Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update Konflik Palestina-Israel: Korban Tewas Melonjak Jadi 137 Orang

Baca di App
Lihat Foto
AFP PHOTO/MOHAMMED ABED
Asap mengepul dari gedung Hanadi di Gaza City, setelah serangan udara yang dilakukan Israel pada 11 Mei 2021.
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Konflik Israel dan Palestina kembali memanas sejak Senin (10/5/2021).

Israel terus membombardir Jalur Gaza dengan serangan udara dan peluru artileri pada Sabtu (15/5/2021).

Israel meningkatkan pengerahan pasukan dan tank di dekat kantong Palestina yang terkepung.

Baca juga: Menilik Akar Konflik Palestina-Israel

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melansir Al-Jazeera, hingga Sabtu (15/5/2021) pagi setidaknya 137 warga Palestina, termasuk 36 anak-anak, telah tewas. Sementara itu sebanyak 920 orang cedera.

Korban tewas diperkirakan akan meningkat, karena serangkaian serangan udara Israel lainnya menghantam kamp pengungsi Shati di Gaza yang menewaskan sedikitnya dua wanita, termasuk enam anak, sementara mengubur beberapa lainnya di reruntuhan.

Serangan udara lain juga dilaporkan melanda sebuah rumah di Khan Yunis.

Baca juga: Soal Rencana Trump, Warga Gaza: Palestina Not For Sale!

Ribuan keluarga Palestina telah berlindung di sekolah-sekolah yang dikelola Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) di Gaza utara untuk menghindari tembakan artileri Israel.

PBB mengatakan, diperkirakan sekitar 10.000 warga Palestina telah meninggalkan rumah mereka di Gaza di tengah serangan Israel.

Meskipun ada seruan internasional untuk segera menghentikan semua permusuhan, termasuk dari Kepala PBB Guterres, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berjanji serangan itu akan berlanjut "sebagaimana diperlukan untuk memulihkan ketenangan di negara Israel".

Baca juga: Kisah Dalia al-Darwish, Perempuan Palestina yang Memiliki Lisensi Mengemudi Truk

Balasan Hamas

Hamas membalas serangan dengan menembakkan rentetan roket lagi ke arah Israel, menghantam kota Ashdod pada Sabtu pagi. Sedikitnya 9 orang di Israel juga tewas.

Tentara Israel mengatakan, ratusan roket telah ditembakkan dari Gaza ke berbagai lokasi di Israel dan mereka telah menambahkan bala bantuan di dekat tanah timur "daerah kantong" itu.

Sementara itu, kekerasan sedang terjadi antara pemukim Israel dan warga Palestina di Tepi Barat yang diduduki, serta di Israel.

Baca juga: Sejumlah Negara Arab Mulai Berdamai dengan Israel, Bagaimana Nasib Palestina?

Setidaknya 11 warga Palestina juga telah dibunuh oleh pasukan keamanan Israel di Tepi Barat yang diduduki.

Ribuan warga Palestina berbaris di Tepi Barat pada Sabtu pagi untuk mengecam pendudukan Israel yang terus berlanjut dan pemboman yang sedang berlangsung di Gaza.

Para pengunjuk rasa sedang menuju rumah setelah shalat Subuh ketika mereka bergabung dengan pawai di kota Nablus, menurut video yang diposting di media sosial oleh kantor berita Safa Press.

Baca juga: Melihat Dua Drone Canggih Turki, Pengubah Permainan di Suriah

Kejahatan perang

Menurut laporan Safa Press dalam setengah jam, serangan udara Israel telah menghantam dan menghancurkan sebuah rumah di lingkungan Shujayea di Kota Gaza.

Laporan tersebut mengatakan bahwa rumah keluarga Hassouna yang terletak di timur Kota Gaza dihancurkan selama pemogokan pada Sabtu pagi.

Shujayea adalah lokasi pemboman hebat Israel pada tahun 2014 yang menewaskan beberapa warga sipil. Insiden itu digambarkan sebagai "pembantaian".

Baca juga: Saat Italia Gunakan Drone untuk Atur Warganya yang Langgar Karantina

New Press memberitakan, drone Israel yang diluncurkan pada Sabtu pagi menghantam sebuah bangunan di bagian selatan Kota Gaza.

Laporan itu mengatakan bahwa empat rudal menghantam Menara al-Rawda 2 yang terletak di Tal al-Hawa yang terletak di selatan Kota Gaza.

Kelompok Palestina Hamas mengecam "pembantaian" di kamp pengungsi al-Shati di Gaza.

Dalam sebuah pernyataan pada Sabtu pagi, juru bicara Hamas Hazem Qassem mengatakan serangan itu adalah kejahatan perang sepenuhnya yang dilakukan oleh Israel terhadap warga Palestina.

"Kejahatan ini mencerminkan ketidakmampuan pendudukan untuk menghadapi perlawanan di Gaza, Tepi Barat, dan Yerusalem," kata Qassem.

Baca juga: Angka Kematian Perawat akibat Covid-19 Disebutkan Sebanyak Korban Perawat pada Perang Dunia Pertama

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi