Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[HOAKS] Warga India Serang Polisi karena Jenuh Dibohongi Isu Covid-19

Baca di App
Lihat Foto
Tim Cek Fakta Kompas.com
Tangkapan layar warga India diklaim marah hingga pukuli polisi karena dibohongi isu Covid-19
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Beredar video di media sosial yang diklaim merupakan gambaran warga India yang telah jenuh karena dibohongi dengan isu Covid-19.

Orang-orang dalam video itu memukuli polisi yang ada di mobil jip berwarna putih.

Salah satu pengunggahnya adalah akun Facebook Abu Bakar SetNi.

Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta, informasi yang disebarkan itu dipastikan hoaks atau tidak benar.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Narasi yang beredar

Akun Facebook Abu Bakar SetNi mengunggah video yang disertai narasi rakyat India sudah mulai sadar dan jenuh karena dibohongi isu Covid-19. Video diunggah pada 3 Mei 2021.

Disebutkan juga bahwa warga India kemudian melakukan tindakan anarkis dan mengacaukan kota.

Salah satu tindakan mereka adalah memukuli polisi dan tentara karena penegakan protokol kesehatan. Bentrokan itu diklaim telah meletus di seluruh India setelah pemerintah mencoba melakukan lockdown yang lebih ketat.

Dari video yang disajikan terlihat orang-orang yang marah memukuli mobil dan seorang polisi. Kemudian polisi itu kabur tapi warga masih mengejarnya dan berusaha memukul.

Video itu telah ditayangkan lebih dari 80 kali, dikomentari 3 kali, dan disukai satu kali.

Berikut narasi lengkapnya:

"RAKYAT INDIA SUDAH MULAI MELEK DAN JENUH TERUS-MENERUS DIBOHONGI DGN ISUE COVID
BREAKING NEWS
India dengan cepat tenggelam dalam anarki dan kekacauan perkotaan.
Di India orang yang frustrasi dan marah sudah merasa muak
Mereka memukuli polisi dan tentara karena pembatasan koped dan penegakan proses
.
Bentrokan ini telah meletus di seluruh India karena pemerintah mencoba melakukan lockdown yang lebih diktator dan fasis.
.
Rakyat telah menyadari bahwa ribuan orang meninggal bukan karena C19 tetapi karena kesalahan manajemen yang disengaja dan kriminal dari pemerintah Modi. NAUZUBILLAH"

Penelusuran Kompas.com

Dari hasil penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com video yang diunggah tersebut bukan terkait langsung dengan Covid-19. 

Dari pemberitaan India Today, 4 Mei 2021, video itu merupakan kejadian protes atas tewasnya seorang pemuda di blok Tihidi di distrik Bhadrak Odisha, India.

Melansir New India Express, 14 Januari 2021, awalnya Bapi Mahalik merasa ketakutan pada polisi yang datang ke rumahnya untuk menginterogasi saudara iparnya.

Karena itu, pemuda berusia 22 tahun tersebut pun berlari keluar rumah. Polisi yang salah mengira Bapi sebagai Ashok Malik (adik iparnya), kemudian mengejar Bapi hingga dia terjun ke kolam.

Nahas korban lalu tenggelam dan meninggal. 

Insiden itu membuat jengkel penduduk setempat yang melakukan protes dan memblokir jalan Bhadrak-Chandbali dekat Alinagar selama dua jam pada sore hari.

Para pengunjuk rasa yang meletakkan jenazah Bapi di jalan raya juga membakar ban. Saat aksi unjuk rasa, sebuah kendaraan dari Pos Polisi Pirahat yang membawa tersangka melewati jalur tersebut.

Sementara personel di dalam kendaraan tidak mengetahui adanya protes tersebut, penduduk setempat berasumsi bahwa mereka berasal dari kantor polisi Tihidi dan melampiaskan kemarahan mereka pada kendaraan tersebut.

Ashok telah menyerang personel polisi beberapa hari yang lalu ketika mereka mengunjungi rumahnya untuk menanyainya.

Kesimpulan

Informasi yang menyebut warga India menyerang polisi karena jenuh terus-menerus dibohongi dengan isu Covid-19 adalah hoaks. 

Video tersebut adalah kemarahan warga dipicu tewasnya seorang pemuda yang tenggelam di kolam saat berlari dari kejaran polisi.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi