Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai Covid-19 di Jawa Timur Meledak, Ada 11.876 Kasus Positif di Madiun, Ini Faktanya

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK/PETERSCHREIBER MEDIA
Kemungkinan kontaminasi rantai dingin (makanan beku) dengan virus dari reservoir sangat rendah menurut laporan WHO di Wuhan.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Sebuah unggahan dengan narasi penambahan pasien Covid-19 di kabupaten/kota di seluruh Jawa Timur tengah mengalami peningkatan, ramai di media sosial.

Adapun unggahan tersebut dibagikan di aplikasi berbagi pesan WhatsApp dan platform media sosial Facebook. Salah satu akun Facebook yang menyebarkan narasi itu adalah Muji Hartono.

Dalam unggahan itu, dituliskan ada 26 kabupaten/kota di Jawa Timur yang mengalami penambahan kasus signifikan berdasarkan data per minggu ini.

Baca juga: Update Corona 15 Mei: 5 Negara Kasus Tertinggi | Situasi Covid-19 di India

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Madiun diklaim menjadi daerah yang melaporkan penambahan kasus Covid-19 tertinggi di Jawa Timur dengan 11.876 orang positif.

Berikut narasi dalam unggahan tersebut:

"JATIM MELEDAK

UPDATE DATA TERPAPAR COVID-19 MINGGU INI, Kota Madiun peringkat pertama. Ngenes lihatnya

1. Kota Surabaya positif 210 orang
2. Kab. Sidoarjo positif 195 orang
3. Gresik positif 205 orang
4. Lamongan positif 225 orang
5. Bojonegoro positif 188 orang
6. Tuban positif 175 orang
7. Probolinggo positif 210 orang
8. Malang positif 165 orang
9. Pasuruan positif 215 orang
10. *Madiun* positif 11.876 orang* (pemecah record)
11. Situbondo positif 250 orang
12. Bondowoso positif 12 orang
13. Besuki positif 125 orang
14. Jember positif 175 orang
15. Banyuwangi Positif 207 orang
16. Ponorogo positif 270 orang
17. *Magetan positif 300 orang* (tetap waspada)
18. Ngawi positif 175 orang
20. Cepu positif 275 orang
21. Pacitan positif 180 orang
22. Kediri positif 575 orang
23. Blitar positi 190 orang
24. Nganjuk positif 165 orang
25. Tulung agung positif 25 orang
26. Jombang positif 95 orang

Kementerian Kesehatan memperkirakan akan terjadi Ledakan yg sangat luar biasa

Oleh karena itu mari kita berdoa semoga mereka yg positif di beri kesembuhan dan dipermudah segala urusan.
Aamiin.

Monggo dishare dateng group sanes, kersane langkung waspada

Salam sehat tetap patuhi protokol kesehatan".

Lalu, benarkah narasi yang tersiar dalam unggahan tersebut?

Konfirmasi Pemprov Jatim

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Timur (Jatim), Benny Sampirwanto memastikan kabar jumlah kasus Covid-19 meledak di Jatim adalah hoaks.

Faktanya, lanjut dia, tidak ada keterangan resmi dari Kementerian Kesehatan RI soal perkiraan ledakan kasus Covid-19 di Jatim.

"Jumlah kasus dalam pesan yang beredar tersebut juga cenderung menyesatkan karena berbeda dengan rilis kasus harian yang dikeluarkan gugus tugas Covid-19 Jatim," katanya dikutip dari laman kominfo.jatimprov.go.id, Sabtu (15/5/2021).

Benny mengungkapkan, jumlah kasus yang dirilis di Jatim setiap hari adalah jumlah kumulatif yang terdiri dari kasus positif, kasus meninggalkan dunia dan kasus sembuh.

"Pesan sejenis juga beredar di beberapa daerah dengan narasi yang mirip, hanya fokus wilayahnya berbeda. Misalnya beredar di Jawa Tengah dan Serang, Banten," ucap dia.

