Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspadai, Ini 7 Penyakit yang Biasa Muncul Setelah Lebaran!

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK/IKARAHMAH
ilustrasi paket makanan Lebaran.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Idul Fitri atau Hari Lebaran biasanya dirayakan dengan berkumpul bersama keluarga, hingga bertemu dengan sahabat dan tetangga.

Beragam sajian dihidangkan sebagai jamuan bagi tamu yang berkunjung ke rumah.

Tak jarang banyak yang berlebihan dalam menyantap hidangan. Sehingga berbagai penyakit atau gangguan kesehatan muncul.

Baca juga: Mengenal Apa Itu Uang Pecahan 1.0 yang Viral di TikTok dan Kegunaannya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyakit apa saja yang biasanya muncul?

Penyakit pencernaan

Mengutip Kompas.com, (23/5/2020), Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Prof Dr David S Perdanakusuma mengatakan penyakit yang muncul biasanya terkait dengan pencernaan. 

“Biasanya setelah lebaran akan timbul penyakit yang terkait dengan makanan dan minuman,” ujar David.

Berikut ini beberapa masalah kesehatan yang muncul usai lebaran:

  1. Sakit tenggorokan
  2. Batuk
  3. Pilek
  4. Gangguan saluran pencernaan lambung dan usus
  5. Kolesterol tinggi
  6. Hipertensi
  7. Gula darah meningkat

David menjelaskan salah satu masalah yang sering timbul adalah adanya keluhan terkait sakit tenggorokan dan kesulitan menelan. Selain itu timbulnya batuk dan pilek.

Baca juga: Video Viral Diklaim Rombongan Mudik Jokowi, Ini Penjelasan Istana

Penyebabnya

Mengenai penyebabnya hal itu bisa disebabkan karena terlalu banyak konsumsi makanan dan minuman manis dan dingin seperti es sirup, kolak, dan kue manis.

“Karena daya tahan lokal akan menurun sehingga kumpulan bakteri dan virus di rongga mulut dan saluran nafas atas akan menimbulkan peradangan lokal,” ujar David.

Sementara itu gangguan pencernaan muncul karena terlalu banyak konsumsi makanan pedas dan berlemak.

Saat lebaran biasanya orang-orang mengonsumsi makanan pedas dan berlemak seperti sambal goreng hati, opor, rendang, gulai ayam, dan kambing.

Dia mengatakan keluhan yang umumnya timbul adalah lambung terasa penuh dan timbul nyeri serta dapat menyebabkan diare.

David juga mengatakan kolesterol tinggi, hipertensi dan gula darah meningkat umumnya timbul karena terlalu banyak mengonsumsi makanan yang mengandung banyak lemak, tinggi karbohidrat, dan asin.

Baca juga: Video Viral Anggota DPRD Maluku Utara Tabrak Polantas Saat Ditindak

Saran agar tetap sehat

Lalu agar tetap sehat, dia menyarankan hal-hal berikut:

  1. Jangan makan berlebihan
  2. Makan makanan tinggi serat seperti buah dan sayur
  3. Kurangi makanan bersantan
  4. Kurangi minuman dengan es
  5. Jangan mengonsumsi makanan yang manis secara berlebihan
  6. Usahakan tetap melakukan olah raga ringan di rumah
  7. Asupan vitamin.

Saat puasa tubuh sudah dibiasakan untuk menahan lapar dan haus. Tubuh bisa kaget jika saat lebaran makan berlebihan. Sehingga perlu untuk mengontrol makanan.

“Sebaiknya dihindari makan yang berlebihan,” ujar dia.

Apalagi, saat ini sedang dalam kondisi pandemi Covid-19, sehingga menurutnya perlu untuk menjaga kondisi tubuh.

Baca juga: 4 Cara Alami Menurunkan Kolesterol

Menghangatkan opor

Selain itu ahli gizi DR dr Tan Shot Yen, M.Hum mengatakan, meski banyak makanan bersantan, makanan manis, dan lainnya, orang-orang perlu makan yang cukup serta tidak berlebihan.

"Artinya jika sudah sehari satu kali makan (bersantan), cukup. Prinsipnya kan kata 'cukup'," katanya pada Kompas.com, Senin (10/5/2021).

Dia mengatakan bahwa opor sebenarnya makanan yang menyehatkan. Tapi makanan itu tidak bisa dihangatkan berulang kali.

"Yang nggak bener kan santannya diangetin berulang. Dan kelapa sama sekali tidak ada kolesterol," tuturnya.

Selain itu, dia menyarankan sebaiknya santan tidak diganti susu karena susu adalah produk hewan dan mengandung kolesterol.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi