KOMPAS.com - Di media sosial Facebook beredar video yang diklaim merupakan video berita Presiden Jokowi mudik.
Salah satu pengunggahnya adalah akun Facebook Qadri Al Asyi.
Dari penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, diketahui bahwa klaim tersebut perlu diluruskan.
Video berita itu memang benar ada, akan tetapi berita Jokowi mudik itu terjadi 4 tahun lalu.
Narasi yang beredar
Video itu merupakan video berita dari salah satu media di Indonesia. Video tersebut diunggah oleh Qadri Al Asyi pada 12 Mei 2021.
Dalam video tersebut tampak iring-iringan mobil di Solo, Jawa Tengah, disebutkan membawa Jokowi mudik.
Dia mengunggah video di akun pribadinya beserta narasi sebagai berikut:
"Jokowi bajingan, rakyat di larang mudik, dia sendiri mudik, anjing peliharaan cukong, presiden bajingan, babi kau jokowi".
Hingga Sabtu (15/5/2021) siang, unggahan itu telah ditayangkan sebanyak 26 kali, mendapatkan 3 komentar, dan disukai 9 kali.
Warganet menanggapi unggahan tersebut dengan mengatakan kekecewaannya karena Jokowi justru melakukan mudik, padahal dia yang melarang.
Penelusuran Kompas.com
Untuk memastikan kebenaran klaim itu, Tim Cek Fakta Kompas.com, mencoba untuk menelusurinya unggahan tersebut melalui kanal Youtube.
Caranya dengan mengetikkan salah satu Character Generic atau CG (serangkaian kata atau kalimat yang muncul di layar), yaitu "Presiden Jokowi Pulang Kampung".
Hasilnya, video tersebut identik dengan salah satu video di Youtube Official NET News dengan judul "Presiden Jokowi Pulang Kampung".
Video yang disebarkan oleh akun Facebook Qadri Al Asyi tersebut diketahui sama persis dengan video di Youtube, tidak ada yang diedit.
Akan tetapi video atau berita itu ditayangkan di "Net 16" pada 27 Juni 2017.
Kesimpulan
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, klaim pada video yang diunggah Qadri Al Asyi perlu diluruskan.
Video berita itu memang benar ada, akan tetapi berita Jokowi pulang kampung terjadi pada 2017, bukan 2021.
Konteks video tersebut tidak tepat, karena dibagikan sekarang tanpa ada keterangan kapan berita itu ditayangkan. Hal tersebut bisa menimbulkan misleading.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.