Baca juga: UPDATE Covid-19 di Jatim, DIY, Bali, NTT, NTB, Kalbar, dan Kalsel 14 Mei 2021

Data sebaran kasus

Lebih lanjut, Benny menjelaskan, berdasarkan data peta sebaran Covid-19 di Jawa Timur yang dirilis tiga hari terakhir sejak 11 Mei 2021, terlihat kasus Covid-19 di Jatim relatif stabil.

Pada 11 Mei 2021, tercatat penambahan kasus pada hari itu sebanyak 257 orang pasien. Sementara, jumlah pasien sembuh sebanyak 193 orang dan pasien meninggal 31 orang.

Kemudian pada 12 Mei 2021, tercatat penambahan kasus baru pada hari itu sebanyak 248 orang pasien. Sementara, jumlah pasien sembuh sebanyak 224 orang dan pasien meninggal 22 orang.

Sedangkan pada 13 Mei 2021, tercatat penambahan kasus pada hari itu sebanyak 148 orang pasien. Sementara, jumlah pasien sembuh sebanyak 151 orang dan pasien meninggal 11 orang.

Terkait sebaran zonasi, mantan Karo Humas dan Protokol Pemprov Jatim ini mengatakan, di Jawa Timur sudah tidak ditemukan wilayah dengan zona merah, tetapi zona oranye dan kuning.

"Sebanyak 26 kabupaten/kota di Jatim kategori zona orange. Sedangkan zona kuning tercatat sebanyak 12 Kabupaten/kota, yakni Pamekasan, Probolinggo, Bondowoso, Sampang, Sumenep, Lumajang, Bangkalan, Pasuruan, Situbondo, Tuban, dan Jember," terang Benny.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Militer Uni Soviet Mundur dari Afghanistan Usai 8 Tahun Berperang

Kata Gubernur Jatim

Menyikapi hal tersebut, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa juga memastikan bahwa informasi yang beredar tersebut adalah hoaks.

"Berita yang ramai beredar di aplikasi WA terkait meningkatnya jumlah pasien yang terpapar Covid-19 di Jawa Timur saya pastikan itu semua adalah tidak benar atau hoaks," kata Khofifah.

Data dari Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Jatim menunjukkan, sejak 8 Mei hingga 14 Mei 2021, penambahan kasus Covid-19 baru berturut-turut adalah 225, 230, 206, 257, 248, 148, dan 141.

Untuk yang terkonfirmasi sembuh mulai 8 Mei sampai 14 Mei 2021 berturut-turut 207, 196, 213, 193, 224, 151, dan 179.

Sedangkan yang dinyatakan meninggal dunia secara berturut-turut sejak 8 Mei sampai 14 Mei 2021 adalah 19, 17, 21, 31, 22, 11, dan 15.

Masih terkendali

Gubernur Jawa Timur yang akrab disapa Khofifah ini menjelaskan bahwa sampai hari ini perkembangan Covid-19 di Jawa Timur masih terkendali.

Pasalnya berdasarkan data Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Jatim hingga 14 Mei 2021, kasus kumulatif terkonfirmasi Covid-19 adalah 150.901 dengan penambahan kasus aktif baru 141 kasus.

Sedangkan yang dinyatakan sembuh bertambah 173 dan meninggal dunia bertambah 15 orang.

"Saya mengajak kepada kita semua agar tetap patuh melaksanakan protokol kesehatan, mencuci tangan dengan air mengalir, memakai masker, menjaga jarak dan menghindari kerumunan," papar dia.

"Saya juga memohon agar silaturahmi atau halal Bi halal sementara dilakukan secara virtual, begitu pula dengan wisata sebaiknya ditunda demi kebaikan dan keamanan bersama," jelasnya.

Baca juga: Sejarah Membagikan Uang Saat Lebaran, dari Mana Asalnya?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi