Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update Corona 15 Mei: 5 Negara Kasus Tertinggi | Situasi Covid-19 di India

Baca di App
Lihat Foto
AP PHOTO/AMIT SHARMA
Kerabat dan relawan bersiap untuk mengkremasi orang-orang yang meninggal karena Covid-19 di area yang telah diubah menjadi krematorium di New Delhi, India, Sabtu (1/5/2021). India pada Sabtu mencetak rekor global harian lainnya dengan 401.993 kasus baru, menjadikan total kasus Covid-19 di sana lebih dari 19,1 juta.
Penulis: Mela Arnani
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Gelombang infeksi virus corona di dunia belum berakhir, dengan kasus baru masih terus dilaporkan di sejumlah negara.

Melansir Worldometers pada Sabtu (15/5/2021) pukul 06.00 WIB, virus penyebab Covid-19 telah menginfeksi 162.512.017 orang secara global.

Dari jumlah tersebut, 140.377.759 kasus telah dinyatakan sembuh dan virus menewaskan 3.370.664 orang di seluruh dunia.

Baca juga: [POPULER TREN] Kebijakan Baru WhatsApp Berlaku Hari Ini | Puasa Syawal: Hukum, Waktu, dan Keutamaannya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berikut lima negara dengan kasus infeksi terbanyak:

  1. Amerika Serikat: 33.660.325 kasus, 26.709.841 sembuh, 599.294 meninggal. 
  2. India: 24.372.243 kasusu, 20.426.323 sembuh, 266.229 meninggal. 
  3. Brasil: 15.521.313 kasus, 14.028.355 pulih, 432.785 meninggal. 
  4. Perancis: 5.848.154 kasus, 5,042,584 sembuh, 107.423 meninggal
  5. Turki: 5.095.390 kasus, 4.894.024 sembuh, 44.301 meninggal.

Indonesia

Indonesia berada di urutan 18 dunia dalam jumlah kasus Covid-19 terbanyak dengan 1.734.285 kasus. Sebanyak 1.592.886 pasien dinyatakan pulih dari Covid-19. 

Namun 47.823 orang meninggal dunia dan kasus positif berjumlah sebanyak 93.576 orang. 

Dari grafik Worldometers, ada indikasi tren peningkatan kasus kematian pasien Covid-19 dalam beberapa hari terakhir. 

Kondisi tersebut perlu diwaspadai mengingat banyak orang kemungkinan telah melakukan mudik Lebaran dalam beberapa hari terakhir. 

Situasi Covid-19 di India

Pemerintah membunyikan alarm atas penyebaran cepat kasus Covid-19 termasuk di pedesaan, saat 4.000 orang meninggal dunia akibat infeksi untuk tiga hari berturut-turut.

Sejauh ini total kasus infeksi di India melampaui 24 juta, dengan penambahan ratusan ribu kasus harian dalam beberapa waktu terakhir.

“Wabah mencapai daerah pedesaan dengan kecepatan tinggi,” ujar Perdana Menteri Narendra Modi seperti dikutip dari Reuters, 15 Mei 2021.

India berada dalam cengkeraman varian virus corona B.1.617 yang sangat mudah menular.

Bahkan, mayat-mayat terdampar di Sungai Gangga karena krematorium kewalahan dan kayu untuk pembakaran tidak mencukupi.

Baca juga: Sejarah Membagikan Uang Saat Lebaran, dari Mana Asalnya?

Jepang Kewalahan

Dikutip dari Guardian (15/5/2021), rumah sakit mulai kewalahan saat kasus Covid melonjak di wilayah Osaka. 

Tempat tidur hampir mencapai kapasitasnya dan diperkirakan 17.000 orang dengan gejala menunggu perawat. 

Dalam beberapa pekan terakhir, lebih dari selusin orang telah meninggal sebelum mereka bisa dirawat di rumah sakit. 

Delapan belas orang dengan Covid-19 telah meninggal di rumah di Osaka, 17 di antaranya sejak 1 Maret, sementara 96 persen tempat tidur perawatan kritis di prefektur sudah penuh.

“Dibandingkan dengan jumlah infeksi, jumlah tempat tidur untuk kasus yang parah sangat terbatas di Jepang ,” kata Yasutoshi Kido, seorang profesor di sekolah pascasarjana Universitas Kota Osaka.

Kido menambahkan bahwa rumah sakit menolak penderita kanker dan penyakit jantung untuk obati pasien Covid-19.

Baca juga: Hari Ini Kebijakan Baru WhatsApp Berlaku, Apa yang Akan Terjadi?

WHO

Kepala Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan tahun kedua pandemi ditetapkan lebih mematikan daripada yang pertama, dengan India menjadi perhatian yang cukup besar.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi