASD) pada Air Traffic Control (ATC) System AirNav baik di Surabaya, Makassar, Denpasar maupun Jakarta.

Narasi dalam video menyebutkan bahwa ada lima penerbangan yang dia klaim mengangkut WNA.

Pramintohadi menjelaskan, kelima penerbangan tersebut adalah penerbangan yang dilayani oleh maskapai dalam negeri.

"AirNav memastikan bahwa pernyataan tersebut adalah tidak benar," kata Pramintohadi.

Kelima pesawat yang terpantau di radar dalam video tersebut merupakan penerbangan berjadwal, meliputi:

  1. GIA682 (Jakarta-Sorong) Departure 00.45 WIB
  2. GIA654 (Jakarta-Makassar) Departure 00.47 WIB
  3. BTK6196 (Jakarta-Makassar) Departure 00.51 WIB
  4. BTK7797 (Jakarta-Sorong) Departure 01.02 WIB
  5. LNI798 (Jakarta-Makassar) Departure 00.56 WIB

Pramintohadi menduga, video ini sengaja dibuat untuk meresahkan masyarakat karena adanya larangan mudik Lebaran 2021.

Lebih lanjut, Pramintohadi mengatakan, AirNav Indonesia telah membuat posko untuk memastikan pelarangan mudik untuk moda transportasi udara sesuai arahan pemerintah.

"Sampai pada hari kedua pelarangan mudik, frekuensi penerbangan menurun signifikan dan hanya menyisakan penerbangan dikecualikan seperti kargo dan emergensi," kata dia.

Kesimpulan

Informasi mengenai pantauan radar penerbangan pesawat yang mengangkut WNA ke Indonesia adalah hoaks.

Direktur Utama AirNav Indonesia, M Pramintohadi Soekarno mengatakan bahwa pesawat yang ditampilkan dalam video merupakan penerbangan dalam negeri.

AirNav memastikan frekuensi penerbangan menurun signifikan selama periode pelarangan mudik.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi