Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penanganan Pertama pada Kecelakaan Domestik Libur Lebaran

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock
Ilustrasi
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Hari raya telah tiba. Beberapa yang bisa berkumpul dengan keluarga, akan berbagi tawa dan keriangan dengan seluruh anggota keluarga selama dua hari penuh.

Di momen kebersamaan seperti ini, fokus orang tua akan penuh tercurah ke pernak-pernik hari raya. Sehingga terkadang, aktivitas anak-anak pun luput dari perhatian.

Perpindahan ke tempat baru, berkumpul dengan banyak orang asing, serta kurangnya fokus orang tua, membuka celah berbagai kemungkinan kecelakaan domestik bisa terjadi.

Seperti diberitakan Kompas.com (10/05/2021), kecelakaan domestik pada anak ketika Lebaran ini bisa berupa luka teriris, luka terbakar, memar karena jatuh, keracunan, tersedak, dan masih banyak lagi.

Menurut spesialis anak dari RSUP Dr Sardjito Yogyakarta, Kurniawan Satria Denta, ada beberapa langkah penanganan yang bisa dilakukan orang tua ketika kecelakaan ini terjadi.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Yang harus dilakukan orang tua adalah mengenali spektrum luka yang ada. Apakah ringan dan masih bisa ditangani sendiri atau tidak. Selepas ditangani sendiri, orang tua masih harus fokus mengawasi 24 jam pertama. Jika ada penurunan kondisi, maka segera lari ke medis," begitu ujar Kurniawan Satria Denta MSc, SpA kepada Kompas.com, baru-baru ini.

Baca juga: 12 Obat Asam Urat Alami yang Bisa Dipertimbangkan

Penanganan pertama kecelakaan domestik pada anak 

Berikut adalah beberapa jenis kecelakaan domestik yang biasa terjadi dan bagaimana pertolongan pertamanya:

1. Luka terbakar

Jika luka terbakar karena petasan, kembang api atau arus listrik tergolong ringan, maka Anda bisa meredakan nyerinya dengan jalan membasuh luka di bawah aliran air dingin seperti air keran.

Basuh luka tanpa sentuhan fisik selama beberapa menit atau hingga nyeri dan tangis anak reda. Hampir semua luka bakar ringan bisa berkurang nyerinya dengan cara ini.   

"Jangan dikompres dengan es karena akan menambah rasa sakit. Jangan pula digesek atau ditepuk-tepuk karena akan memperlebar luka," ujar Kurniawan Denta.

Yang paling penting, jangan pula diberi pasta gigi, mentega dan bahan-bahan rumah lainnya. Cukup didinginkan dengan aliran air, maka nyeri akan hilang.

Jika luka bakar membuat cairan tubuh keluar, segera tutup dengan kain kasa dan bawa ke rumah sakit.

Baca juga: Cara Mengatasi Hidung Tersumbat dan Obat untuk Meredakannya

2. Luka terbuka karena jatuh atau teriris

Amati luka terbuka yang ada. Jika tak parah, segera tekan area yang luka dengan kain kasa hingga perdarahan berhenti.

Jika luka terbukanya cukup dalam, segera bawa ke rumah sakit.

3. Terjatuh, terkilir atau terbentur

Setiap kali ada kecelakaan domestik terjadi, amati dulu penyebabnya. Seperti terjatuh dari mana, apakah dari tempat tinggi atau tidak. Jika terjatuh dari tempat tinggi, sebaiknya segera bawa ke rumah sakit.

"Karena beberapa luka trauma di dalam tubuh tak langsung menimbulkan gejala. Bisa pagi jatuh, dan malamnya baru menurun kesadaran."

Jika luka yang ada hanya berupa memar karena jatuh tersandung, maka Anda bisa melakukan metode RICE.

Yaitu Rest atau ajak anak beristirahat, Ice atau kompres dengan es batu yang dibalut handuk, Compress atau bebat dengan perban, dan Elevate atau angkat kaki dan ganjal dengan bantal agar area memar tak begitu terasa nyeri.   

Baca juga: Waktu Tepat Memakai Kompres Panas dan Dingin untuk Anak

4. Tersedak makanan atau mainan

Gangguan kesehatan tersedak bisa berupa penyumbatan jalur napas penuh atau penyumbatan jalur napas sebagian.

Penyumbatan sebagian tak akan membuat anak tersiksa. Mereka masih bisa beraktivitas, meski mungkin timbul suara napas yang berbeda dari biasanya. Terkadang disertai pula produksi liur berlebih.

Meski begitu, anak harus segera dibawa ke medis untuk mengeluarkan sumbatan yang ada.

Sedangkan penyumbatan penuh, adalah yang berbahaya. Anak bisa susah bernapas dan membiru. Di kasus ini, Anda harus sebisa mungkin mengeluarkan sumbatan yang ada.

Baca juga: Solusi Efektif, Mandi Air Hangat untuk Menurunkan Demam

5. Keracunan

Keracunan di sini bisa karena keracunan makanan basi atau makanan yang tidak diproses secara benar, keracunan zat pembersih rumah atau keracunan zat pembasmi nyamuk.

Untuk penanganannya, kenali dulu sumber racun yang meracuni anak, kemudian segera bawa anak ke dokter.

Jangan pernah merangsang anak untuk muntah dengan tujuan untuk mengeluarkan racun. Karena racun yang ada bisa naik ke eksofagus menuju mulut. Dalam prosesnya, racun justru bisa merusak saluran pencernaan bagian atas. 

Sebagai pertolongan pertama, beri anak cairan untuk mengganti cairan yang keluar. Beri air putih atau teh dan segera larikan ke dokter. 

6. Serangan akut penyakit lama

Jika penyakit anak kambuh, segera berikan obat yang sesuai dengan saran dari dokter. Jika penyakit tak kunjung membaik, bawa ke IGD rumah sakit yang buka selama 24 jam. 

Baca juga: 5 Cara Mengatasi Sembelit Secara Alami dan Tanpa Obat

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi